" Ryan... Good to see you.... " Tan Sri Hamdi menyapa Ryan sebaik sahaja sampai. " Good to see you too... Tan Sri..." Ryan menyambut salam Tan Sri Hamdi. " Ryan tak perlu panggil Tan Sri... Just call me... Atuk..." Balas Tan Sri Hamdi dengan ramah. Ryan sudah membawa pakaian untuk beberapa hari kerana tidak pasti berapa lama dia akan tinggal di Teratak Tan Sri Hamdi. " Aaisyah dekat mana?" Tanya Tan Sri Hamdi lagi. " Dekat atas tengah siap nak turun makan atuk... " Jawap Ryan. " Hurmm.... Baiklah .. kalau macam tu... Atuk nak pergi mandi dulu... Nanti Atuk turun kita makan sama...." Tan Sri Hamdi berkata sambil menuju ke tangga. Ryan menganguk sahaja. Ryan masih kekok lagi untuk bermesra dengan Tan Sri Hamdi. Tidak kemudian Mark turun dari tingkat atas dan menemani Ryan di tingkat bawah.
Banyak hidangan yang dihidang atas meja. Ketam masak lemak cili api, ulam-ulam, Sambal, tahu berdegil, ikan goreng dan sotong masak kicap. Dahi Ryan berpeluh kerana masakan yang disediakan adalah pedas-pedas belaka. Aaisyah menahan ketawa melihat pipi Ryan yang putih bersih bertukar merah. " Aaisyah... Pergilah ambil air sejuk untuk Ryan... Jangan gelakkan suami kamu..." Tegur Tan Sri Hamdi. Aaisyah terus menurut arahan Tan Sri Hamdi. " Maaflah... Ryan... Tak tahu pula Ryan tak makan pedas... Sebab Brandon dan Carter suka ketam masak cili api..." Tambah Tan Sri Hamdi lagi. Elora pula siap menambah nasi lagi. " It's okey Atuk... Ryan suka sebenarnya... Nanti lama-lama Ryan biasa lah..." Aaisyah kembali semula meja dan menghulurkan satu gelas air sejuk kepada Ryan. " Thank baby..." Ryan berkata sambil senyum kearah Aaisyah.
" Akak.... Can I sleep with you tonight akak?" Tanya Carter yang masih manja seperti dulu. " Yes... Sayang... Later you can sleep with Akak and Abang.. okey..." Aaisyah berkata sambil mencubit pipi gebu Carter. " Nora ketawa melihat gaya comel Carter. " Akak... Brandon want to sleep with akak too...." Brandon mula memprotes. " Boleh Sayangm.. tapi Brandon dan Carter mesti habiskan makanan dulu... Berus gigi baru boleh tidur dengan Abang okey?" Ryan menyampuk pula. " Brandon... Carter... Sleep with mammy... And Daddy Please... " Pujuk Nora pula. Carter dan Brandon mula memprotes dan merajuk. " Tak apa mama... Ryan tak kisah pun.. lagipun Aaisyah nak spend time dengan mereka..." Ryan berkata untuk memujuk Brandon dan Carter. " Okey... But only tonight... Okey... Promise..." Nora berkata lagi sambil memandang Brandon dan Carter. " Okey... Promise..." Brandon dan Carter berkata sama-sama. Tidak lama kedengaran Maya menangis, dan Elora bagun untuk tengok Maya yang sedang tidur dalam baby crib.
Elora membawa Maya ke ruang makan. Pembantu rumah sudah sediakan bubur ikan untuk Maya. Elora memberi Maya makan. Elora banyak membantu Nora untuk menjaga anak-anaknya, jadi Nora pun senang bergaul dengan Elora. Pada awalnya Nora kurang senang dengan pilihan Tan Sri Hamdi, tetapi apabila melihat perangai Elora yang baik, Nora menerima Elora. " Mama... Kalau Aaisyah bawa Maya tidur dengan Aaisyah boleh tak?" Tanya Aaisyah lembut. " Habis tu siapa nak tidur dengan mama kalau semua berkampung dengan Aaisyah. " Aaisyah ketawa. " Alaaa... Boleh la mama... Please...." Aaisyah membuat muka comel. " Elok lah tu... Aaisyah... Boleh belajar macam mana nak jaga anak-anak... Nanti kalau Aaisyah ada anak sendiri tak kekok pun..." Tan Sri Hamdi mencelah. " Yelah... Later... I will ask Kak Zimah... Tu send the crip to your room..." Akhirnya Nora mengalah. " Terima kasih mama .."
