"Nyam.. Nyam.."
Seorang pria yang tampak masih muda berjalan di trotoar Java City yang baru saja selesai diperbaiki. Dia berjalan sambil memakan Snack yang ada ditangannya. Pria itu memakai pakaian dominan merah dan hitam dan memakai holster pinggang berwarna cokelat.
Saat sedang berjalan, tanpa sengaja dia bersenggolan dengan gerombolan orang yang berlawanan arah dengannya.
"Oi!" Teriak orang yang disenggol tadi.
Pria itu tidak berbalik dan hanya menghentikan langkahnya saja. Dia terus melanjutkan makannya dan setelah habis dia membuang bungkusnya begitu saja lalu berbalik badan.
"Kenapa?"
"Kalau kau menyenggol seseorang seharusnya kau minta maaf!"
"Ah.. Apa tadi aku menyenggolmu ya?" ucap pria itu sambil pura-pura berpikir.
"Jangan pura-pura bodoh! Minta maaf sekarang atau kau akan menerima akibatnya!" ucap pria itu yang membuat teman-temannya dalam posisi waspada.
Pria itu tampak kebingungan. Dia menengok ke kanan dan kiri seperti mencari sesuatu. Pria itu melihat seorang nenek-nenek yang sedang berjalan mendekati tempatnya dan kemudian dia tersenyum tanpa alasan.
Dia berjalan mendekati nenek itu dan berdiri dibelakangnya sambil terus tersenyum, "Kalau begitu, nenek ini yang menggantikanku. Dadah!" ucap pria itu lalu berlari meninggalkan mereka semua.
"Oi tunggu sialan!"
"Ahh.. Aku ingin membunuhnya." ucap pria itu sambil terus berlari.
Phantom Forest, 12:36
Terlihat ramai para pekerja bangunan yang sedang merobohkan beberapa pohon dan membakar rumput-rumput yang tersisa sehingga tercipta lapangan luas yang siap mereka bangun dalam rangka ekspansi Java City.
Setelah kehancuran yang diterima Java City akibat serangan Lord Irits membuat kota tersebut melakukan pembangunan ulang secara besar-besaran. S.E.I.D mengambil bangkai kapal Lord Irits dan dimanfaatkan sebagai bahan yang berguna untuk memperkuat pertahanan markas S.E.I.D dan keamanan Java City.
Agent Rich, seorang Agent level 6 yang memimpin proyek ekspansi Java City ini. Dia berpendapat bahwa mengambil sebagian wilayah hutan tentu tidak akan menjadi masalah mengingat semakin besarnya populasi manusia di Java City.
Tapi para pekerja itu tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan saat ini adalah kesalahan besar.
"Makhluk tak dikenal terdeteksi. Kerusakan telah ditemukan. Harus. Harus dimusnahkan."
Dam.. Dam.. Dam..
Langkah berat makhluk itu kini sedang menuju ke arah para pekerja yang tidak sadar kalau hidupnya ada dalam bahaya. Makhluk itu keluar dari balik pepohonan dan membuat beberapa pekerja menengok kearahnya.
"Hei, apa kau tau makhluk apa itu?" tanya salah satu pekerja kepada pekerja lainnya.
"Monster? Apa dia berbahaya? Tapi dia hanya diam saja disana."
"Hancurkan musuh hutan!"
Makhluk itu langsung berlari menuju ke dua pekerja yang melihatnya. Kedua pekerja itu berusaha untuk menghindar tapi tidak sempat. Walaupun tubuhnya besar dan gagah tapi kecepatannya berada diatas rata-rata orang normal.
Craaashh..
Kedua kepala pekerja proyek langsung terpisah dalam sekali tebasan makhluk hutan itu. Para pekerja lain yang melihat kejadian itu langsung berlari menjauhi makhluk itu.
"A-Ada monster! Lari!" ucap salah satu pekerja.
"Musnahkan semua perusak hutan. Hutan adalah milik raja."
Dari jarak yang cukup jauh, Agent Rich masih berdiri diam melihat makhluk hutan itu membantai para pekerja proyek. Dia memperhatikan bagaimana bentuk makhluk itu dengan seksama.
"Jadi dia sudah keluar, ya?" gumam Agent Rich.
Swuushh..
Dari belakang Agent Rich, tiba-tiba dua orang Hero melesat dan berhenti di depan Agent Rich untuk berbicara dengannya. Dia adalah Water Man dan Dark Dimensional.
"Hehe.. Untung saja aku membawa dua Hero untuk melindungiku," ucap Agent Rich sambil sedikit tertawa.
Makhluk hutan itu telah membunuh semua pekerja yang berada di tempat itu dan pandangannya kini tertuju kepada tiga orang yang tersisa.
"Perusak hutan. Musnahkan demi raja."
Makhluk hutan itu kemudian berjalan sambil menyeret pedang yang terbuat dari akar pohon yang tajam dan kuat itu sudah berlumuran darah para pekerja yang ia bantai sebelumnya.
"Apa dia baru saja menyebut kata raja?" tanya Water Man.
"Sepertinya begitu, kalau begitu akan kuserang dia terlebih dahulu. Gate Open!"
Sepuluh lubang dimensi tiba-tiba terbuka disekitar tubuh makhluk hutan itu yang membuatnya berhenti berjalan.
"Matilah! Rain of Stone!"
Dari dalam lubang dimensi tadi keluar kumpulan batu-batu berukuran sedang yang melesat dengan cepat dan menghujani tubuh makhluk hutan itu. Makhluk itu menutupi kepalanya dengan tangan dan pedangnya agar mengurangi dampak serangannya. Setelah beberapa saat, hujan batu itu berhenti dan menciptakan gunungan batu-batu sedang yang mengubur makhluk tadi.
"Gate Off." Lubang dimensi yang dibuat oleh Dark Dimensional kemudian tertutup.
"Apakah berhasil?" tanya Water Man.
"Mana kutahu."
Bersambung...