Penyusupan dan rencana membebaskan para tahanan level atas yang dilakukan oleh WEST sejauh ini berjalan lumayan lancar, sampai mereka ditahan oleh dua Hero saat sudah ingin keluar di pintu gerbang.
Dua Hero tingkat Middle—Blue Fast dan Light Dragon menghadang mereka semua agar tidak kabur dan sepertinya pertarungan antar mereka tidak bisa terhindarkan lagi.
Meskipun begitu, salah satu tahanan menawarkan dirinya untuk melawan kedua Hero itu sendiri tanpa bantuan yang lainnya. Ia adalah villain tingkat atas bernama Crazy Lava.
"Biar aku yang urus mereka, kalian tidak usah ikut campur. Ini juga sebagai salah satu unjuk kemampuanku agar kau bisa mengakuiku sebagai yang terkuat di antara kalian!" ucap Crazy Lava.
"Lakukan sesukamu."
Orang berjubah itu membiarkan Crazy Lava melakukan apa yang dia inginkan. Lagipula orang berjubah itu yakin kalau kemampuan Crazy Lava sudah cukup untuk melawan dua Hero tadi.
"Aku tahu kau ingin melawannya, tapi apa kau yakin melawannya dengan kondisi seperti itu?"
"Hn? Eh?! Bagaimana kalian bisa lepas dari borgolnya?!" tanya Crazy Lava.
Crazy Lava melihat ke belakang dan menyadari kalau yang lainnya sudah terbebas dari borgol dan bola besi yang dari tadi membelenggu mereka. Lalu orang berjubah tadi melemparkan sebuah kunci ke Crazy Lava.
"Gunakan itu untuk membuka kuncinya."
"Asyik."
Setelah melepaskan borgol dan bola besi di kakinya, Crazy Lava akhirnya bisa bergerak lebih bebas dan sekarang sudah lebih siap dari sebelumnya.
"Hah ... akhirnya bebas juga, begini kan lebih baik. Oi, Hero! Kau membuat kesalahan karena menungguku melakukan persiapan, kau tahu?"
"Heh! Mau bagaimana pun kondisimu, itu tidak akan ada bedanya," ucap Light Dragon.
"Benarkah? Baiklah kalau begitu!"
Zwuuushh... Braaakhh...
"?!!"
Crazy Lava melempar bola besi yang baru saja ia lepas dari kakinya tepat ke arah wajah Blue Fast. Bukan hanya lemparannya yang cepat, tapi setelah disentuh oleh tangan Crazy Lava, bola besi itu bersinar putih seakan habis dipanaskan dengan panas yang tinggi.
"Hahaha! Bagaimana serangan kejutanku?! Eh?"
Tawa Crazy Lava terhenti saat bola besi yang ia lemparkan tidak mengenai Blue Fast sama sekali dan Blue Fast juga masih berdiri di tempat yang sama seakan tidak terjadi apa-apa.
Sementara Blue Fast melihat ke arah bola besi yang Crazy Lava lempar. Benda itu menghancurkan beberapa bar besi pintu gerbang dan masih mengeluarkan asap sampai sekarang, hawa panasnya juga bisa Blue Fast rasakan.
"Jadi dia yang namanya Crazy Lava," gumam Blue Fast.
"Apa dia terlalu berat bagimu?" tanya Light Dragon.
"Heh ... kalau begitu aku tidak usah menjaga tempat ini dong."
Blue Fast tersenyum tipis mendengar pertanyaan Light Dragon. Ia kemudian berjalan ke depan dan akan jadi yang pertama yang melawan Crazy Lava. Tubuhnya yang lebih kecil dari Crazy Lava membuat ia diremehkan olehnya.
"Hahaha! Apa yang akan kau lakukan?"
"Entahlah, bagaimana kalau kau lihat sendiri?"
Swuuushh...
Blue Fast melesat bagaikan menghilang saking cepatnya. Tapi Crazy Lava hanya tersenyum dan sudah mengepalkan tangannya untuk meninju Blue Fast yang akan segera mendekatinya. Dan benar saja dugaan Crazy Lava kalau Blue Fast juga sudah siap untuk memukulnya.
