Hari tu konon... Sy nak buat complete... But... Mcm ada idea pula nak sambung sikit-sikit lagi... Yang berminat stay tuned.
Ryan dan Aaisyah turun ke tingkat bawah untuk Sarapan pagi. " Baby... Lepas ni we are going to KLIA after this ..." Mata Aaisyah terbeliak. " But where are we going...." Ryan senyum. Aaisyah ingat dia dan Ryan akan balik ke kondonya atau bertemu dengan Wafin dan Mawar sebelum mereka terbang balik bersama suami mereka. Ryan mencuit hidung isterinya. " Are you not happy at all baby?" Aaiayah menunjukkan muka masam. " Baby.... What's wrong?" Aaisyah berdiri dan terus meninggalkan Ryan di Restaurant seorang diri. Air mata Aaisyah merembes ke pipi. Belum sempat lagi Aaisyah bermanja dengan keluarganya, Ryan sudah bercadang untuk membawa Aaisyah berbulan madu. " Baby... Baby... Wait for me...." laung Ryan sambil berlari anak langkah untuk mengejar Aaisyah. " By..." Aaisyah masih tidak menghiraukan Ryan. " Aaisyah Amanda..." Jerit Ryan dan menarik tangan Aaisyah. " Let go of me..." Marah Aaisyah.
" Aaisyah I don't understand... Why are you mad?" Tanya Ryan sambil memandang Aaisyah. " Before you plan something can you not even discuss with me first? " Baru sekarang Ryan tahu kenapa Aaisyah marah. " Aaisyah.... I only wanted to surprise you..." Ryan cuba menjelaskan pekara sebenar. " You are so selfish Ryan... Your behaving like you own me... Mark is going back to England with my brother and sister... Mawar is going back to London and Wafin is flying back to California.... Why are you trying to seperate me from my family?" Aaisyah menpercepatkan langkah ke lift dan Ryan tetap kejar langkah Aaisyah. " Babe... I didn't mean to do this... I just wanted you to be happy... " Aaiayah menggeleng. " You think by bathing me with all your wealth is going to make me happy? The only thing that makes me happy is being together with my family..." Kata-kata Aaisyah seperti pisau yang menusuk ke dalam hati Ryan.
Sampai sahaja dibilik, Ryan terus mengemas barangnya. Ryan tiada niat untuk memisahkan Aaisyah dari keluarganya, namun hanya masa ini sahaja Ryan boleh ambil cuti untuk berbulan madu dengan Aaisyah, tetapi Aaisyah pula mahu meluangkan masa bersama keluarga dan kawan-kawannya. Aaisyah hanya memerhati Ryan mengemas barang-barang, dan tidak lama Ryan keluar. Aaisyah tahu Ryan sudah terkilan dengan sikapnya, namun Aaisyah juga ada pendiriannya sendiri. Ryan kena faham yang Aaisyah ada keluarga sendiri, dan meluangkan masa dengan keluarga adalah lebih penting daripada pergi bercuti. Aaisyah duduk dibirai katil dan termenung. " Married for three days and we are already arguing...." Aaisyah berkata sambil mengelap air matanya.
Tan Sri Hamdi terkejut melihat Aaisyah seorang sahaja keluar dari texi. Menurut Ryan semalam, Ryan sudah merancang untuk membawa Aaisyah bercuti bulan madu sebagai kejutan, tapi Tan Sri Hamdi pelik kenapa Aaisyah boleh muncul di Terataknya dalam pukul 1 tengahari. Aaisyah bersalam dengan Tan Sri Hamdi, Mark dan juga Nora Husna. Brandon, Carter dan Maya pula berlari kearah Aaisyah dan memeluk Aaisyah. " Atuk... Boleh Aaisyah tinggal sini... Untuk sementara waktu?" Dahi Tan Sri Hamdi berkerut. " Of course... Aaisyah... You are always welcomed...." Nora pula menyampuk. Pembantu rumah mengambil beg Aaisyah dan bawa ke tingkat atas. Manakala Aaisyah pula, mengambil tempat duduk disebelah Nora. " Is something up with you and Ryan... I thought he was going to bring you for a honeymoon." Tan Sri Hamdi mula cuba mengorek cerita.