Mark masuk ke dalam bilik Nora yang tidak jauh dari biliknya. " Nora... Can we talk..." Mark berkata kepada bekas isterinya. " I have to go back to the UK... Because I have some things to settle..." Air mata Nora sudah jatuh ke pipi. " So is this the part where your going to tell me your taking the kids too.." Mark terus duduk disebelah Nora. " Nora... Don't worry... The kids can stay here with you... And I am also coming back here too... I can't live without you Nora.... My life was totally empty when I left you..." Mark memujuk Nora. " It was painful Mark... When you seperated me from my babies... But I know I deserve it because I was a terible mother..." Mark memeluk Nora. " Nora... You are the best Nora... I can't judge you for the mistakes you did to Aaisyah and say that you will be the same to Brandon, Carter and Maya. I know it's not easy to have a child before you are married. Kelvin left you. It's not your fault... If he decided to take care of Aaisyah with you thing would be different... " Nora gembra kerana Mark semakin matang dan terbuka.
Nora memeluk Mark dengan erat. " I missed you so much...." Mark membalas pelukan Nora dan kali ini lebih erat. " I missed you too Nora. And I am so sorry.... I swear... I will never do that to you again... First thing in the morning... We go the pejabat Kadi office... " Mark berkata. Nora sudah menangis terharu kerana Mark mahu merujuk semula. Mark mencium bibir Nora, sudah lama mereka merindui antara satu dengan yang lain. " I want to sleep herr tonight... While we are both alone..." Bisik Mark penuh romantis ke telinga Nora. Nora ketawa. " Do you have a girlfriend already...?" Tanya Nora penuh was-was. " I do... And she is right here with me..." Mark berkata dan mencium Nora sekali lagi. Nora mula baring perlahan dan Mark pula mula menyiarap atas tubuh Nora.
Mark membuka semua pakaiannya, begitu juga dengan pakaian Nora, sekarang mereka tinggal tanpa seutas benang ditubuh mereka. Mark mula menyedut leher Nora sehingga Nora mendesah kecil. Nora amat rindu akan belaian Mark. Nora meramas belakang Mark. Ciuman Mark berubah ke buah dada Nora. " Arghhh...arrhhh urrmmphh....arghhhh... Marrkkk... I waaant youuu . Arghhh... Inside me...." Nora berkata sambil menikmati ciuman Mark. Ada beberapa love bite yang Mark tinggalkan dekat buah dada Nora. Mark mula menghalakan juniornya ke pintu lubang Nora. Junior Mark ditolak perlahan memasuki lubang Nora. " Argghhhhh...!arrghhhhn.... Harder Mark... Harder...." Nora sudah mengerang kesedapan bila Mark mula mendayung juniornya dengan laju. " Owh... God... Nora... Your so tight..." Balas Mark lagi. Beberapa minit kemudian Nora mengemut batang Mark. " Argghhh... Ooohhh... Nora.... Arrghhh...." Mark berkata seronok bila Nora mengemut batangnya. " I'm cuummminnggg.... Arrghhh...." Mark memberhentikan dayungan untuk memberi ruang kepada Nora mengeluarkan air nikmatnya, selepas itu Mark menyambung dayungannya untuk beberapa minit lagi. " Arrgghhh... Urrgghhh.... " Semakin kuat erangan Nora. Mark mencium bibir Nora dan meramas buah dadanya. " Urmmmphh....urmmphhhh.... Maarkkk....urghhh.... " " I love youuu... Noraa... So much.... Urrmphhh..." Nora meramas buntut Mark, dan Mark menpercepatkan dayungannya lagi. Creeettt ....creeetttt.... Creeettt. Mark melepaskan air maninya dalam rahim Nora. Mark mencium Nora sekali lagi sebelum baring disebelah Nora.
