Chereads / Hero Alliance / Chapter 39 - Chapter 39 : Bantuan Dari Techno Man

Chapter 39 - Chapter 39 : Bantuan Dari Techno Man

Sword Master kemudian mengeluarkan pedang barunya dari sarungnya dan memasang kuda-kuda untuk bersiap melawan Robot MM-02 lagi.

"Ayo kita mulai lagi."

"Maju kau sini, manusia lemah!"

Buuumm...

Robot MM-02 langsung mengarahkan telapak tangannya ke tempat Sword Master berdiri untuk menekannya sampai mati. Tapi Sword Master dengan kecepatannya bisa menghindari telapak tangan raksasa itu lewat sela-sela jarinya.

Sryiiing...

Ia berlari menaiki lengan MM-02 dan di sepanjang ia berlari, ia terus menerus menebas lengan besinya tanpa henti. Robot MM-02 tentu saja tidak tinggal diam dan mencoba untuk menangkap Sword Master.

Tapi kecepatan yang dimiliki Sword Master memang harus diakui berada di atas Robot MM-02. Ia terus menerus berhasil menghindari serangan MM-02 dan terus berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya di tubuh Robot MM-02.

Sryiiing... Sryiiing...

Sword Master mencoba menebas bagian dada yang bertuliskan 'MM-02', tapi itu hanya menggoresnya sedikit saja dan tidak menghasilkan kerusakan berlebih.

Meskipun kecepatan Sword Master dapat menang melawan tubuh besar Robot MM-02, tapi itu akan percuma jika ia tidak bisa melancarkan serangan berarti ke tubuh MM-02.

Ia hanya akan terus menyerang dan menyerang tanpa henti sampai stamina Sword Master habis, sementara Robot MM-02 tinggal menunggu kesempatan itu dan menghabisinya.

Goresan demi goresan mulai terlihat di tubuh besar MM-02 meskipun itu tidak merubah kondisinya saat ini, MM-02 masih sangat percaya diri dengan daya tahan tubuh besinya.

"AHAHAHAHA!! Kau tidak akan bisa mengalahkanku dengan serangan lemah seperti itu!"

"Tch!"

Saat Sword Master sedang berfokus untuk menyerang dan menghindar, tiba-tiba ia terpeleset di atas lengan besi Robot MM-02. Robot MM-02 yang tidak melepaskan kesempatan itu langsung memukulnya dengan kekuatan penuh.

Triiing... Buummm... Braaakkhh... Braaakkhh...

Sword Master masih bisa memposisikan pedangnya sebagai perisai dadakan agar tubuhnya tidak terkena serangan langsung dari Robot MM-02. Meskipun begitu, dampak pukulannya masih terasa yang membuat Sword Master terpental ke salah satu gedung kantor bertingkat.

Debu-debu bekas tabrakannya berhasil menutupi Sword Master untuk sementara waktu dan ia pun memutuskan untuk bersembunyi sebentar dan memikirkan cara bagaimana mengalahkan Robot MM-02.

Sudah lebih dari 15 menit Sword Master mencoba berbagai cara untuk menembus zirah Robot MM-02, tapi sampai sekarang masih belum membuahkan hasil. Meskipun kali ini pedangnya tidak patah.

Sword Master juga sudah sedikit terengah-engah dan kakinya sedikit terkilir karena tidak sengaja terpeleset tadi.

"Hah ... hah .... Zirahnya keras sekali, jika hanya menggunakan pedangku mustahil untuk menembusnya."

Drrtt... Drrtt... Drrtt...

Tiba-tiba handphone Sword Master berdering, sudah lama semenjak ia mendapat panggilan telepon dan saat ini bukan saat yang tepat untuk menjawab telepon, tapi Sword Master tetap melakukannya.

"Halo?"

"Halo! Sword Master?! Kau sedang bertarung, kan?"

"I-Iya ...?"

"Tahan dia selama mungkin! Aku akan mencari titik lemahnya!"

"Tunggu, bagaimana ka—"

Piip...

Belum sempat Sword Master menyelesaikan kata-katanya, tapi orang yang meneleponnya—yaitu Techno Man sudah menutupnya terlebih dahulu.

