Happy Reading
***
"Ocean sama dengan Lautan, Qans!" Ocean mengerucutkan bibirnya.
"Hahaha, Ocean, ih!" Qanshana menamplek lengan Ocean dengan gemas, "Jika lautannya adalah kau. Kau tetap pusat duniaku. Ocean adalah pusat dunia Qanshana, ok!"
"Ok!" Ocean mengangguk dengan ragu.
Qanshana tertawa sendiri untuk kepolosan Ocean. Tadi Oceannya terlihat gentle sekali saat mengatakan sesuatu hal yang amat romantis dan membuatnya menjadi wanita yang amat sangat dihargai dan selalu menjadi wanita sempurna dimata Ocean.
Dan sekarang lihatlah, Oceannya seperti anak kecil yang sangat menggemaskan dengan wajah merah canggung seperti itu. Selamanya dirinya tak akan bisa menyakiti pria seimut dan setampan ini.
"Jangan mengejekku. Jangan tatap aku seolah aku barang antik," ucap Ocean dengan bibir mengerucut sewot. Qanshana selalu menatapnya seperti itu.