"Kau cepat sekali, ya?! Tapi pergerakanmu masih bisa aku tebak!"
Crazy Lava sudah siap untuk beradu tinju dengan Blue Fast. Tapi saat sedikit lagi menyentuh kepalan Blue Fast, kepalannya menjadi buram dan angin di sekitarnya menjadi lebih ganas.
"Eh?"
Buughh... Buughh... Buughh...
Kepalan Blue Fast bertambah menjadi lebih dari satu dan semua pukulannya masuk telak mengenai Crazy Lava yang membuatnya sedikit terkejut karena rentetan pukulan itu tidak ia duga sama sekali.
"Ehehem ... lumayan cepat juga."
Salah satu perempuan dengan rambut putih pendek dari pihak villain mengomentari kecepatan Blue Fast, ia tersenyum tipis meskipun tidak memiliki niat untuk bertarung sama sekali saat ini.
Meskipun serangannya cepat, tapi itu tidak menimbulkan efek yang dalam bagi Crazy Lava. Ia masih berdiri tegak walau sempat terkejut pada awalnya, bekas-bekas pukulan yang tidak lebih dari debu kotor bagi Crazy Lava.
"Kau hanya cepat, tapi pukulanmu ringan!"
"?!!"
Sekarang giliran Crazy Lava yang menyerang setelah sebelumnya dibombardir pukulan oleh Blue Fast, tangannya kali ini bercahaya dan suhunya juga mulai memanas.
Blue Fast yang telat menyadarinya melebarkan matanya karena terkejut dengan yang terjadi di depan matanya saat ini, semua pukulannya hampir semuanya tidak berefek dan sekarang malah dia yang akan diserang balik.
"Lava—"
"Dragon Manifestation!"
Syiiing... Blaaaarrr...
Sebelum Crazy Lava sempat menyerang lawannya, dari belakang Blue Fast terdengar teriakan yang berasal dari Light Dragon. Sebuah cahaya yang sangat terang bersinar di atas kepala Light Dragon dan secara cepat cahaya itu berubah menjadi bentuk naga.
"Apa-apaan itu?" tanya Crazy Lava bingung.
Semua orang yang ada disana terkejut kecuali Blue Fast yang memang sudah mengetahui kemampuan dari Light Dragon. Tapi itu tidak membuat mereka takut, justru malah membuat mereka semakin senang.
"Hero ... mulai menarik, ya?" gumam orang berjubah tadi.
Sementara itu Crazy Lava yang tadinya ingin menyerang Blue Fast malah terdiam dan tertegun melihat naga di atas Light Dragon, ini membuka kesempatan bagi Blue Fast untuk mundur sekejap.
"Apa kau tidak apa-apa?" tanya Light Dragon.
"Ya, tapi seranganku tidak cukup kuat untuk melukainya."
"Tidak apa, biar aku yang urus mulai dari sini."
"Apa itu?! Menarik! Keren sekali! Aku ingin melawannya!" ucap Crazy Lava semangat.
"Kalau begitu maju kesini. Selama matahari berada di sisiku, aku tidak akan kalah!"
"Lava Stroke!"
Tangan Crazy Lava mulai memanas dan bersinar lagi. Setelah beberapa saat bersiap, ia kemudian melesat menuju naga cahaya yang juga melesat kearahnya.
Buuumm... Duaaarrr...
Cahaya yang sangat terang tercipta saat mereka beradu kekuatan membuat semua orang disana harus menutup matanya karena terlalu silau. Dan dari semua orang, salah satu villain yaitu Eagle menyadari suatu petunjuk dari perkataan Light Dragon barusan.
"'Selama matahari bersamanya', kah?"
"Ada apa? Apa ada sesuatu yang mengganggumu?" tanya Commanders.
"Aku ingin mencoba satu hal."
