"Madu." Ucap Kaira yang langsung membuat Lea membelalakan matanya karena merasa tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar itu.
"Madu, apakah itu kau?" Tanya Kaira pada Lea yang sedang mencoba mengendalikan dirinya sendiri itu.
Bayangan-bayangan malam lamaran yang hancur itu kembali berputar di otak nya setelah ia coba untuk melupakan berkali-kali.
Sekarang, semua yang terjadi malam itu terputar rapi di ingatannya.
Sadar dengan perubahan raut wajah Lea yang syok itu membuat Galih terasa sedikit bersalah.
Ia menarik Kaira untuk berbicara berdua. Ia tak ingin Kaira kembali membuat masalah seperti dulu lagi.
Ia sudah meminta kepada Tuhan untuk mempertemukan dirinya dan Lea kemarin, saat Tuhan sudah mengabulkan nya seperti ini tak akan ia biarkan Kaira kembali membuat wanita itu pergi dari nya lagi. Serta menghilang seperti dulu.
"Kai, ayo ikut gue. Kita harus bicara." Ucap Galih sambil menarik tangan Kaira untuk menjauh dari sana.