Happy Reading
***
"Apapun permintaanmu, aku tak akan menolakmu, Ocean sayang. Hanya saja–"
Ocean memotong ucapan Qanshana dengan mendaratkan bibirnya di bibir Qanshan. Salah satu tangan Ocean meraih tangan Qanshana untuk menyingkir dari bukit indah di dadanya yang katanya miliknya. Ia ingin mencumbu, memesrai dan memberikan ribuan tanda kepemilikan pada buah dada Qanshana.
"Emm," Qanshana melenguh. Tubuhnya menggeliat dengan begitu panas saat lagi-lagi Ocean mengajaknya untuk bergulat lidah penuh gairah, penuh damba dan penuh dengan rasa rindu.
Inikah yang dinamakan rindu? Ocean dan Qanshana merasakan gemuruh perasaan itu masing-masing. Geliatan tubuh mereka menandakan itu semua.
Qanshana menarik pelan rambut Ocean saat pria-nya itu benar-benar memainkan kedua gunung kembarnya dengan begitu intens. Bibir Ocean dengan penuh rayu, menghisap, mengigit lantas menyesap miliknya. Membuat kedua bukit itu menghilang tertelan di mulut Ocean.