Saat Silent Shooter dan Cindaku sedang bertarung di tempat yang berbeda. Mereka berdua hanyalah pancingan agar rencana yang sebenarnya dapat di jalankan dengan lancar, yaitu merekrut anggota baru WEST.
Di saat yang bersamaan di sebuah tempat di dekat Metrokarta City, lebih tepatnya di bagian timurnya terdapat sebuah penjara yang khusus untuk menjaga penjahat-penjahat berkemampuan khusus yang tidak bisa ditangani oleh penjara biasa.
Level keamanan di penjara ini sudah berbeda dengan penjara biasa. Penjara di sini dijaga ketat oleh tentara dua puluh empat jam selama seminggu penuh dan tidak pernah istirahat.
Bangunan yang dibangun khusus dengan teknologi dan di desain langsung oleh Techno Man yang membuatnya sangat sulit untuk ditembus. Tapi begitulah tujuan WEST saat ini, karena ada beberapa orang yang menarik perhatian mereka.
Zrrtt...
Sebuah lubang teleportasi terbuka di salah satu bagian rooftop penjara. Vivien dan dua orang berjubah telah keluar dan menyusup diantara ratusan penjaga yang menjaga tempat ini.
"Jadi bagaimana rencananya?"
"Sesuai rencana, kita bebaskan orang-orang yang sudah masuk dalam list kita. Jika itu bukan orang-orang tersebut, tidak usah diperdulikan sama sekali."
"Begitu ya?"
"Kau bisa melakukannya, kan?"
Satu orang berjubah hitam yang suaranya sama dengan yang sebelumnya ada di balkon, bertanya kepada satu lagi orang yang memakai jubah coklat. Orang berjubah coklat itu tersenyum saat dirinya diremehkan.
"Heh ... kau kira aku ini siapa?"
Zwaap...
Ia melepaskan lalu membuang jubah coklatnya dan menunjukkan dirinya yang sesungguhnya. Seorang laki-laki dengan penampilan seperti ninja dengan pedang tanto sebagai salah satu senjata yang ia miliki.
"Jika kau meragukanku lebih baik kau tidak perlu merekrutku saat di Phantom Forest waktu itu."
"Alasanmu masuk akal juga. Sekarang pergi dan buktikan dirimu, Raven X."
"Berisik! Aku tahu itu, dasar orang tua yang suka menyuruh!"
Raven X kemudian pergi meninggalkan orang berjubah itu dan mulai melancarkan aksinya. Sementara Vivien dan orang berjubah itu masih diam belum bergerak, mereka sedikit melakukan perbincangan saat Raven X sudah pergi.
"Apa kau yakin bisa mempercayainya? Dengan S.E.I.D. saja ia bisa berkhianat, apalagi dengan kita," tanya Vivien.
"Tenang saja, aku yakin dia bisa bertahan lama di organisasi WEST ini, lagipula ...."
Orang berjubah itu mengarahkan tangannya ke lehernya dan menekan satu tombol pada kalung yang melingkari lehernya.
"... WEST memberikan apa yang tidak S.E.I.D. berikan kepada orang itu."
Suaranya yang sebelumnya sangat berat dan terdengar seperti seorang laki-laki berumur, kini berubah menjadi lebih ringan dan lembut. Suara yang hanya bisa dihasilkan oleh perempuan dewasa yang membuat Vivien sedikit terkejut dengan hal itu.
Meskipun Vivien sudah tahu kebenarannya, ia hanya tidak menyangka kalau orang berjubah itu mengeluarkannya saat ini juga. Tapi setelah bicara hal itu, ia kembali ke suaranya yang biasa, suara laki-laki berumur.
"E-Ehem ... kalau begitu aku permisi dulu, aku harus memperhatikan keadaan yang lainnya," ucap Vivien.
"Baiklah, aku bergantung padamu soal hal ini. Jangan biarkan ada anggota kita yang mati, soalnya jumlah kita belum seberapa."
"Aku mengerti."
Zrrtt...
Vivien kemudian membuka kembali lubang teleportasinya dan langsung masuk ke dalamnya. Sementara orang berjubah itu sekarang hanya sendirian dan tinggal menunggu hasil kerja dari Raven X untuk masuk lebih dalam lagi.
"Aku penasaran apa yang bakal terjadi ke depannya," gumam orang berjubah itu.
**
Sementara Raven X sendiri yang sudah mulai melakukan aksinya memilih untuk melakukannya secara diam-diam dan sembunyi-sembunyi. Ia telah memperhitungkan kalau orang yang menjaga tempat ini lebih banyak dari yang ia kira.
Selain itu karena bangunannya yang dibuat menggunakan teknologi dari Techno Man membuat pekerjaannya jadi lebih sulit lagi.
"Tch. Orang itu selalu saja membuat hal-hal yang merepotkan."
Raven X memperhatikan beberapa penjaga yang sedang berpatroli di sana. Ia melihat para penjaga itu memakai seragam lengkap dan senjata api rifle yang sudah dimodifikasi menjadi lebih maju lagi oleh Techno Man.