Meskipun Sword Master masih sedikit bingung, tapi ia tetap akan menjalankan apa yang diperintahkan oleh Techno Man. Ia melihat ke arah luar dari dalam gedung tempat ia jatuh tadi. Robot MM-02 masih sibuk mencarinya sambil terus menghancurkan kota.

Sword Master kemudian menarik nafas dalam untuk menenangkan pikirannya dan berjalan menuju atap gedung ini. Setelah sampai, ia memusatkan seluruh kekuatannya pada kakinya dan melesat langsung ke Robot MM-02.

"??!!"

Sementara Robot MM-02 yang menyadari keberadaan Sword Master di pundaknya langsung berbicara padanya.

"Ternyata kau masih belum menyerah juga!"

"Sudah kubilang aku akan membalas budiku pada kota ini!"

Buuumm... Tap...

MM-02 mencoba meraih Sword Master dengan tangan kanannya, tapi kecepatan yang Sword Master dapat dengan mudah menghindari serangan Robot MM-02.

"Aku di sini."

"Berhenti berpindah-pindah di atas tubuhku!"

Sword Master terus melakukannya berkali-kali. Ia berpindah dari kepala, pundak kanan, pundak kiri, dada kanan, dada kiri, dan sebagainya. Hal itu tentu membuat Robot MM-02 kesal dan frustasi karena tidak bisa menangkap Sword Master yang bergerak seperti lalat.

Baaakh...

Sword Master bergelantungan di hidung Robot MM-02 dan ia pun menepuknya dengan keras. Tapi bukannya Sword Master yang kena, ia malah menepuk wajahnya sendiri dengan keras sampai hampir kehilangan keseimbangan. Sementara Sword Master dengan santai pindah ke atas kepalanya.

"Sudah cukup! Kau membuatku kesal! Manusia semua tidak ada bedanya! Karena kau membuatku kesal, aku akan menghancurkan seluruh kota ini!"

"O-ok?"

Sword Master malah menjawab dengan bingung ancaman Robot MM-02 yang membuatnya semakin kesal.

"Dan juga turun dari kepalaku! Atau aku akan melemparmu lagi lebih jauh kali ini!"

"...."

Saat Sword Master dan MM-02 sedang berdebat, Techno Man telah sampai ke tempat pertarungan dan siap memberikan bantuan. Ia terus mengitari tubuh MM-02 sampai akhirnya Techno Man disadari keberadaannya.

"Datang lagi lalat pengganggu!"

Swuushh... Triiing...

MM-02 mencoba meraih Techno Man, tapi tangannya berhasil ditepis oleh Sword Master dengan pedangnya.

"Teruslah bekerja, aku yang akan menyibukkannya!"

"Aku mengerti!"

Meskipun begitu, Sword Master yang mencoba untuk menyelamatkan dan menangkis serangan MM-02 kali ini tidak memiliki pijakan lagi dan jatuh bebas di udara. MM-02 kemudian langsung memberikan kekuatan penuh pada Sword Master.

"Kekuatan penuh!"

Sebuah pukulan yang lebih cepat dari sebelumnya dilancarkan oleh MM-02 kepada Sword Master yang sedang melayang. Menyadari kalau posisinya sedang tidak diuntungkan tidak membuat Sword Master panik.

Ia memiliki satu cara untuk menghindari serangan saat berada di udara. Ia menebaskan pedangnya ke sampingnya sehingga bisa mendorong dirinya ke arah berlawanan dan berhasil menghindarinya tepat waktu.

"Heh ...!"

Sebuah senyuman tipis dikeluarkan oleh Sword Master yang dianggap oleh MM-02 sebuah ledekan dan membuatnya semakin marah dan kecepatan serangannya semakin meningkat.

"Apa yang kau tertawakan?!"

Sword Master meraih bagian lengan MM-02 yang tadi ia gunakan untuk menyerang Sword Master dan kembali berada di atas lengan besi MM-02.

Zwuusshh... Zwuusshh... Zwuusshh...

Kecepatan yang semakin tinggi dikeluarkan oleh MM-02, tapi jika beradu soal kecepatan maka Sword Master tidak akan kalah mengingat tubuhnya yang lebih kecil dan ramping daripada robot berukuran 50 meter lebih.

Tubuh MM-02 sudah mulai mengeluarkan sedikit asap dari balik besi kerasnya itu.

