Chereads / Cinta Tanpa Kata Cinta / Chapter 15 - Yang Terbaik

Chapter 15 - Yang Terbaik

Saat ini bukan waktunya yang tepat buat berdebat apalagi membantah semua kata-kata Mindy, Aryandra tahu itu.

Setelah urusan administrasi selesai, Aryandra membawa istrinya pulang ke rumah. Seminggu berada dirumah sakit sangat melelahkan bathinnya. Kehilangan bayi mereka serta masalah keluarganya membuat diri Aryandra serasa dicabik-cabik. Aryandra dapat merasakan jika istrinya ingin menjauhinya

Yang Aryandra tak ketahui jika istrinya akan menjauhinya sehingga sangat jauh!

Sebenarnya Mindy masih sulit bergerak karena kakinya masih di gips, dan sangat kesulitan menggunakan kruk tapi dia gigih berlatih, tak bisa bergantung dengan suaminya karena mereka akan pisah rumah.

Aryandra memenuhi permintaan istrinya untuk tinggal diluar sementara, hanya membawa sedikit pakaian karena dia tetap ingin sesering mungkin pulang kerumah untuk melihat istrinya.

Aryandra menatap langit-langit kamar kost yang disewanya, semuanya terasa kosong saat ini buat dirinya. Besok dia harus kembali masuk kerja, izin cutinya telah habis, tapi membayangkan dia harus bertemu kembali dengan Yoshita membuat dirinya tak bersemangat. Kenapa dirinya sulit sekali untuk lepas dari wanita itu, kenapa dirinya tak bisa lebih tegas, begitu banya kata kenapa timbul dalam benaknya saat ini.

Mungkinkah dia mencintai Yoshita?

Mindy sedang menatap layar komputernya, dirinya ragu dan perasaan takut muncul usai membaca email.

Itu email dari perusahaan yang dia bicarakan dengan temannya beberapa hari yang lalu, mereka akan sangat senang jika dirinya dapat bergabung dengan perusahaan mereka.

Memikirkan dimana dia akan ditempatkan, rasa rindu kepada suaminya langsung muncul, tempat itu sangat jauh, diujung timur negara ini, paling ujung.

Tapi bukankah dia harus melakukan ini, semua ini yang terbaik buat dirinya dan suaminya. Yang terbaik saat ini.

Mindy membalas email tersebut, menjelaskan kondisi kesehatan dirinya saat ini.

Tak disangka balasan emailnya begitu cepat, membacanya membuat dirinya puas, masih ada beberapa hari buat mempersiapkan kepergiannya. Dia harus merahasiakan kepergiannya dari semua orang, terutama suaminya.

Aryandra bergegas berangkat ke kantornya, dalam perjalanan menuju kantor dia menelpon istrinya tapi panggilannya tak dijawab. Mungkin masih tidur pikirnya.

Suasana kantornya sangat sibuk, akan ada acara besar yang diadakan di hotel mereka selama empat hari. Semua sibuk dengan urusannya masing- masing, tapi ketika teman kerjanya melihat Aryandra, mereka sedikit merasa lega.

Baru saja meletakkan tas kerjanya, dirinya sudah langsung disuruh keruangan direktur marketing, Yoshita!

Melihat pria itu masuk keruangannya, jantung Yoshita berdegub kencang, dia sangat merindukan pria itu.

Yoshita langsung berjalan ke arah Aryandra, memeluknya erat, lalu memberi ciuman penuh rindu dibibir pria itu.

Aryandra diam terpaku, kenapa jantungnya berdegub kencang, hasratnya ingin membalas ciuman dibibirnya tapi otaknya langsung bekerja menolak semua ini.

Ada apa dengan dirinya, dirinya sudah gila, ya dia sudah gila.

====================================

readers, beri power stone nya dong, biar tambah semangat buat lanjutin ceritanya.