Lea dan juga Galih duduk di salah satu taman rumah sakit. Ini akan lebih baik daripada berada di dalam bukan?
Keduanya hening, tak ada yang membuka obrolan. Baik Galih maupun Lea sibuk dengan pikiran mereka berdua masing-masing.
Hari sudah hampir pagi, terdengar dari suara adzan yang berkumandang. Galih melirik arloji di tangannya kemudian menatap Lea yang tampak masih begitu kesal dengan tingkah Kaira tadi.
"Lea." Panggil Galih.
Lea menatap ke arah Galih hanya diam saja tanpa berkata apapun.
"Ada yang mau kamu tanyakan?" Tanya Galih lagi. Ia ingin meluruskan permasalahan antara dirinya dan juga Lea.
Lea menaikkan alisnya saat mendengar pertanyaan itu, detik kemudian ia ingat dengan Kaira.
"Wanita itu?" Ucap Lea, ia menggantung kalimat nya sebentar untuk menyusun kata yang pas.
Sedangkan Galih ia hanya berdiam diri saja menunggu kata selanjutnya yang akan di katakan oleh Lea.
"Dia istrimu kan?" Lanjut Lea.