Beberapa menit telah berlalu semenjak MM-02 mengeluarkan kekuatan penuhnya dan semakin lama gerakannya semakin melambat meskipun Sword Master juga tidak kalah lelahnya dengan MM-02.

Dari pihak MM-02, ia mendengar sebuah peringatan yang memperingati soal kondisi tubuhnya.

"Hentikan tindakan bodohmu, MM-02! Tinggalkan manusia itu dan fokus pada misimu!"

"Aku tidak peduli! Kau juga adalah manusia, aku membenci semua manusia!"

Saat kebuntuan itu menahan keduanya, tiba-tiba teriakan Techno Man seakan menjadi jawaban bagi kebuntuan Sword Master. Ia telah selesai mendeteksi kelemahan MM-02 dan menemukannya.

"Ketemu! Sword Master, terdapat celah-celah kecil di antara zirahnya. Kau bisa melukainya dengan menyerang titik itu!"

"Kerja bagus."

"Tidak akan kubiarkan!"

Tinju terakhir MM-02 mengarah tepat ke Sword Master yang telah berhenti menghindar. Tapi kali ini dengan kekuatan penuh, Sword Master menahan serangannya dan tidak menghindar seperti sebelumnya. Serangan MM-02 telah melemah karena terlalu memaksakan tubuhnya.

"Kenapa kau bisa menahannya?!"

Zwuusshh...

MM-02 kembali meninju Sword Master dengan tangan lainnya. Tapi uap yang dihasilkan dirinya sendiri menghalangi pandangannya dan membuat ia tidak bisa melihat keberadaan Sword Master.

"Ti-tidak ada?!"

MM-02 menengok ke kanan dan kiri mencari keberadaan Sword Master. Tapi sebelum ia menemukan keberadaannya, Sword Master telah terlebih dahulu menyerang titik lemahnya.

Sryiiing... Sryiiing...

"Arrrggghhh!!!"

Ia menyerang celah yang berada di bagian sendi belakang lutut MM-02 sehingga membuatnya kehilangan keseimbangan dan kemudian terlutut. Dan tanpa jeda, Sword Master juga menyerang bagian celah di pundak kanan dan kirinya.

Robot MM-02 sudah kehilangan semua fungsi gerak pada tubuhnya dan hanya bisa pasrah melihat ke arah Sword Master yang berada di pundak kirinya.

"Dengan begini kau sudah tidak bisa melawan lagi."

"Ka-kau ...."

Sryiiing... Sryiiing... Slaaasshh...

Tebasan bertubi-tubi dilancarkan oleh Sword Master yang dengan cepat dapat membelah leher tebal dari MM-02. Besi-besi di lehernya sudah mulai memerah dan meleleh karena kekuatan yang dikeluarkan oleh MM-02 terlalu berlebihan, sehingga Sword Master kali ini dapat dengan mudah memotongnya.

Kepala robot raksasa itu kemudian jatuh ke jalan dan menggelinding tepat di depan Techno Man yang sudah mendarat. Karena dirasa sudah aman, ia keluar dari zirah robotnya dan menghampiri Sword Master yang kondisinya penuh debu dan luka.

Techno Man mengangkat telapak tangannya dan tersenyum kepada Sword Master lalu mengajaknya tos. Dengan ramah, Sword Master pun menerima ajakan tersebut.

"Kerja bagus, Sword Master."

"Ya."

Prok...

Setelah pertarungan mereka berdua selesai, mulai banyak mobil polisi dan sirine ambulan berkumandang di sini. Tidak ketinggalan juga helikopter wartawan tidak ingin melewatkan berita hangat ini.

Sementara Sword Master dan Techno Man malah berbincang sedikit di tengah suara ribut itu.

"Aku akan membawa kepala robot ini untuk diteliti. Kalau untuk masalah tubuhnya, sepertinya itu akan menjadi tanggung jawab dari Asosiasi."

"Baik ...."

"Ada apa? Kau terlihat seperti orang bingung."

Merasa kalau rahasianya ketahuan, akhirnya Sword Master bertanya kepada Techno Man.

"Sebenarnya aku ingin tanya ... kau ini siapa sih?"

"Eh?"

Dan dengan begitulah, serangan Robot raksasa di Java City berhasil dihentikan dan semuanya selamat.

Bersambung