Sejak tadi Kaira terus saja memaki Arka yang sangat mengundang amarah nya itu. Beberapa kali ia mendengar Arka mengatakan bahwa semuanya ini terjadi karena dirinya.
Aish, apakah ia tidak tahu bahwa malam itu ia sangat berbaik hati untuk membuat Arka minuman tapi sayangnya kakinya kesandung hingga membuat gelas yang berisi teh itu pecah dan berserakan di atas lantai.
Entah nasib buruk apa tadi malam itu yang menimpanya hingga membuat ia buta tidak menyadari pecahan kaca yang paling besar berada disampingnya hingga membuat tangannya tergores begitu tergeser.
"Apa Lo ha? Masih mau ngelak juga dan bilang bukan salah Lo lagi?" Tanya Arka, sejak tadi mereka terus saja berdebat.
"Emang bukan kesalahan gue kok, gue itu udah Berbaik hati ya mau nganterin Lo minum."
"CK! Minum apaan hm? Ngelak aja ya Lo."
"Loh emang iya kok, Lo nggak liat apa pecahan kaca yang berserak di rumah gue itu? Itu gelas kaca yang berisi teh untuk Lo."