Dua gelas jus jeruk Khanza suguhkan untuk dua tamunya. "Silakan diminum," suruhnya.
"Terima kasih Za," ucap Pak Galang.
"Thanks Za," ujar Arif.
"Sama-sama." Mengulas senyum, Khanza pun merasakan lelah pada retina mata. Lantas membuka kaca mata, ia mengerjapkan indera penglihatan tersebut.
Pak Galang sontak ternganga. Susah payah ia meneguk jus yang terlanjur membasahi kerongkongan. Astaga, apa saya tidak salah lihat? Ternyata Khanza cantik sekali, puji sang Guru dalam hati.
Arif tetap tidak bisa berkata-kata, walau ia sudah bisa menebak kalau Khanza menanggalkan aksesoris cupu maka gadis itu akan berubah menjadi ratu. Namun siapa sangka kalau perubahan itu drastis adanya.
Gila. Baru kaca mata doang, bagaimana kalau kepangan rambut dan pakaian, bisa-bisa dia mengalahkan pesona para geng comel di sekolah, gumam Arif dalam hati.
Ehem!
