Liburan berakhir dengan cepat, bahkan Versa belum bisa merasakannya karena kejadian menegangkan yang menimpa dirinya, Gale dan team kembali ke kota lebih cepat dari yang lain, kondisi kesehatan dan juga keamanan tidak terjamin, walau sudah menangkap para pria yang menculik Verss dan menyerang Arland polisi tetap tidak bisa menemukan orang di balik tindak kejahatan itu karena para pria itu hanya dibayar untuk melakukan pekerjaannya, mereka bahkan belum berhasil membawa Verss tentu saja belum tahu siapa yang menyewa mereka.
Kembali ke apartemen Verss di tengah kota, pagi hari yang tenang seperti biasanya.
Terdengar suara kesibukan di area dapur, suara air mendidih, potongan pisau di atas tatakan kayu, Gale yang berdiri di area dapur dengan mengenakan celemek biru muda bintik bintik milik Versa, yang hampir tak pernah digunakannya, selain Gale yang ssngat rajin menggunakan dapur dan semua peralatan di apartemen itu.
Gale yang seperti biasa sangat rapih dengan pakaian kemeja putih lengan panjang yang tangannya digulung agak tinggi, dengan celana panjang hitam yang distrika dengan sangat licin, kaos kaki hitam semata kaki dan mengenakan slopers boneka kepala sapi milik Verss, yang selama ini ia pakai hingga menjadi miliknya, walau sebenarnya slopers itu agak kekecilan baginya.
Ceklek. Gale menoleh saat mendengar suara pintu kamar dibuka, Verss yang keluar dari kamarnya mendekat, setengah gontai karena matanya masih sembab.
"Hoaa, Gale, kau masak apa?"
Verss duduk di meja di mana sarapan untuknya seperti biasa, roti isi dengan segelas susu hangat sudah tersaji di atasnya.
Gale membalikkan kepalanya.
"Tuan muda sarapan dulu saja, aku akan menyiapkan makan siang agar bisa kita bawa ke lokasi konferensi pers siang ini, akhir-akhir ini kondisi perut tuan muda sedang tidak fit jadi lebih baik menghindari semua makanan di luaran yang kurang sehat"
Verss tersenyum.
Melihat bagaimana Gale yang pintar masak selalu menyiapkan semua untuknya sangat aneh juga kalau ia masih bisa mempertahankan bentuk tubuhnya agar tidak gendut karena kebanyakan makan.
Vers berdiri, mendekati Gale melihat apa yang ia buat pagi itu.
"Kau masak apa Gale?"
Gale yang tak menyangka kalau Versa sudah ada di belakangnya hampir meloncat kaget, ia menghindar cepat.
"Eh I ini, sup ayam dan sayur kale dengan telur, tidak begitu berat tuan muda"
Verss menbulatkan mulutnya.
"Ooh"
Ia melirik tatakan kayu di mana Gale baru hendak memotong wortel yang belum sempat dikerjakan karena ia sibuk menjaga sup ayamnya agar tidak meluap.
"Sini aku bantu yah"
Suasana hati Versa sedang sangat baik pagi itu, setelah liburan walau tidak semulus yang ia perkirakan tapi kondisi pikirannya jadi lebih enak, Verss meraih pisau dan mulai memotong wortel itu.
"Gale apa yang tidak bisa kau lakukan? Memasak, menjahit, mencuci pakaian, berkelahi, he, kau ini seperti paket yang sangat lengkap"
Gale mengaduk panci sup dan memasukkan bumbu terakhirnya.
"He, mau bagaimana lagi tuan muda, aku yatim piatu, sejak kecil sudah harus mandiri dan bisa melakukan apapun sendiri dan juga membantu adik-adik yang lebih kecil, kalau tidak bisa siapa yang akan menjaga mereka?"
"Tuk tuk tuk"
Verss memotong wortel dengan lancar, walau bentuknya tidak sama, ada yang tebal dan ada yang tipis.