" Mark... Who told you about Kelvin..." Tanya Nora sambil jarinya bermain didada bidang Mark. Mark membiarkan sahaja kerana seronok diperlakukan begitu. " You might get a shock... Sarah... Sarah told me everything.... But that was long before I left. Nora... I don't care about your past... Everyone makes a mistake... It was only because how you treated Aaisyah... I am glad you finally want her... Nora... Leaving you wasn't that easy... " Jelas Mark lagi. Nora tidak sangka Sarah, yang selama ini sepupu rapatnya sanggup menikam belakangnya, Nora tahu yanb dulu Sarah suka dengan Mark tetapi akhirnya Mark pilih Nora, Nora tidak sangka Sarah adalah duri dalam daging. Nora malas mahu memikirkan tentang Sarah, bahi Nora keluarganya adalah jauh lebih penting daripada Sarah sekarang ini.
" Mark... Did you..... Do it... I mean... Did you... Sleep with anyone else after.... We seperated..." Tanya Nora lagi. Dalam hati Nora, Nora berharap Mark akan kata tidak, kerana Nora akan iri hati. " No Nora... You are the only one Nora..." Nora senyum bangga. Mark mencium bibir Nora lagi, dan meramas buah dada Nora. " I miss these lips. . These boobs..and miss making love to you..." Bisik Mark dengan nakal. Mark kembali naik ke atas tubuh Nora. Mark mencium perut Nora dan Nora meramas rambut Mark. " Urrghhhhh... Argghhh.... Urmmphhh.... Arghhhh..... " Erangan Nora sudah tidak terkawal. Mark mencium bibir Nora lagi, tangan Nora mencari junior Mark dan dihalakan ke lubangnya. " Mark ....urmphh..." Tanpa menunggu lagi Mark memasukan juniornya kedalam lubang Nora dan mula mendayung perlahan, semakin lama, semakin laju. " Arghh.... Urrgh... Mark... Mark... Harder.... Aaaarghhhhh....irghhh... Oohhh...ohhhhh...ahhhh...." Dalam lima minit kemudian, Mark melepaskan air maninya dalam rahim Nora sekali lagi. " That was great Nora... Thanks..." Mark berkata dan mencium Nora. Akhirnya disebabkan kepenatan, mereka tertidur dalam pelukan hangat. Akhirnya terlepas rindu diantara mereka, yang sudah lama ditahan. Mark tidak sanggup untuk berjauhan dengan Nora lagi, dan Mark juga tidak sabar mahu merujuk semula dengan Nora. Disebabkan terlalu rindu, Mark dan Nora tidak sabar menunggu untuk rujuk semula, sebelum membuat pekara yang mereka sering lakukan sebagai suami isteri suatu ketika dahulu.
" Sayang... Sorry tau... Bawa adik-adik Baby tidur dengan kita..." Aaisyah berkata kepada Ryan sambil memeluk Carter. Ryan senyum. " It's okey baby... But make sure it's not everyday.... Sayang rindu lah... " Aaisyah ketawa kecil. Carter merengek dan Aaisyah menepuk bahu Carter. " Could you imagine us having kids like this?" Tanya Aaisyah lagi. Ryan ketawa. " I hope we will one day... But I think for now lets enjoy being together... And then in a few years.... We can have children..." Ryan berkata. Kalau diikutkan hati Ryan, dia mahu terus ada anak tetapi Ryan masih mahu Aaisyah menyesuaikan diri dahulu, tambah lagi Aaisyah masih muda, banyak lagi masa untuk mereka ada anak kalau sudah bersedia nanti. " I know I think that's better too..." Aaisyah bersetuju. " Sayang.... If you go for out honeymoon tomorrow is that alright?" Tanya Aaisyah lagi. Kasihan pula dengan Ryan, yang sudah merancang percutian tetapi disebabkan Aaisyah merajuk, percutian mereka dibatalkan. " Okey... I will call my PA in the morning..." Ryan berkata sambil mencuit hidung Aaisyah. " What do I need to pack?" Tanya Aaisyah lagi dengan nada teruja, Aaisyah sudah tidak sabar mahu bercuti dengan Ryan.
