Bila mengingat-ingat hal tersebut, Feng Yihang pun bertanya lagi saat itu, "Apa yang paling Chi Wan inginkan darinya saat menikah dengannya?"
Chi Wan hanya menjawab dengan tegas, "Uang!"
Akhirnya saat itu juga, Feng Yihang langsung memerintahkan kepada asistennya bahwa ia menginginkan Chi Wan sebagai istrinya.
Feng Yihang sejujurnya malas berhubungan dengan perempuan yang banyak impian. Lagi pula, akan lebih mudah mengurus perempuan yang hanya menyukai harta.
Seperti beberapa tahun ini, Feng Yihang memberikan kado ulang tahun padanya pun juga tidak perlu terlalu repot untuk memikirkannya. Ia hanya perlu memberitahukan kepada asistennya untuk membelikan sesuatu yang mahal atau yang sedang terkenal saat itu. Setidaknya barangnya harus yang paling bagus, sederhana dan tidak susah dicari.
Terlepas dari pikirannya itu, satu tangan Feng Yihang seketika bergerak untuk memeluk pinggang Chi Wan yang sedang membersihkan kopernya. Hal itu membuat perempuan itu langsung duduk ke paha Feng Yihang.
Feng Yihang langsung mencium rambut Chi Wan dan berkomentar, "Wangi sekali."
"Shampoo dari SK, mungkin aku sudah tidak bisa memakainya lagi setelah ini."
"Kalau begitu, kenapa kamu masih bersedia menandatanganinya?" Feng Yihang masih bingung meski proses penandatanganan tadi telah dilaporkan oleh pengacaranya.
"Apa kamu tidak merasa bahwa dengan mengikatku, kamu bisa mendapatkan kehidupan yang lebih bagus?" Tambah Feng Yihang.
Chi Wan menatapnya dengan sepasang mata yang jernih, "Bagaimana aku bisa mengikatmu?"
Chi Wan selalu sadar bahwa tidak ada orang lain yang bisa menundukkan Feng Yihang. Ya, pria seperti Feng Yihang itu bukan orang yang mudah untuk dikendalikan.
Oleh sebab itu, Chi Wan merasa tidak menginginkannya.
"Hmmm… Kamu bisa memikirkan cara untuk menggodaku." Feng Yihang berkata dengan nada nakal.
Walau begitu, sarannya itu sebenarnya juga tidak salah. Sebab, beberapa tahun ini tindakan Chi Wan terasa terlalu damai dan tenang.
Malahan, tidak ada permintaan yang terlalu aneh dan keterlaluan hingga sikap tenangnya itu membuat Feng Yihang merasa terlalu bahagia.
Kemudian masalah perceraian yang diajukannya ini, hal ini dilakukannya juga karena mungkin Feng Yihang merasa bahwa hari-hari yang dijalaninya terasa terlalu tenang dan lancar. Oleh sebab itu, ia sebenarnya hanya ingin mencari suasana yang berbeda.
Di sisi lain, Chi Wan juga tidak pernah melakukan penolakan kepada Feng Yihang saat diajak untuk berhubungan intim. Perempuan ini pun hanya akan menurut dan segera masuk ke dalam pelukan pria itu tanpa ada keengganan.
Hal ini terjadi karena Chi Wan bukan perempuan yang terbiasa hidup dalam ketenangan. Ia selalu tahu bahwa dirinya perlu kehilangan sesuatu untuk bisa mendapatkan barang yang diinginkannya. Baginya, ini adalah keadilan yang nyata dalam dunia ini.
*****
Esoknya….
Chi Wan sudah terbiasa dengan cara Feng Yihang untuk membangunkannya. Pria itu selalu membangunkannya dengan cara menciumnya.
Setelah membuka mata, Chi Wan pun langsung melihat wajah Feng Yihang di depan matanya. Namun ia tidak terkejut dan malah tersenyum ringan. Chi Wan pun membalas ciuman itu.
Ciuman itu sangat ringan, seolah ciuman itu adalah sebuah kebiasaan yang tidak jauh berbeda dengan kegiatan mandi dan menggosok gigi.
Chi Wan mengira bahwa meski hatinya tidak merasakan cinta, namun kehidupannya yang sekarang juga tidak jauh berbeda dengan kehidupan yang seharusnya didapat sebagai Nyonya Keluarga Feng.
Saat ini, Chi Wan sudah merapikan piyamanya dan berjalan mencari Feng Yihang. Dalam hati, ia merasa bahwa pria itu seharusnya tidak ada di rumah lagi sekarang.
Chi Wan pun memutuskan untuk duduk sambil bersantai di atas sofa. Ia pun membuka ponselnya untuk melihat kabar di media digital.
Chi Wan tiba-tiba melihat ada satu berita yang sedang heboh. Beritanya ditayangkan pada salah satu akun terkenal di halaman Weibo. Kabar tersebut mengatakan bahwa Feng Yihang akan mengumumkan perceraiannya dalam waktu dekat. Salah satu kutipan kabar itu mengatakan, "Kita tunggu kabar tersebut di hari senin!"
Dengan tersebarnya kabar tersebut, ada salah satu pengguna membuat taruhan akan berita ini. Jika berita ini salah, maka orang tersebut akan memakan kotoran seberat tiga kilogram. Namun jika benar, maka ia akan membayar seratus yuan untuk setiap orang yang merepost prediksi ini.
Mau apapun yang terjadi, setidaknya berita ini membuat setiap orang bahagia.
Andai kabar berita ini benar, maka prediksi tersebut akan dibayar dengan uang.
Malahan, kebenaran prediksinya itu akan dibayar seratus yuan bagi setiap orang yang merepostnya.
Chi Wan masuk ke akunnya yaitu, "Pria Kecil Tampan Di Rumahku". Tanpa perlu memikirkannya lagi, ia pun langsung mengetik [Duduk dan menunggu uang masuk!] dalam postingan tersebut.
Chi Wan merasa sangat senang setelah merepost ulang postingan tersebut. Menurutnya, uang seratus yuan itu sudah cukup untuk memberikan Chi Xiaobai makanan yang enak!
"Mengapa tersenyum?"
Tiba-tiba suara Feng Yihang membuatnya terkejut setengah mati. Lelaki ini pun menatap Chi Wan sekilas dan hanya menunggu jawaban untuk pertanyaannya tadi.
Tiba-tiba, Chi Wan melihat satu berita yang memicu ribuan komentar di Weibo.
Kata Feng Yihang pun mencuat, nama lelaki itu langsung muncul dari layar ponselnya.
Bagaimana mungkin…
Berita mengenai lelaki ini langsung menjadi berita nomor satu hari ini. Feng Yihang juga melihat postingan itu dan dengan dingin membalas, [Kutunggu kau untuk makan kotoran.]
Ya Tuhan!
Feng Yihang yang tidak pernah aktif tiba-tiba muncul!
Nama akun: Feng Yihang, Mengikuti: 0 dan Diikuti ratusan ribu orang.