Chereads / Hero Alliance / Chapter 37 - Chapter 37 : Sword Master

Chapter 37 - Chapter 37 : Sword Master

Pagi yang cerah di Java City. Semuanya tampak berjalan normal baik di kota Java City maupun di markas S.E.I.D.. Salah satu Agent level 1 datang ke ruangan Agent Peterson untuk membawakannya segelas kopi panas di pagi hari.

Tok... Tok...

"Silahkan."

Setelah dipersilahkan masuk, Agent level 1 itu masuk dan menaruh kopi panas tadi di atas meja Agent Peterson. Sementara Agent Peterson yang sedang sibuk membaca kertas-kertas di tangannya menyadari kedatangan Agent level 1 tadi.

"Ah, kerja bagus."

"Maaf jika aku kurang sopan, tapi apa yang sedang anda baca, Agent Peterson?"

"Ini? Ini adalah beberapa laporan tentang penyerangan-penyerangan sebelumnya. Baik itu penyerangan Lord Irits maupun Kerajaan Hutan. Aku sedang mempelajari apakah serangan mereka ini memiliki suatu hubungan."

"Hubungan? Memangnya ada yang seperti itu?"

"Entahlah, ini hanya dugaanku saja."

Tanpa sengaja Agent level 1 tadi melihat berkas-berkas yang ada di meja dan terdapat biodata salah satu Hero yang sudah lama tidak terlihat. Agent level 1 itu pun mengambil dan melihatnya.

"Sword Master?"

"Dia adalah salah satu Hero yang sedang menjalankan misi di luar kota. Ini hanya dugaanku saja, tapi sepertinya ia menerima misi ini karena bertemu dengan Ryuzaki sebelumnya."

"Aku belum pernah melihatnya secara langsung sebelumnya."

"Karena aku memang tidak pernah ada di sini."

"Eh?"

Kedua Agent tadi kaget karena ada seseorang yang menimpali perkataan mereka dan langsung reflek menengok ke arah sumber suara. Agent level 1 itu kemudian mengecek kembali kertas tadi dan orang yang ada di depan pintu dan menyadari kalau itu adalah orang yang sama.

"Dia ... Sword Master?"

"Sejak kapan kau kembali?" tanya Agent Peterson.

"Baru saja, aku kemari hanya ingin melaporkan soal hasil misiku saja. Apa direktur ada di sini?"

"Dia ada di ruangannya."

Sword Master tanpa berkata-kata lebih lanjut lagi langsung pergi dari ruangan Agent Peterson. Tapi Agent Peterson mengingatkan Sword Master sebelum ia pergi ke ruangan Direktur.

"Tunggu! Apa kau mau kesana dengan penampilan seperti itu?"

Sword Master datang ke ruangan Agent Peterson sambil membawa snack keripik kentang di tangannya yang sedang ia makan. Tentu saja itu tidak sopan ketika ia ingin bertemu seseorang seperti Direktur S.E.I.D. Tapi Sword Master tidak terlalu memperdulikannya.

"Tenang saja, Direktur kenal denganku. Ia pasti bisa memakluminya."

Dan kemudian Sword Master pun pergi. Jeda hening kedua Agent itu yang masih bingung dengan kelakuan Sword Master, lalu Agent level 1 tadi bertanya pada Agent Peterson.

"Apa memang semua Hero di sini selalu santai seperti itu?"

"Hah ... aku juga tidak mengerti, setidaknya aku harap mereka bersikap baik ketika ingin menghadap Direktur," desah Agent Peterson.

Sementara Sword Master yang masih memakan snack keripik kentangnya pun berhenti di depan sebuah pintu yang tertutup. Ia menghabiskan terlebih dahulu snacknya lalu membuangnya ke tempat sampah sebelum mengetuk pintu.

Tapi belum sempat Sword Master mengetuk pintu, terdengar suara seseorang dari dalam yang memanggil namanya.

"Sword Master, kah? Kau boleh masuk."

"Seperti biasa pendengaranmu tajam sekali ya, Direktur."

"Hohoho ... aku hanya mengenali langkah kakimu saja, tidak ada yang spesial dengan itu."

Saat Sword Master masuk ke dalam, ia melihat seorang pria berumur dengan kepala botak dan kumis serta janggut putihnya menyatu mengitari mulutnya. Dia adalah Direktur S.E.I.D., Yamanto Kusumo.

Ia sangat dihormati oleh semua Agent dan Hero di sini dengan sikapnya yang berwibawa. Tidak ada yang berani meninggikan suaranya ketika ada di dekatnya. Tapi ia masih bisa diajak bicara santai jika bersama dengan yang lainnya.

"Aku datang untuk melapor, Direktur."

"Hmm .... Bagaimana hasilnya?"