Di pertarungan, cahaya silau itu mulai memudar dan hasil pertarungannya sudah mulai terlihat. Setetes darah keluar dari ujung kepalan Crazy Lava padahal sudah menerima serangan sebesar tadi.
"Hahahaha! Sumpah, itu tadi menyenangkan sekali! Ayo kita lakukan lagi!"
Sementara naga cahaya milik Light Dragon tidak menunjukkan adanya luka yang berarti. Ia masih tetap kokoh sama seperti sebelumnya setelah beradu kekuatan seperti tadi.
"Sudah kukatakan, mau berapa kali pun itu tidak ada gunanya."
"Lalu bagaimana jika seperti ini?!"
"?!!"
Perhatian Crazy Lava dan Light Dragon teralihkan dengan teriakan Eagle yang kali ini melayang sekitar dua puluh meter di udara. Ia yang melihat ke bawah kemudian menyatukan tangannya dan melakukan sebuah segel tangan.
"Teknik Kegelapan Kedua : Kurai Kumo!"
Bwuuusshhh...
Dari tubuh Eagle kemudian keluar partikel-partikel hitam yang bergerak menyebar ke seluruh penjuru arah. Partikel-partikel hitam itu menyebar sampai jarak sekitar 100 meter menutupi atas mereka dan menghalangi sinar matahari yang masuk.
"Oi! Apa yang kau lakukan?! Sudah kubilang jangan ikut campur!"
Tapi Eagle tidak memperdulikan ocehan Crazy Lava kepada dirinya. Ia hanya ingin membuktikan teorinya sendiri terhadap Light Dragon.
Syuuutt...
Setelah beberapa menit berlalu, ukuran dari naga cahaya milik Light Dragon kian lama kian menyusut karena tidak mendapat cahaya matahari yang cukup. Eagle di atas langit hanya tersenyum tipis menyadari kalau teori yang ia pikirkan ternyata benar.
"Sial. Aku harus segera mencari alternatif lain untuk tenaga dari nagaku," gumam Light Dragon.
"Light Dragon, awas!"
"?!!"
Teriakan Blue Fast menyadarkan Light Dragon yang sedang melamun. Crazy Lava saat ini sudah berada di depannya dan bersiap untuk memukul Light Dragon dengan 'Lava Stroke' miliknya lagi.
"Lava Stroke!"
"Sial!"
Duaaarrr...
Light Dragon mencoba untuk menjadikan naga cahaya yang sudah menyusut tadi sebagai tameng, tapi kekuatannya yang sudah melemah tidak bisa menahan pukulan Crazy Lava yang sangat kuat itu sehingga ia terpental ke belakang.
Buuaaghh... Kraaakk...
"Ahaaakkkhh!!!"
Swuushh...
Blue Fast mencoba menahan Light Dragon agar tidak terpental lebih jauh lagi, tapi ia justru malah ikut terbawa dan akhirnya menabrak pintu gerbang yang membuatnya rusak dan akhirnya terbuka.
"Pa-panggil bantuan ...."
"Hahaha ... asal kau tahu saja, satu pukulanku ini bisa menghancurkan gedung. Jadi efeknya masih bisa terasa setelahnya. Hahaha!"
Light Dragon yang sudah pingsan terlebih dahulu akibat pukulan Crazy Lava. Lalu disusul oleh Blue Fast yang kesadarannya juga hilang setelah beberapa saat.
Pintu gerbang depan penjara pun juga jadi ikut terbuka karena hasil tubrukan dari tubuh kedua Hero itu sehingga memudahkan para villain untuk keluar dari sana.
"Sudah selesai, kah?"
Ctiik...
Eagle yang daritadi masih melayang di udara kemudian menjentikkan jarinya dan seketika partikel-partikel hitam yang menutupi langit dan menjadikan penjara ini gelap bagaikan malam hilang begitu saja. Ia kemudian kembali turun ke tanah.
Crazy Lava kemudian menghampiri Eagle yang baru saja turun. Ia malah marah-marah kepadanya.
"Oi, bocah sialan! Sudah kubilang jangan ikut campur!"
