Apa Fang Xinxin membenci sudut pakaiannya ini sebelumnya?
"Apa kau bodoh?" Fang Xinxin menatap Bai Qinghao dengan ekspresi bingung yang langka.
Bai Qinghao mengulurkan tangan dan menggenggam tangan mungil Fang Xinxin. Suaranya sedikit bergetar, "Fang Xinxin .… " Ini adalah pertama kalinya Bai Qinghao berinisiatif untuk peduli dan perhatian kepada Fang Xinxin.
"Hm?" Ucap Fang Xinxin lembut.
Nada suara Fang Xinxin yang lembut membuat Bai Qinghao merasa sedih. Bai Qinghao mengira bahwa Fang Xinxin tak bisa menunggunya bersikap baik kepadanya dalam kehidupannya sekarang.
Bai Qinghao terdiam. Jika Fang Xinxin bisa bersikap lembut terhadapnya seumur hidupnya, maka itu akan lebih baik.
"Aku haus, aku ingin minum teh." Fang Xinxin mengambil cangkir teh yang diminum Bai Qinghao. Ia langsung menghabiskan teh itu dalam dua kali tegukan.
Sejak kawin lari dengan Bai Chenxi semalam hingga saat ini, Fang Xinxin telah mengeluarkan banyak tenaga karena Bai Qinghao memindahkannya ke rumah sakit.
Hingga saat ini, Fang Xinxin belum minum air. Satu gelas baginya tidaklah cukup. Ia mengambil teko dan menuang air ke dalam cangkir dan menghabiskannya dalam satu tegukan.
Secangkir demi secangkir, seteguk demi seteguk ....
Hingga enam atau tujuh cangkir, satu teko berisi teh pun akhirnya habis.
Fang Xinxin memberi tahu pelayan yang berdiri di sampingnya, "Cepat ambil tiga teko air minum! Teko itu harus lebih besar!"
"Baik!" Pelayan itu segera pergi ke dapur dan tak lama kemudian ia datang sambil membawa tiga teko besar air minum.
Fang Xinxin terlalu malas untuk menuangkan secangkir demi secangkir. Ia berdiri dan mulai memegangnya, lalu menuangkannya langsung ke dalam mulutnya. Gluk … gluk … gluk ….
Fang Xinxin minum teko demi teko dan ia akhirnya menghabiskan tiga teko air minum tanpa sisa.
"Huh … " ia kembali duduk di atas sofa dan akhirnya merasa nyaman.
Bai Qinghao yang duduk di sampingnya, juga para pelayan dan pengawalnya, Liu Li, menatapnya dengan pandangan mata kosong.
Berapa banyak air yang bisa diminum seseorang dalam beberapa hari, justru Fang Xinxin meminum semuanya dalam satu tarikan napas!
"Apa yang kalian lihat!" Fang Xinxin mengangkat alisnya dan berteriak. "Apa kalian belum pernah lihat orang gemuk minum air?" Dia berkata sambil menepuk dadanya. "Kuberitahu kalian, aku tidak hanya bisa minum air, tapi aku juga bisa makan makanan … ngomong-ngomong, aku belum makan apa pun sejak semalam, dan aku merasa sangat lapar .… "
"Nona Fang, tenang saja. Tuan Muda sebelumnya sudah memerintahkan kami untuk menyiapkan banyak makanan. Saya akan membawanya kemari sekarang juga .… " Pelayan itu menepukkan tangan. Tak lama kemudian, sederet pelayan memegang nampan berisi hidangan makanan yang harum dan lezat pun datang. Mereka datang dengan tertib.
Ada sup sirip hiu, tumis jamur Bailing dengan timun, ikan goreng yang dibentuk seperti tupai dengan disiram saus merah, lalu domba panggang, serta hidangan daging babi yang digulung-gulung ....
Di hadapan Fang Xinxin kini terhidang aneka makanan lezat, membuat orang di sekitarnya hanya bisa melihat sambil meneteskan air liur.
Aroma makanan yang memikat memenuhi lobi vila.
Mata Fang Xinxin menatap lurus ke arah makanan lezat itu. Tubuhnya gemetar karena kegirangan. "E … enak!"
Bai Qinghao memandangi mulut Fang Xinxin yang rakus dan serakah. Namun, sorot matanya penuh kelembutan, "Saat aku tahu bahwa kau punya nafsu makan yang baik, aku takut kau kelaparan. Jadi, dalam perjalanan ke vila, aku sudah menyuruh orang memasak dan menyiapkan makanan. Porsi ini cukup untuk sepuluh orang."
Fang Xinxin menatapnya terharu dan berkata, "Bai Qinghao, kau begitu baik kepadaku!"
Makanan ini sangat mahal. Saat Fang Xinxin berada di rumah keluarga Fang, makanan yang diberikan kepadanya adalah makanan yang murah.
Mata Bai Qinghao berkedip sekejap.
Sebelumnya, Bai Qinghao pernah menyiapkan makanan untuk Fang Xinxin. Namun, sebelum ia menghidangkannya kepada wanita ini, Fang Xinxin selalu membalikkan semuanya dan meneriakinya. Jangan pikir kau bisa membeliku dengan sedikit makanan!"
Bai Qinghao berharap bahwa Fang Xinxin mengatakan bahwa ia baik dengan tulus. Jika tidak ....
Fang Xinxin tidak akan bisa menahan konsekuensinya dan memperlakukannya dengan buruk!
Saat semua orang mengira bahwa Fang Xinxin akan makan dengan sembarangan, wanita ini justru berjalan ke pelayan yang sedang berbaris itu dan mengambil sumpit. Setelah mengambil dan memakan beberapa suap untuk tiap makanan, ia meletakkan sumpitnya dan berkata, "Aku sudah kenyang!"