"Mereka sudah mulai bergerak ... organisasi WEST itu."

"WEST, ya?"

Direktur sudah memiliki beberapa data dari WEST meskipun masih belum lengkap. WEST atau singkatan dari Wetania Extranormal State adalah sebuah organisasi yang dibuat oleh beberapa penjahat dengan kekuatan super, masih belum diketahui siapa dalang sebenarnya dari terbentuknya WEST ini, tapi tentu ini adalah ancaman yang nyata bagi umat manusia.

"Pergerakan seperti apa yang mereka lakukan?"

"Mereka mulai mengumpulkan banyak orang, padahal mereka awalnya hanya sebuah organisasi kecil saja. Dan sepertinya mereka terlalu berbahaya untuk dibiarkan."

"Begitu ya, kalau begitu lanjutkan investigasimu. Demi kedamaian negeri ini, negeri Wetania ini."

Sword Master tersenyum ketika mendengar kata-kata terakhir itu. Tentu saja meskipun ia orang yang kadang suka melanggar aturan dan bebas, ia tetap akan melindungi tempat tinggalnya ini.

"Itu mah tentu saja, anda tidak perlu mengkhawatirkan hal itu, Direktur."

"Aku mengandalkanmu, Sword Master."

Setelah menyelesaikan laporannya, Sword Master berniat untuk pergi dari ruangan direktur. Tapi ia ditahan oleh direktur karena masih ada sesuatu yang ia ingin bicarakan.

"Oh iya Sword Master. Saat Java City diserang, kemana kau saat itu?"

"Saat itu aku sedang diluar kota, maafkan aku karena tidak ikut membantu saat itu. Aku tidak menyangka kalau kerusakan yang diterima sangat parah."

"Begitu, ya."

Saat Sword Master berangkat menuju markas S.E.I.D., ia melihat banyak perbaikan gedung-gedung rusak yang sedang dilakukan, ia sempat mendengar soal penyerangan Java City itu, tapi tetap saja terkejut dengan kerusakan seperti ini.

"Oh iya Direktur, apa kau mau makan siang denganku?"

"Sayang sekali aku harus menolaknya, pekerjaanku masih menumpuk di sini."

"Sayang sekali kalau begitu."

Lalu Sword Master pun berjalan pergi dari ruangan Direktur.

Sword Master berjalan menuju ke sebuah warung mi ayam kaki lima yang ada di pinggir jalan. Warung tersebut berada di sebelah salah satu bangunan yang hancur dan sedang diperbaiki akibat serangan sebelumnya.

"Benar-benar parah ya?"

"Begitulah."

Tiba-tiba penjual mi ayam tersebut duduk di samping Sword Master dan malah ikut mengobrol dengannya.

"Untungnya saat kejadian penyerangan tokoku tutup dan aku sedang berada di luar kota, jadi aku tidak terkena dampak serangannya. Bagaimana denganmu?"

"A-Aku juga sama. Oh iya, aku ingin pesan mi ayam satu."

"Ahahaha ... aku lupa kalau aku sedang jualan! Tunggu sebentar, mi ayam akan segera datang."

Sword Master entah kenapa merasa aneh dengan penjual mi ayam tadi yang sok akrab dengannya, meskipun pada akhirnya mi ayam pesanannya sampai dan ia siap menyantapnya.

"Ini pesananmu."

"Terima kasih."

Setelah menunggu lama, akhirnya ia bisa makan mi ayam lagi. Tapi kejadian tidak terduga terjadi padanya dan juga mi ayam pesanannya. a

Graaakk... Graaakk... Gumprank...

Sebuah gempa bumi tiba-tiba terjadi dan mengguncang Java City, membuat banyak warga masyarakat berlarian ketakutan. Sementara Sword Master yang sedang makan pun juga ikut terganggu, bukan dengan gempanya melainkan dengan mi ayamnya yang tumpah karena gempa tadi.

"Mi ayamku! Dasar gempa sialan!"

"Ah apa itu?! Lari! Selamatkan diri!"

Sword Master yang penasaran dengan banyaknya warga yang ketakutan kemudian menengok ke arah di mana warga pada lari menjauh.

"Jadi dia yang membuat mi ayamku tumpah. Lihat saja nanti."

Sebuah robot berukuran raksasa kira-kira sekitar 50 m berdiri dengan gagah dan tingginya di antara gedung-gedung yang sudah ia hancurkan. Robot dengan bentuk humanoid dengan tulisan MM-02 di bagian dada robot tersebut menyerang secara membabi buta ke segala penjuru arah.

Sementara Sword Master berdiri di tengah-tengah jalanan rusak mencoba mendapat perhatian robot raksasa itu.

"Dasar barang rongsokan."

Bersambung