Tapi Raven X tidak memiliki waktu untuk mengeluh, ia mengeluarkan kunai dari dalam tas kecil di pinggangnya.
"Saatnya mengetes kemampuanku."
Tiiing...
"?!!"
Raven X melempar sebuah kunai ke belakang dua orang penjaga untuk menarik perhatian mereka. Setelah para penjaga itu teralihkan, Raven X mendarat di tengah-tengah mereka berdua dan langsung mengiris leher salah satu dari mereka.
"Kau—Akkhh!"
Meskipun memakai helm pelindung, tapi Raven X masih bisa menembusnya lewat kaca helm yang langsung menembus ke matanya. Dua orang penjaga sudah ditumbangkan, ia menyeret mereka berdua ke area yang tak terlihat dari banyak orang dan CCTV.
Selain itu juga, Raven X melucuti pakaian dan senjata mereka lalu memakainya untuk ia gunakan sebagai penyamaran. Caranya terbukti berhasil karena para penjaga lain tidak menyadari penyamaran Raven X.
Raven X yang sudah diberikan peta penjara yang dibuat sendiri oleh Vivien kemudian mengeluarkannya secara hati-hati dan setelah itu berjalan menuju penjara khusus penjahat tingkat atas.
Semakin berjalan mendekat ke sana, semakin banyak penjaga yang menjaga tempat itu. Meskipun sudah berjalan sehati-hati mungkin, tapi Raven X secara tidak sengaja menabrak bahu salah satu penjaga.
"Ma-maaf," ucap Raven X.
Penjaga itu tidak menjawab permintaan maaf Raven X dan terus berjalan pergi dari sana. Tapi tiba-tiba ia berbalik badan dan memanggil Raven X yang sudah ingin berjalan pergi.
"Tunggu."
"Iya, pak?"
"Dari divisi mana kau? Seharusnya hanya aku dan pasukanku yang menjaga tempat ini saat ini."
Sebutir keringat khawatir sempat keluar di dahi Raven X, tapi ia mencoba untuk tenang dan menjawab pertanyaan penjaga itu dengan santai tapi hati-hati.
"Aku dari divisi 2 yang menjaga penjahat kelas menengah. Aku kesini untuk menanyakan apa salah satu penjahat disini mengetahui keberadaan Hero Raven X, pak."
"Raven X?"
"Benar, sejak penyerangan Kerajaan Hutan dia masih menghilang dan belum kembali. Aku ingin menanyakan hal itu kepada mereka, pak."
Hening menyerang mereka berdua untuk beberapa saat, Raven X sempat tidak yakin untuk mencoba hal ini. Menggunakan dirinya sendiri sebagai jawaban dari pertanyaannya.
"Jangan lama-lama. Aku juga tidak yakin kalau ada penduduk Kerajaan Hutan di penjara kelas atas."
Penjaga itu kemudian pergi meninggalkan Raven X sendiri dan melanjutkan patrolinya lagi. Sementara Raven X menghela nafas lega sebentar dan langsung menuju ke penjara penjahat tingkat atas.
Saat berada disana, ada satu penjaga yang menjaga kamera keamanan dan sekaligus memegang kunci penjara. Raven X pun langsung menghampiri orang itu.
"Oi, dari divisi mana kau? Seharusnya tidak ada yang kesini jam segini—Akkhh!"
Raven X tidak berbasa-basi lagi dan langsung melemparkan kunainya tepat ke mata menembus kaca helm penjaga itu yang membuatnya ambruk dan mati seketika.
Raven X kemudian melepaskan penyamarannya dan mengambil kartu keamanan yang dipakai untuk membuka semua pintu penjara tingkat atas sekaligus.
"Kerja bagus."
"Sia—?! Ya ampun ternyata hanya kau, aku tidak merasakan hawa keberadaanmu, kau tahu."
Raven X terkejut saat tiba-tiba ada orang yang memanggilnya dari belakang—meskipun itu hanyalah orang berjubah hitam yang merupakan temannya. Orang berjubah itu kemudian mengambil kartu keamanan tadi dan langsung membuka semua pintu penjara.
Ngiiuung... Ngiiuung... Ngiiuung...
Saat pintu penjara itu terbuka, bersamaan terdengar suara sirine yang sangat keras yang tentu saja menarik perhatian para penjaga. Tapi orang berjubah itu tidak peduli, dikelilingi oleh suara bising dan lampu merah sirine, orang berjubah itu menyambut sekutu barunya.
"Selamat datang di WEST, wahai orang-orang kuat."
Sekitar sepuluh orang keluar dari masing-masing sel penjara mereka. Dengan pakaian strip hitam putih khas penjara, mereka mendekat ke Raven X dan orang berjubah tadi. Tangan mereka semua terbelenggu oleh borgol dan kaki mereka juga diikat dengan bola besi yang berat sehingga tidak mudah untuk kabur.