"Aku tidak berniat membantumu, aku hanya ingin mengetes teoriku saja. Dan berhenti memanggil bocah, dasar otak otot."
Mereka malah bertengkar dan saling mengatai satu sama lain. Crazy Lava mengatai Eagle 'bocah' karena badannya yang kecil dan pendek, sementara Eagle mengatai Crazy Lava 'otak otot' karena kuat tapi kelihatan bodoh. Namun dengan cepat orang berjubah itu datang memisahkan mereka.
"Tidak perlu sampai bertengkar, kalian akan menjadi sekutu nantinya. Ayo kita pergi dari sini, teman kalian yang lain seharusnya sudah menunggu di depan gerbang."
Mereka pun berjalan dengan santainya meninggalkan penjara. Karena kedua Hero sudah dikalahkan, tidak ada lagi yang bisa dilakukan oleh para penjaga penjara kecuali meminta bantuan dari markas pusat.
**
Zrrtt...
Sebuah lubang teleportasi terbuka di ruangan yang biasanya anggota WEST tempati. Di lorong itu mereka semua kemudian berjalan menuju ke tempat biasanya semuanya berkumpul.
Saat masuk ke ruangan tersebut, sudah ada beberapa orang yang menunggu disana. Mereka adalah Techno Knight, Silent Shooter, dan satu lagi Cindaku. Orang berjubah itu sengaja membuat mereka semua menunggu disini untuk menyambut anggota baru WEST.
"Jadi mereka anggota barunya?" tanya Techno Knight.
"Benar, biar aku perkenalkan mereka satu persatu."
Orang berjubah itu menunjuk salah satu orang disana, yaitu orang dengan rambut merah yang menyala-nyala. Dia bertarung dengan Blue Fast dan Light Dragon sebelumnya jadi yang lainnya sudah bisa sedikit memperkirakan kekuatannya.
"Dia Crazy Lava, dia bertarung dengan dua Hero tingkat Middle sebelumnya dan berhasil menang dengan mudah."
"Hah! Tentu saja!"
"Aku tidak yakin jika aku tidak menguji teoriku, kau akan menang mudah atau tidak."
"Hah?! Sudah kubilang kau tidak perlu ikut campur tadi, dasar bocah!"
"Jangan menyebutku bocah, dasar otak otot."
"Lalu orang yang berbicara dengannya adalah Eagle dan disampingnya adalah Commanders."
Orang berjubah itu juga memperkenalkan Eagle dan Commanders, Eagle adalah laki-laki dengan rambut abu-abu dan tubuh yang kecil membuatnya mendapat panggilan 'bocah' dari Crazy Lava. Sementara Commanders lebih tenang dan berwibawa, meskipun penampilannya saat ini dengan baju tahanan sangat tidak cocok dengannya.
"Lalu dua wanita disana, mereka adalah Snowy Fukurou dan Kobarashi Hana."
"Salam kenal~ ehehem ...."
"Tch."
Wanita berambut putih dengan style 'bob hair', memiliki tubuh yang pucat dan tatapan yang tampak malas tapi juga tajam, membalas dengan jawaban yang tenang dan tawa kecil.
Berbeda dengan Kobarashi Hana yang kasar dan tak acuh. Ia memiliki rambut pirang dengan style ponytail dan bentuk tubuh yang ramping juga tinggi.
"Dan orang tua disana bernama Bagong. Julukannya adalah Bagong The Fifth Mad Dog."
"Hoo ... Kau mengetahui nama klanku dan tetap menyebutku orang tua? Kau tentu punya keberanian yang tinggi."
Bagong yang terlihat tidak senang dipanggil dengan sebutan 'orang tua' meskipun dirinya memang yang paling berumur dari semua orang yang ada di sini. Dengan kerutan yang dapat terlihat di wajahnya dan jambang serta jenggot yang menyatu mengitari mulutnya.
"Kemudian ada Jack Kousuke dan Aaron Jones."
"Aku Aaron."
