Chereads / Cinta Tanpa Kata Cinta / Chapter 13 - Wanita Itu Datang...

Chapter 13 - Wanita Itu Datang...

Aryandra hanya diam membatu memandangi istrinya, Mindy bukan tipe yang gampang dibujuk, ketika dia mengatakan sesuatu maka dia pasti akan melakukannya, dia tak pernah memikirkan resikonya.

"Apakah kau tak ingin melihatku dy, tak bisakah kau maafkan aku kali ini" tanya Aryandra dengan suara bergetar.

Aryandra menyadari istrinya seperti menghidar darinya beberapa hari ini, sentuhan fisik mereka terakhir kali ketika istrinya pertama kali bangun karena kecelakaan itu, hari-hari berikutnya Mindy tak pernah mau disentuh olehnya, hanya ketika istrinya tidur dia dapat menggenggam tangannya atau kadang mengelus rambutnya.

Dia merasa rindu walau istrinya ada didepannya.

"Buat saat ini ya" jawab Mindy tanpa ragu.

Saat ini dia sedang sangat marah dan benci, tapi itu pada dirinya sendiri.

Yaa, bagaimana bisa dia tidak mampu membuat suaminya hanya memandang dirinya untuk tak berpaling padahal dia memiliki waktu sangat panjang, bodohnya dirinya.

Saat ini Aryandra tak ingin berdebat atau membantah, dia harus mengalah untuk kesehatan emosi istrinya.

" Baiklah, tapi aku cari yang dekat dengan rumah kita " Aryandra memberi syarat. Sebesar apa rasa benci istrinya kepada dirinya, seumur hidup mereka tak pernah berpisah jauh, bahkan jika dirinya sedang tugas luar kota, mereka akan melakukan video call.

" Kenapa cari yang dekat, cari yang jauh biar bebas " gumam Mindy. Aryandra tak mendengar jelas apa yang dikatakan istrinya.

Yoshita sedang berjalan dilorong rumah sakit, mencari no kamar 410 yang didapatnya dari resepsionist.

Berdiri didepan pintu kamar 410, jantung Yoshita berdegup kencang. Tekadnya yang besar untuk memiliki Aryandra membuatnya membuang rasa malu dan harga dirinya. Setelah mengetuk pintu, Yoshita langsung membuka pintu dan melangkah masuk. Rasa sombongnya membuat kepercayaan dirinya sangat tinggi.

Dua orang yang berada didalam kamar terkejut melihat siapa yang datang.

Mindy langsung melengos membuang mukanya, dipandangnya suaminya dengan tatapan menyalahkan.

Aryandra memberi Yoshita tatapan penuh amarah. Yoshita merasa gelisah dengan tatapan pria didepannya. " Aku hanya ingin menjenguk, memastikan kalau benar-benar sakit " Yoshita langsung mengambil posisi berdiri di sisi Aryandra. " Aku ragu ini hanya alasan untuk membuat Aryandra tetap tinggal disisimu" sambungnya lagi.

Mindy "...."

" Keluarlah kalau tak ada yang ingin kau katakan lagi " suara Aryandra terdengar tak ramah.

" Silahkan bicara berdua diluar sana, selesaikan urusan kalian" sahut Mindy. " Pergilah Yan, bicara dengannya" sambung Mindy. " Dan nona Yoshita, aku tak pernah menahannya disini, dia bisa pergi kapan saja, kalau dia mau bersamamu silahkan saja. " Kata-kata Mindy seperti sebuah tamparan keras bagi Aryandra, benarkah Mindy tak ingin bersamanya lagi?

Lain halnya dengan Yoshita, mendengar apa yang dikatakan Mindy itu seperti mempersilahkan dirinya untuk bersama Aryandra. Ternyata tak sesulit yang dibayangkannya sebelum dia datang kesini, batin Yoshita.

Aryandra tak beranjak dari tempatnya

" Pergilah, tak ada yang mau aku bicarakan lagi " usir Aryandra.

"Oke, aku tunggu di kantor" jawab Yoshita singkat, dia tak ingin membuat Aryandra semakin marah. Dia hanya perlu memikirkan serangan selanjutnya.