"Oh, seperti aku waktu di rumah singgah, tapi, kondisiku lebih baik, banyak kakak yang melakukan pekerjaan memasak dan lainnya, jadi aku bisa melakukan yang lain seperti membersihkan rumah, mencuci piring, he, anehnya kondisi kita hampir sama tapi aku bahkan tidak bisa menjahit sepertimu"
Gale menghentikan gerakan tangannya, ia ingat bagaimana kondisi rumah panti asuhannya yang sangat menyedihkan karena berada di daerah bencana, hampir tak bisa bertahan kalau bukan karena orang sangat dermawan yang datang membantu.
"He, karena, tuan besarlah, aku bisa bertahan, he, kalau tidak, entah apa jadinya aku dan adik-adik panti yang lainnya"
Verss menghentikan gerakan tangannya,
"Eh itu"
Gale mencoba sup yang sudah hampir matang, hingga tiba-tiba ia mendengar suara dari arah Verss.
"Akh"
Tanpa sengaja Verss yang sempat melamun menggores telunjuknya hingga mengeluarkan banyak darah.
"Tuan muda!"
Tanpa berpikir apapun Gale nendekat cepat, Verss baru akan mengangkat telunjuknya mengisap darahnya saat tangan Gale mendahuluinya.
Bagai gerakan lambat yang cepat Gale meraih tangannya dan menundukkan kepala menghisap darah yang terus mengucur keluar.
"Eh" Verss terpaku di tempatnya, wajah cemas Gale, gerakan tangan Gale cepat, membuat Verss membeku di posisinya.
"Eh Gale"
Gale mengangkat kepalanya.
"Tuan muda harusnya selalu hati-hati, sini bersihkan dulu lukanya yah"
Gale mengangkat kepalanya dan menemukan pandangan Versa matanya dari jarak sangat dekat, dua bola mata bulat besar itu berkedip melihat Gale lama. Gale tertarik, ia tak bisa menjauh hingga hanya terpaku melihatnya, diturunkan kepalanya kembali mengecup tangan Versa yang terluka, tapi Versa menarik tangannya cepat.
"Eh ini hanya luka kecil, he"
Tak berapa lama kemudian.
Jari telunjuk Verss yang terluka sudah ditempeli perban dengan gambar kartun yang lucu, Gale meneruskan masaknya, mereka sudah hampir terlambat, dan Gale sudah memasukkan semua sayur dan lauk yang ia buat dalam termos makan.
"Em, tuan muda mau coba? Ini sudah selesai" tanya Gale menyodorkan sendok dengan sup ke depan Verss, Verss melihat sup yang masih mengepul asap panasnya itu.
"Ini panas sekali Gale, nanti lidahku melepuh"
Gale meniup sup itu kembali, ia memastikan sup sudah tidak terlalu panas.
"Tidak tuan muda ini sudah tidak terlalu panas, ayo coba dulu, apakah rasanya sudah sesuai keinginan?"
Verss menurutinya, ia membuka mulutnya membiarkan Gale memasukkan sendok bebek dengan sup buatannya ke mulutnya, rasanya memang sangat enak, seperti sup buatan Gale lainnya.
"Em enak"
Gale tersenyum, melihat wajah Verss yang menikmati sup dengan wajah sumringah membuat ia sangat senang, Gale mengangkat tangannya yang lain membersihkan sisa sup di pinggir bibir Verss.
"Tuan muda tunggu, ini"
Verss diam saja saat tangan besar tapi lembut milik Gale menyeka bibirnya.
Dalam bayangan Gale.
Ia maju menyeka sisa sup di pinggir bibir Verss menggunakan bibirnya, ia merundukkan kepalanya melahap bibir manis Verss dengan bibirnya tidak menyisakan sedikitpun sisa sup di bibir Verss yang empuk, rasanya sangat nikmat sekali, rasa manis di bibir Verss yang lembut begitu nikmat.
####################