" Did he have an urgent meeting?" Tanya Nora, cuba meneka sebab Aaisyah merajuk kerana Nora sangka yang Ryan ada meeting urgent sehingga percutian bersama Aaisyah terbatal, dan itu yang membuat Aaisyah merajuk. Aaisyah mengeluh dan menggeleng. " Aaisyah marah dengan Ryan sebab plan honeymoon dan tak bincang dengan Aaisyah dulu... Aaisyah tak ready nak pergi.... Aaisyah nak spend time dengan family Aaisyah... Dengan Wafin... Mawar... Sebelum semua akan balik ke tempat masing-masing.. Aaisyah geram sebab Ryan acts like he owns me...." Tanpa menunggu lagi, Aaisyah melepaskan segala yang terbuku dihatinya. Nora memandang Tan Sri Hamdi, dan Tan Sri Hamdi berdehem. Nora mengetap bibir, kerana tahu inilah masanya untuk Nora menjadi seorang ibu kepada Aaisyah, memberi nasihat untuk tenangkan hati Aaisyah yanv tengah gusar. " Sayang... Mama rasa... Ryan nak buat yang terbaik untuk Aaisyah... Mama... Atuk... Mark... And adik-adik... Will always be here... Mark tak jadi balik UK... As for Mawar and Wafin... They were planning to meet you at the airport before you and Ryan leave tonight..." Aaisyah masih mengetap bibirnya. " I don't know when I will get to see Wafin and Mawar again..." Nora memeluk Aaisyah. " Aaisyah... They already have their own lifes... And you have yours too... Now you are married to Ryan... He is your priority now... And I know well you are his priority too... Janganlah merajuk lama-lama.... Call him... And say you are sorry.... Mama janji... Lepas saja Aaisyah balik... Mama ada dekat sini... Aaisyah boleh stay dengan mama... Dengan atuk berapa lama yang Aaisyah nak... Okey?" Pujuk Nora lagi. Aaisyah masih diam.
Aaisyah: Ryan... Are we still going tonight?
Ryan: I don't know.
Aaisyah: I'll go to your house.
Ryan: I just have one question. Was this wedding all about you and your family instead of celebrating us?
Aaisyah: No Ryan.... The thing is before this while they were around... Everything was about our wedding... I just want time... To spend with them... After the grand overwhelming wedding.
Ryan: I only wanted to spend more time with you before I have a hectic schedule. My priority is to make you happy. Us getting married is supposed to be putting each other first. I am upset Aaisyah. I failed to be a good husband to you but we are only married for three days. It's okey Aaisyah. Maybe I rushed you into all of this. I will give you time... And when you are ready you can come back to me. I told Wafin and Mawar to find you at Tan Sri House.
" Ryan... Just calm down... I know she will want to go... She is just a little bit frightened... She lost everyone she was close to in her life, and now they are all here for her... It's overwhelming, I understand why she is worried loosing them... Just let this problem go Ryan... It's only going to ruin your marriage... Ryan... Marriage is not only about priority... But it's also about compromising each other... Aaisyah is only adjusting to the fact that she only got her family back... So you will have to compromise that she will be spending more time with them..." Panjang ceramah Puan Dianne kepada Ryan. "Give her a week... And maybe next week you can go for your honeymoon..." Pujuk Puan Dianne lagi. Ryan mengeluh perlahan. " I'll just go upstairs first.... Take a shower... And rest .." Ryan akhirnya berkata.
