Qi Moye mengerutkan keningnya dengan bertanya-tanya dalam hati.
Bai Chuxiao menurunkan anak itu dari gendongannya, kemudian ia mencubit pipi anak itu dengan lembut, "Adik manis, apa kamu lupa apa yang baru saja Kakak katakan padamu?"
Anak kecil itu menutup mulutnya dan hanya diam. Kemudian Bai Chuxiao tersenyum lembut kepadanya, setelah itu ia pergi sambil menarik kopernya.
Qi Moye berkata dengan nada yang sangat ringan, "Jika ada permintaan, katakan saja."
Bai Chuxiao yang telah pergi sambil menarik kopernya itu pun akhirnya berbalik, kemudian ia melambaikan tangan kepada mereka, "Tidak perlu. Jika kita bertemu lagi, traktir saja aku makan."
Bai Chuxiao berpikir, bahwa dirinya tidak membantu apapun. Bahkan jika ia tidak menyerang mereka, orang-orang dari paman ketiga anak itu pasti akan segera tiba untuk menyelamatkan anak kecil tersebut.
Pada saat itu, tiba-tiba ponsel Bai Chuxiao berdering. Bai Chuxiao pun melihat pesan di layar ponsel yang masih terkunci, pesan itu dari Ye Mu yang isinya, 'Orang yang dikirim untuk menjemputmu ada sedikit kendala.'
Kemudian Bai Chuxiao langsung kembali ke jalan yang sebelumnya. Saat ia kembali, sosok pria yang berbadan tinggi itu masih berdiri di sana sambil satu tangan yang dimasukkan ke kolong untuk ikat pinggangnya. Auranya seolah langsung menekan semua pria yang ada di bandara ini.
Bai Chuxiao dengan tidak tahu malu segera mengubah kata-katanya, "Aku pikir, sepertinya tidak ada lain kali, jadi mari bersikap realistis. Karena kamu begitu tulus, sebaiknya antarkan aku pulang saja."
Bandara ini cukup jauh dari pusat kota dan cukup merepotkan jika harus menaiki taksi. Jadi, lebih baik ikut mereka saja.
Apa yang baru saja Bai Chuxiao katakan sepertinya sangat berbeda dari sebelumnya, bahkan ekspresi wajahnya juga terlihat sangat berbeda. Tapi baginya itu semua bukanlah masalah, orang tidak tahu malu adalah orang yang tak terkalahkan!
Setelah mendengarkan ucapan Bai Chuxiao, mata anak kecil itu tiba-tiba berubah menjadi cerah, "Wah, ternyata Kakak sudah membuat rencana, kalau tahu begini aku langsung saja menipu Kakak supaya Paman Ketiga membawa pulang Kakak. Aku mendukungmu..."
Bai Chuxiao hanya terdiam. Apa apaan bocah ini? Anak ini, pemikirannya sangat berbahaya! Namun jika dipikir-pikir dengan hati-hati, apa yang dikatakan anak kecil ini memang sedikit berimajinasi.
Bai Chuxiao tidak tahu pria yang ada di depannya ini juga salah paham atau tidak. Ia hanya ingin menjelaskan bahwa ia melakukannya bukan karena melihat ketampanan pria ini...
Pada saat ini, Qi Moye dengan seksi mengangkat sudut bibirnya dengan sikapnya yang dingin, "Baiklah." Kata yang sederhana, meski nadanya tidak hangat, tapi suaranya sangat bagus.
Bai Chuxiao yang hendak berbicara, hanya bisa menelan kata-katanya kembali.
Di dalam mobil...
"Kakak, namaku Qi Ting." Anak kecil itu memperkenalkan dirinya. Kemudian sambil menunjuk ke arah pria yang ada di sebelahnya itu ia berkata, "Dia Paman Ketigaku. Namanya Qi Moye. Apakah dia tampan?"
"Tampan, tapi kamu lebih tampan." Jawab Bai Chuxiao.
Bai Chuxiao menyukai suaranya, dan belum lagi yang lain. Penampilan dan suara pria ini memang tipe yang ideal bagi Bai Chuxiao. Namun, meskipun demikian tindakan yang dilakukan Bai Chuxiao ini sama sekali tidak murahan.
Qi Ting yang dipuji tampan terlihat sangat senang, kemudian ia memeluk lengan Bai Chuxiao dan berkata, "Karena Kakak juga merasa bahwa Paman Ketiga tampan, kalau begitu pikirkan lagi."
Bai Chuxiao hampir tersedak, ia merasa hal ini tidak bisa ia lewati begitu saja. Lupakan saja, lagi pula kami juga tidak akan ada kesempatan untuk bertemu lagi.
Entah sudah berapa lama, akhirnya mobil pun berhenti. Kemudian supir itu pun bicara, "Nona, sudah sampai di kediaman keluarga Bai."
Setelah itu, Bai Chuxiao dengan cepat turun dari mobil dan langsung mengambil koper miliknya.
"Terima kasih." Setelah itu, Bai Chuxiao melambaikan tangannya ke Qi Ting lagi, "Adik manis, selamat tinggal."
Setelah itu, Bai Chuxiao membawa koper itu masuk ke vila milik keluarga Bai.
Qi Ting pun bersandar di jendela. "Ah... Aku lupa bertanya nama Kakak."
Sopir yang ada di depan itu berkata, "Tuan Muda Kecil Qi Ting, dia mungkin Nona Bai Chuluo."
Qi Moye menatap supir itu dengan aneh. Sebelumnya ia tidak memperhatikan alamat rumah Bai Chuluo, karena nama itu sangat familiar di kota Yangcheng. Berdasarkan apa yang Qi Moye dengar, Nona Bai telah menjadi orang gila, dan gadis yang ada di depannya sama sekali tidak terlihat seperti berita yang beredar.
Qi Moye menatap punggung gadis itu sambil sedikit menyipitkan matanya seperti sedang berpikir. Di sisi lain, Qi Ting menghela napas sambil menggelengkan kepalanya dan berkata, "Paman Ketiga, kamu tidak cukup menawan."
Qi Moye bertanya dengan suara rendah, "Apa yang kamu lakukan?"
"Kakak Bai menyelamatkanku. Sebagai imbalannya, aku memberikanmu padanya..." Sampai pada kalimat terakhir, suara Qi Ting menjadi semakin kecil.
Karena melihat ekspresi wajah Qi Moye semakin suram, Qi Ting pun merasa ketakutan sampai menelan air liur. Kemudian ia mengangkat tangan kecilnya yang sedikit gemuk sembari berkata, "Tapi tenang saja, Kakak Bai bilang tidak perlu karena dia sudah punya pacar. Sepertinya pacar Kakak Bai lebih lebih tampan dan lebih mempesona darimu."