Leo memasuki rumahnya dengan bersiul, dia baru saja pulang kencan dengan Janet, pacar seksinya.
"Lumayan dapat cium bibir sama remes dikit tadi,"gumam Leo
"Remes apa? "
Leo yang baru menaiki tangga langsung berbalik. "Eh Mami ...."
Leo mendekat dan langsung mencium tangan mami Dara."Mami salah dengar, tadi Leo bilang Leo lemes dikit hari ini."
Mami Dara langsung terlihat khawatir. "Ini pasti karena Lio lagi sakit di Thailand."
"Apa Mi? Lio sakit?"
"Iya tadi Lucas telepon katanya Lio demam,mami jadi khawatir."
"Ya udah kita siap-siap ke sana Mi, Leo juga khawatir. "
"Kalian berlebihan, Lio cuma kelelahan karena pelatihannya di sana, "ujar papi Adam yang baru saja keluar ruang kerjanya.
"Tetap saja mami khawatir Pi,"ujar mami Dara sendu.
"Iya Pi, lagian Papi bilang dong sama om Alex dan bang Lucas, jangan terlalu keras sama Lio, fisik Lio tidak sekuat Leo Pi. "
"Justru itu, Lio harus berubah, dia laki-laki harus kuat, jangan cuma otaknya yang cerdas, tanggung jawabnya ke depan besar."
Leo mendekat pada papinya."Kan sudah pernah Leo bilang, biar Leo saja yang ambil alih DGS nanti, biar Lio yang di Darma Corp. "
Papi Adam menggeleng."Kamu lupa apa yang adikmu itu pernah lakukan, Lio harus bisa mengendalikan dirinya."
"Sudah kalian debat terus, sekarang mami pokoknya mau siap-siap,mami mau jenguk Lio. "
"Leo ikut Mi. "
Adam menggelengkan kepalanya melihat kelakuan istri dan putranya yang ia pikir berlebihan itu.
....
Karina menatap penasaran pada Olla yang masih menatap dirinya lekat. Ia pun memindai penampilannya,siapa tahu ada yang aneh.
"Olla, "ujar Karin saat ia rasa tak ada yang aneh pada dirinya.
"Eh ... Karin. "
"Kamu kenapa? Kok melamun? "
Olla menghela nafasnya lalu duduk di ranjang Karin."Karin ... kamu sepertinya kenal ya sama kak Leo?"
Karin menggeleng."Enggak ... tadi siang aja baru ketemu ke dua kalinya."
"Dua kali? "tanya Olla tak yakin.
Karin mengangguk. "Iya ... pertama pas hari pertama ospek, terus tadi."
Olla memasang wajah cemberutnya."Tapi kak Leo kok ingat kamu sama aku enggak ya? Apa karena kamu cantik? Tapi aku juga cantik."
Karin bingung harus menjawab apa, pasalnya dia benar-benar tak kenal dengan Leo sebelumnya.
"Ya udah kita keluar yuk, udah kelamaan kamu pamit ke toiletnya. "
Olla langsung tersenyum."Ayuk."
Karin menghela nafasnya, turun berarti ia harus kembali duduk di sebelah om Erick lagi.
"Papaaaa!"seru Olla menghampiri papanya.
Karina menghela nafasnya lega setelah melihat ada Rio duduk di sebelah om Erick.
"Sini Karin duduk sebelah aku. "
Karina tersenyum lalu mengangguk antusias dan segera mengambil duduk di sebelah Olla.
Menurut Karina, Olla sangat beruntung karena sepertinya papanya begitu menyayanginya.
...
Olla kembali berkeliling kampus mencari keberadaan Leo. "Ih kak Leo kok tidak kelihatan ya?"keluhnya
Olla sudah berkali-kali mengecek sosial media milik Leo @Alleo_D tapi tak ada postingan terbaru pria itu.
Olla tersenyum karena di sosial media milik pria pujaannya itu tak ada satupun foto seorang gadis,hanya ada beberapa postingan yang masih bisa di hitung jari menampilkan foto candid pria itu.
"Ah tampan sekali pangeran aku,"gumam Olla.
"Mmmmmuaaach. "Tanpa malu Olla mencium layar ponselnya meski sekarang ia berada di koridor kampusnya.
"Ih mau ada kelas,"ujar Olla sebelum memasukan ponselnya ke dalam tasnya.
Sementara Karina duduk di bangku taman, gadis itu merenung memikirkan apa yang terjadi tadi di dalam mobil saat omnya mengantarkan dirinya ke kampus.