" Babe... Kenapa lah... Marah Ryan babe.... Kasian dia... Dah lah dia plan the most sweet honeymoon getaway... Aaisyah pula buat hal..." Shawafinaz sudah mula membebel dengan Aaisyah. Aaisyah mengetap bibir. " Mawar pula sedang memujuk anaknya untuk tidur. " Aaisyah... Apa-apa pun... Suami kena didahulukan... Kita orang bila-bila je boleh jumpa... Mawar dan Ubaid pun dah bincang untuk pindah ke Malaysia... Dan Wafin dan Khai pun akan balik sini juga..." Tambah Mawar lagi. " Esok kita orang pun akan balik dah... Ubaid banyak kerja lagi dekat UK...Khai pun perlu masuk kerja..." Aaisyah mengeluh. " I miss the old us... " Rungut Aaisyah lagi. Wafin mengeluh begitu juga dengan Mawar, entah bila Aaisyah boleh jadi keras kepala. Semua orang lepas kahwin berebut nak pergi honeymoon cepat-cepat, Aaisyah pula buat perangai dan tidak mahu pergi. " Yelah... Fine... Nanti Aaisyah pergi pujuk Ryan..." Aaisyah akhirnya mengalah. " Hahhh .. tahu pun... Jangan risau... Wafin pun tak sabar nak balik dan stay Malaysia... Dekat California boring lah...." Mereka tiga akhirnya ketawa. Tidak lama lepas itu, Mawar dan Wafin meminta diri untuk pulang kerana anak Mawar banyak meragam.
Aaisyah turun ke tingkat bawah, Tan Sri Hamdi keluar bersama Elora, Nora pula sedang bermain bersama anak-anak. " Mama... Betul ke.. Papa Mark... Tak jadi balik UK?" Tanya Aaisyah. Nora memandang Aaisyah dan senyuman kelat ditunjukkan. " Menurut Mark... Macam tu lah... Lagipun... Mama dan Mark perlu rujuk semula... Dulu... " Aaisyah tahu Nora masih ragu-ragu lagi dengan keputusan Mark. " Ma... Terima kasih... Sebab jadi mama Aaisyah... Aaisyah sayang mama..." Nora senyum. " Mama tahu... Aaisyah sayang mama... Sampai cancel Honeymoon sebab dah spend time dengan mama... But seriously Aaisyah... Pergilah... Ikut Ryan... He is your husband... And... Mama akan ada dekat sini... Bila Aaisyah balik... Mama janji..." Aaisyah memeluk Nora dengan erat. " Thank you Ma... Tapi sekarang dah lewat nak ke KLIA... nti nak masuk departure pun tak sempat.. Ryan kata dia purspone trip kami..." Nora melepaskan pelukan. " Aaisyah... Pergilah pujuk Ryan... Tak elok gaduh lama-lama..." Pesan Nora lagi.
Aaisyah: Sayang...
Aaisyah: I am sorry... 💕💕💕
Aaisyah: I will replace the money you spent on our trip.
Aaisyah: And I will buy a new one... Okey.
Ryan: Don't worry everything was paid under the our company. We can change the dates anytime.
Aaisyah senyum sendiri bila Ryan cakap our company. Sweet pula.
Aaisyah: I miss you...💕
Ryan: Hurmmm...
Aaisyah: Sorry....
Ryan: I need some rest talk to you later.
Aaisyah: Should I go over to your house or your parents or You will come here.
Ryan: Honeymoon at our own parents should be fine.
Aaisyah: Ryan... Are you still mad. I said I was sorry.
Ryan: Just kidding. I will just have a rest first then I will see you there. Love you😘.
Baru separuh hari tidak berjumpa dengan Ryan, Aaisyah sudah mula rindu suaminya. ' Ha... Itu lah... Tadi elok nak pergi honeymoon... Gatal nak merajuk... Gatal nak spend time dengan Wafin dan Mawar mereka pula busy dengan life sendiri....' bisik hati Aaisyah. Baru Aaisyah sedar apa yang Nora ibunya katakan adalah betul. Marwaddah dan Shawafinaz semua sudah ada kehidupan masing-masing, mereka tetap akan mengutamakan suami dan keluarga mereka. Setiap orang akan berubah bila masuk alam perkahwinan, pasangan kita akan automatic jadi keutamaan kita, bila kita sudah berkahwin. Aaisyah mula rasa bersalah dengan Ryan, Ryan selama ini terlalu baik dengan Aaisyah, tetapi Aaisyah pula tidak menghargai Ryan. ' Aduh... I am just as bad as Thalia...' bisik hati Aaisyah lagi.