" Just bring your clothes to go there and back... We will be spending most of our time the room..." Ryan menyakat Aaisyah. " Sayang... Baby tanya betul-betul lah...." Aaisyah sudah menayangkan muka cemberut. Ryan ketawa. " Just bring Winter clothes and also summer clothes." Dahi Aaisyah berkerut. " Where are we going?" Tanya Aaisyah lagi. Ryan masih lagi mahu berahsia tentang destinasi mereka. " You will know when we get to the airport tomorrow " Aaisyah mencebik kerana Ryan masih mahu berahsia." Fine..." Aaisyah berkata dengan nada geram. " Jom tidur baby... Dah lambat... Goodnight... Love you....." Ryan berkata dan mencuit hidung Aaisyah lagi. " Goodnight... Love you too...." Selimut diatur sehingga paras bahu.
Sarah: Babe... Pa khbr lama x hangout. Jom I tunggu tempat biasa.
Nora memandang Whatsapp Sarah tanpa apa-apa perasaan. Semuanya sudah terjadi, dan semua ada hikmah. Mark yang baru bangun mencium bahu Nora. " Everything alright?" Tanya Mark. Nora mengalih kedudukannya dan memeluk Mark. " Sarah... She wants to see me." Mark mencium dahi Nora. " Urmphh... I feel painful... " Nora menrengek. " Sorry... But after this it won't be painful anymore..." Nora tergelak kecil. " So do you want to go... I can stay here with the kids..." Nora berfikit seketika. " You just send me... I promise I won't be long... Then we go to the pejabat kadi..." Mark mencium bibir Nora. " Okey... Let's take a shower together..." Bisik Mark lagi.
Brandon dan Carter sudah lama bangun, Elora sibuk melayan mereka di tingkat bawah. Aaisyah pelik kenapa ibunya dan ayah tirinya belum bangun lagi. Namun apabila mereka keluar dari bilik yang sama baru Aaisyah faham. " Erheemmm... Orang lain yang baru kahwin... Orang lain pula yang gatal jadi pengantin..." Tan Sri Hamdi menyindir Nora. Muka Nora merona merah menahan malu. " Abang... Ada pula cakap macam tu... It's okey Nora... I faham... Mark mesti rindu sangat dengan Nora...." Elora menyebelahi Nora. " Nanti Nora nak pergi pejabat Tok kadi... Lora boleh tak tengok-tengokkan anak-anak Nora... sorry tau..." Elora senyum. " It's okey Nora... Lora.... Suka jaga anak-anak Nora... Tak banyak karenah pun... Pergilah bawa Mark Sarapan... "
Nora: Sarah, Nora jumpa kejap lgi utk brunch. Tp Nora x blh lama.
" Sarah... Sanggup Sarah buat Nora macam ni kan? Sampai hati Sarah...." Nora tidak dapat mengawal kemarahannya. Sarah telah memberitahu Mark, tentang Kelvin. " Habis tu... Nora nak ngaku ke dengan Mark siapa ayah Aaisyah. Kena rogol konon." Tembak Sarah balik. " Tak apa Sarah... Nora nak ucap terima kasih... Lagipun... Nora.. dah berbaik pun dengan seluruh keluarga Nora... Cuma Nora terkilan, disebabkan Sarah iri hati dengan kebahagiaan Nora dan Mark... Sarah sanggup rosakkan rumah tangga Nora." Sarah ketawa melihat perangai sepupunya. " Nora ni... Terlalu naif lah.... Nora ingat Mark tu sayang Nora? Entah-entah dekat UK sana sudah ada penganti." Nora mengetap bibir. " I trust Mark... Sarah... Dia bukan lelaki macam tu... Sarah... Nora dah maafkan Sarah... Nora pun malas nak bergaduh... " Sarah terpana seketika. Tidak sangka Nora tidak berdendam dengan dirinya. " Sarah... Nora balik dulu... " Nora meminta diri dan meninggalkan Sarah keseorangan disitu. Sarah sedar betapa kejam dirinya kerana memberitahu kisah silam Nora kepada Mark. Sepatutnya Nora sendiri perlu bagitahu Mark pekara sebenar. Sarah iri hati dengan Nora kerana Nora ramai peminat sejak dulu lagi. Malah sampai sekarang ada yang tidak percaya yang Nora sudah ada anak empat orang.