Lea, Galih serta Kaira duduk di kursi tunggu di depan ruang UGD. Mereka masih menemani Arka untuk tahu laki-laki itu kenapa. Hanya berantem saja bisa separah itu dampaknya.
Tadi saat mereka masuk ke rumah sakit ini, dokter yang dulu pernah ia datangi untuk mengambil obat itu langsung kaget melihat Arka dan dengan cepat dokter itu memberikan arahan untuk membawa Arka masuk ke UGD.
Lea juga masih bingung, padahal Arka hanya pingsan biasa saja kenapa harus masuk ke ruangan UGD? Bahkan luka yang membuat wajah ganteng Arka itu hancur harusnya hanya diobati saja tapi kenapa juga harus masuk ke ruangan UGD?
Entahlah, tak ada yang tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi itu. Tapi yang jelas mereka menginginkan bahwa Arka baik-baik saja.
Ponsel milik Arka yang berada di dalam genggaman tangan Kaira itu berbunyi hingga memecahkan suasana bening antara mereka bertiga.
Galih dan Lea langsung menoleh ke arah Kaira yang sedang menatap ponsel Arka itu. Nama 'ibu' menghiasi layar ponsel Arka.