Kedatangan Vera membuat Arif terpaksa melepas tangan Khanza. Lantas berbalik, ia sudah mendapati sang kekasih beserta gengnya ada di dekat mereka.
"Eh cupu! Ngapain lo di sini?!" Sontak Santi mendorong tubuh Khanza hingga gadis cupu tersebut kurang keseimbangan dan jatuh.
"Au!" ringis perempuan berkaca mata tebal itu.
"Khanza," kaget Arif. Namun ia tak sempat berbuat apa-apa. Semua terjadi dalam sekejap mata.
Bukannya menolong, yang lain malah sibuk menertawakan Khanza. Termasuk Vera—gadis cantik nan elegant itu mencegah sang kekasih yang mengulurkan tangan.
"Sayang ngapain bantuin dia. Biarin saja dia."
"Tapi ...." Arif menarik lagi tangan yang digenggam Vera.
"Sayang," rayu Vera seraya menggandeng lelaki tampan tersebut dan membawanya menjauh dari belakang sekolah.
"Gaes! Ayo cabut!" seru Santi.
Tinggallah Khanza yang masih terduduk di tanah. Hanya bisa memandangi geng comel terutama Arif dan Vera yang semakin mesra.