Mindy masih berada didalam tendanya, rasa enggan keluar dari sana. Setelah kejadian tadi, pasti semua yang ada disini sedang membicarakan dirinya. Memalukan!!!
Terdengar pengumuman dari pengeras suara untuk berkumpul, waktu makan siang.
Mindy berjalan menuju tempat berkumpul, langsung duduk ditempat yang kosong. Merasa lega ketika tempat disisi kiri dan kanannya telah terisi, dia tak ingin suaminya duduk didekatnya.
Didepan sana Aryandra hanya bisa menatap istrinya, dia telah menyediakan tempat kosong buat Mindy. Sedikitpun Mindy tak ingin melihat suaminya, tatapan matanya acuh.
Aryandra cukup tahu sifat istrinya, ketika dia memasang tatapan seperti itu, itu artinya dia benar-benar tak ingin melihat orang itu. Dia tak ingin melihat Aryandra.
Mindy marah!!!
Yoshita langsung duduk ketika melihat tempat yang kosong didekat Aryandra, dia tak mau melepaskan kesempatan.
Mengetahui Yoshita duduk disisinya, Aryandra kembali menatap ke arah istrinya.
Mindy duduk dengan tenang, mulai menyantap makanannya. Mindy tahu banyak mata yang melirik ke dirinya, tapi dia tak menghiraukannya.
Sementara Yoshita merasa girang, langkahnya sudah dimulai.
Setelah acara makan bersama, semua diberi waktu untuk istirahat. Acara akan dimulai lagi di sore hari.
Mindy mengambil kesempatan itu untuk berkeliling menikmati aroma asin air laut.
Aryandra menarik lengan Yoshita, sampai dibalik tenda dia baru melepaskan lengan Yoshita.
" Ku mohon mengertilah Yosh " Aryandra tak ingin melihat Mindy semakin marah.
Tapi Yoshita malah memeluk Aryandra, diciumnya bibir pria itu.
Ketika Aryandra berusaha melepaskan diri dari pelukan Yoshita, jeritan Mindy terdengar
" Aryandraaaa...." dipergoki sedang berciuman dengan Aryandra, Yoshita semakin memeluk erat pria itu dengan senyuman puas dibibirnya. Akhirnya dia berhasil menyulutkan api diantara mereka.!
Mindy langsung berlari dari tempat itu.
Ketika Aryandra sampai di tenda mereka, Mindy tak ada disana. Dicarinya di sekeliling lokasi perkemahan mereka tapi tetap saja istrinya tak ditemukannya.
Satu-satunya kemungkinan yang tersisa dalam pikirannya adalah rumah! Mindy pasti pulang!
Dugaan Aryandra, Mindy pasti masih mencari kendaraan karena sangat sulit mendapatkan taksi dari tempat ini.
Tapi ketika Aryandra tiba di parkiran tempat mereka tiba, Mindy tak terlihat disana.
Aryandra semakin kalut, dia harus secepatnya menyusul istrinya.
Awalnya Mindy juga ragu bisa pergi dari tempat itu dengan cepat. Tapi tak disangka dia bertemu dengan rombongan wisatawan yang akan kembali dan mereka memberinya tumpangan.
Cuaca diluar sedang hujan deras, Mindy menatap sedih keluar jendela bis yang sedang bergerak itu, masih jelas di ingatannya suaminya berciuman dengan wanita itu.
Hatinya serasa diremas, Perih!!
Hujan diluar sana semakin deras, langit pun sangat gelap.
Ketika Mindy ingin memejamkan matanya tiba-tiba dia mendengar suara decit ban dan seketika itu juga bis mereka oleng tak terkendali.
Wajah suaminya langsung terlintas dalam benaknya, tangannya meraih apapun yang bisa dijadikannya pegangan ketika bis itu mulai meluncur dan terguling ke dalam jurang disisi jalan.
Semuanya mulai samar ketika tubuhnya terlempar didalam bis itu.
" Yannn....." kata-kata terakhir yang bisa diucapkannya, seperti berabad-abad tak bisa mengucapkannya.
Pegangannya terlepas membuat tubuhnya terhempas membentur sesuatu.
Seketika semuanya menjadi gelap.