Flashback on
Karina berkali-kali menyingkirkan tangan nakal om Erick yang bermain di pahanya yang berbalut celana jins biru.
"Kenapa sih Karin, kamu sok jual mahal sama om."
"Om Karin mohon jangan seperti ini,"ujar Karin takut-takut.
"Ya baiklah,"ujar om Erick menyerah."kamu harus ingat Karin kamu bisa kuliah di kampus mahal seperti itu semua karena om, jadi kamu harus tau diri."
Karin menggigit bibirnya menahan perasaannya,ya dia paham dia harus tahu diri, tapi bukan berarti dia harus menjual dirinya kan?
'Aku harus segera mencari pekerjaan dan keluar dari rumah tante Soraya,'batin Karina.
"Jangan pernah berfikir ingin keluar rumah itu Karin, karena kamu tetap tak akan bisa lepas dari om,"ujar om Erick."Om sudah sangat mencintaimu dan om pastikan kamu akan jadi milik om cepat atau lambat."
"Berhenti om!"ujar Karin tiba-tiba.
"Hei sayang ini belum sampai. "
"Berhenti atau aku akan bunuh diri sekarang. "
"Hei ... ya baiklah..."
Flasgback off
Karina menghela nafasnya, ia lega saat ini karena setidaknya ancaman bunuh diri yang selalu ia lontarkan di saat terdesak masih cukup membuat om Erick mengalah.
"Karin."
Karina langsung menoleh. "Olla."
Olla tersenyum dan menghampiri sahabat barunya itu.
"Kamu ikut kelas pak Bahrie tidak?"
"Ikut, kenapa? "
"Yes ... berarti Olla ada teman."Olla berdiri."yuk ke kelasnya, 30 menit lagi mulai nih."
Karina tersenyum lalu mengangguk."Ayok. "
....
Olla dan Karin memasuki rumah mewah milik Olla,sepulang kuliah Olla memaksanya ikut dengannya main ke rumahnya.
"Karin, ayo ikut ke kamar Olla."
"Ah iya."
"Bi ... Bi Inah,Bi Sumi bawa minum sama cemilan ke kamar Olla ya,"seru Olla
"Iya non cantik."
Olla tersenyum, dia selalu merasa bahagia jika ada yang memujinya cantik.
"Masuk Karin."
"Iya."Karin menatap kamar yang ia pikir seperti kamar seorang putri raja di negeri dongeng.
"Kuliah ternyata capek ya,dulu aku pikir kuliah seperti di sinetron-sinetron,di film-film,ke kampus cuma bawa tas kecil juga tidak apa, eh ini lihat bukunya,banyak banget, jadi pegel tangan Olla. "
Karina tekekeh."Tapi aku tidak menyangka kalau ternyata kamu pintar La."
"Ah iya, soalnya dari kecil teman Olla cuma guru les,Olla banyak banget ikut les mapel sama les renang, les piano, les balet,les masak. "
"Kamu suka? "tanya Karina
Olla mendesah lalu menggeleng. "Olla ingin ikut les Vocal tapi sama papa tidak di bolehkan, Olla ingin jadi penyanyi seperti mama tapi tidak boleh."
"Mama kamu penyanyi? "
Olla langsung mengangguk antusia."Iya ... Mm ... kamu pasti tahu mama aku ... bentar."Olla langsung mengambil sesuatu dari dalam laci nakas."lihat ini mama aku, Melati ... Melati April."
Karina langsung menerima bingkai foto kecil dari tangan Olla, menatapnya dan mencengkeram erat bingkai itu.
"Cantikkan mama aku?Foto mama di rumah tidak di pajang lagi sama papa, soalnya papa jadi sedih kalau lihat foto mama jadi di simpan semua. "
Karina menitikan air matanya menatap foto cantik penyanyi yang cukup terkenal pada masanya.
"Ih Karin kok sedih?"Olla mendesah."Aku juga terharu, papa cinta banget sama mama sampai tidak mau menikah lagi. "
"Eh ... Oh ya Karin, jangan bilang sama yang lain ya kalau aku anaknya mama Melati, papa tidak suka kalau ada yang bawa-bawa mama ke kehidupan Olla, kata papa,dia tidak mau kalau Olla di kejar-kejar wartawan nanti."
Lagi Olla mendesah."Rasanya tidak enak, takut,"ujar Olla menerawang jauh ke ingatan masa kecilnya.
"Karin ... Karin kenapa nangis terus? Udah dong, Olla nangis juga nih ... Hiks ...."
.
.
myAmymy