"Salam kenal semuanya."
Lalu Aaron Jones, seseorang yang masih terlihat muda tapi memiliki tatapan dan wajah yang sangat suram. Kantung mata di bawah matanya membuktikan kalau ia nampak sudah melakukan banyak hal dan kurang istirahat.
Sementara Jack Kousuke terlihat seperti pemuda yang normal. Dengan rambut berwarna abu-abu biru berantakan dan senyuman di wajahnya, meskipun siapapun yang melihat senyuman itu pasti tahu, kalau senyuman yang dikeluarkannya hanyalah sebuah kepalsuan.
"Dan dua terakhir adalah Sans H. Anderson dan R.D. Demon."
"Salam kenal."
Sans Hompkins Anderson atau biasa dipanggil Sans adalah seorang dokter biasa pada awalnya di sebuah rumah sakit swasta di Metrokarta City. Tapi kemudian ia dimasukkan ke penjara saat ketahuan melakukan percobaan ilegal kepada makhluk hidup bahkan manusia. Ia memiliki rambut berwarna abu-abu mink.
Sans melirik ke arah kanan dan kirinya memperhatikan sekitarnya, ia menyadari ruangan ini cukup kosong karena memang diperuntukkan sebagai ruang pertemuan, tapi sepanjang perjalanan tadi ia melihat tabung-tabung kaca besar yang bisa ia gunakan sebagai tempat percobaan.
"Sepertinya ... ini akan jadi tempat bermainku yang baru," gumam Sans kecil dengan senyum di akhirnya.
Dan yang terakhir adalah Reverse Dark Demon atau R.D. Demon. Tentu saja itu bukan nama aslinya karena tidak ada yang tahu namanya sebenarnya. Ia adalah yang paling diam dari semua yang ada disini karena tidak pernah sedikit pun mengeluarkan suara. Dengan rambut hitam dan iris mata merahnya, ia jadi yang paling misterius diantara yang lainnya.
Setelah semua anggota sudah diperkenalkan, orang berjubah itu berniat untuk pergi dari ruangan itu karena masih ada yang harus dikerjakan olehnya. Tapi seseorang menghentikan langkahnya.
"Kalau begitu, kalian bertemanlah yang akur. Aku harus pergi dahulu."
"Lalu bagaimana denganmu? Apa kau tidak berniat untuk memperkenalkan diri?" ucap Commanders yang membuat orang berjubah itu berhenti.
"Dia benar, kau yang membawa kami kesini dan kami bahkan tidak tahu siapa namamu. Apa kau ingin kehilangan kepercayaan kami?" lanjut Kobarashi Hana.
Setelah sempat hening sebentar, akhirnya orang berjubah itu berbalik badan dan membuka tudung jubahnya dan membuka topengnya yang kali ini memperlihatkan wajah asli serta rambut hijau panjangnya.
"Kurasa kalian ada benarnya. Kalian bisa memanggilku Enner, seperti yang kalian tahu aku adalah pemimpin WEST ini."
"Kau ... perempuan? Tapi suara itu?"
"Ah, ini."
Klik...
Orang berjubah itu—Enner, menekan tombol di kalung pengubah suara yang ada di lehernya.
"Aku mengubah suaraku. Tentu saja aku memiliki alasan khusus untuk itu."
Tidak ada yang mengomentari soal hal itu. Semuanya hanya diam karena tidak tahu ingin mengatakan apapun akibat masih tidak percaya jika yang di depan mereka adalah seorang perempuan. Tapi Enner tidak menanggapi serius hal itu dan kembali menyalakan pengubah suaranya dan memakai topengnya.
"Apa hanya itu yang ingin kalian tahu? Kalau begitu aku permisi dulu."
Enner pun pergi dari ruangan itu, meninggalkan mereka yang masih dalam diam. Sepuluh orang terpilih menjadi anggota baru WEST dan semuanya memiliki kemampuan yang diatas rata-rata. Dan tentu saja mereka menjadi kendala bagi para Hero.
Bersambung....