"Siapa kau? Apa kau yang membebaskan kami?"
"Benar. Aku ingin kalian—tidak, kalian harus bergabung bersamaku," ucap orang berjubah itu.
Greb...
Tapi salah satu tahanan tadi tidak bisa menerima tawarannya begitu saja. Ia menarik bagian leher jubah orang tadi sampai tudung jubahnya terlepas dan memperlihatkan rambut panjang hijau dan topeng yang menutupi wajahnya.
"Kau pikir kau ini siapa? Jangan pikir dengan melepaskanku, aku akan ikut begitu saja denganmu."
Seorang laki-laki dewasa yang terlihat tampan dan berwibawa dengan gaya rambut klimis coklat dan kumis tipis. Penampilan dan sifatnya benar-benar menunjukkan kalau dia adalah orang yang memiliki harga diri yang tinggi. Tapi orang berjubah itu tetap tenang dan tidak marah saat dirinya diangkat ke atas.
"Brotherhood of Terran."
"Ap—?! Bagaimana kau bisa tahu nama itu?!"
"Aku tahu semuanya. Bahkan aku juga tahu nama kodemu, Commanders."
Orang berambut coklat itu tambah terkejut saat orang berjubah itu mengetahui nama kodenya yang hanya diketahui oleh orang-orang tertentu saja. Ia pun melepaskan cengkramannya dan menurunkan orang berjubah itu.
"Kalian ingin balas dendam kepada Hero, kan? Kepada orang yang sudah memenjarakan kalian, kan? Kalau begitu bergabung lah denganku, aku akan membuat kalian merasakan manisnya balas dendam."
Laki-laki berambut coklat yang tadinya keras kepala langsung menurut dan berada di pihak orang berjubah tadi. Begitu juga dengan laki-laki pendek dengan rambut abu-abu berantakan. Setelah mendengar kata 'Brotherhood of Terran', ia juga yakin untuk bergabung dengan WEST.
"Eagle, ya?"
"Kau bahkan tahu nama kodeku juga," ucap laki-laki berambut abu-abu tadi.
"Tentu saja. Aku tahu semuanya. Lalu bagaimana dengan yang lainnya?"
"Itu dia! Villain kelas atas telah lepas! Segera tutup semua pintu keluar!"
Saat mereka sedang berdiskusi, tiba-tiba bala bantuan penjaga datang yang membuat mereka harus menunda percakapan mereka dan memprioritaskan untuk keluar dari sini terlebih dahulu.
"Kita keluar dari sini dulu, baru mulai bicara," ucap orang berjubah itu.
"Biar aku yang urus."
Raven X berjalan ke rombongan para penjaga yang membuat barikade pertahanan dengan perisai besi. Tapi Raven X berhasil menemukan celah dari perisai besi itu, yaitu lubang kecil yang digunakan untuk melihat ke depan.
Raven X langsung melemparkan sebuah bola kecil yang dapat meledak menjadi kepulan asap besar, saat pandangan para penjaga terhalang, tiba-tiba sebuah kunai sudah melesat melewati lubang di perisai tadi dan melesat ke belakang para penjaga.
"Awas ledakan!"
Csshh... Blaaaarrr...
Cara itu berhasil melukai para penjaga dan membuat mereka tidak bisa bergerak. Karena seragam dan perisai mereka yang sudah dikembangkan oleh Techno Man, membuat tidak ada penjaga yang kehilangan nyawanya.
Raven X dan yang lainnya berlari menuju ke pintu gerbang, setiap halangan yang menghadang akan selalu dihantam oleh para villain tadi. Dan saat mereka sudah sampai di pintu gerbang, dua orang telah menunggu kedatangan mereka.
"Benar saja kalau mereka berhasil kabur."
"Kita tidak diunggulkan saat ini."
Dua Hero itu, Blue Fast dan Light Dragon adalah Hero tingkat Middle yang memang sedang berjaga di penjara ini. Meskipun mereka tingkat Middle, tapi salah satu Hero yaitu Light Dragon adalah salah satu Hero yang direkomendasikan untuk naik tingkat ke Elite.
"Hero, ya? Aku tidak kenal mereka, itu berarti mereka ada di tingkat di bawahku," ucap Raven X.
"Biar aku yang urus mereka, kalian cukup menonton saja. Kebetulan aku juga punya dendam dengan Hero di masa lalu."
Dari pihak villain, seseorang dengan tinggi sekitar 190 cm dengan rambut merah menyala maju ke depan dan ingin bertarung dengan kedua Hero tadi.
"Hoo ... ada yang sok jagoan rupanya disini," ucap Light Dragon.
Villain itu membunyikan buku-buku jarinya dan melakukan sedikit pemanasan sebelum melakukan pertarungan. Sementara yang lainnya hanya diam dan menonton seperti yang dikatakan olehnya.
Villain itu—Crazy Lava akan melawan Hero Blue Fast dan Light Dragon.
Bersambung