Leo menghela nafasnya lega, lalu menoleh ke belakang dan mengelus dadanya penuh kelegaan.
"Syukurlah gadis itu tidak mengejar."
Leo menggeleng mengingat gadis bernama Olla yang terasa begitu agresif padanya.
"Dia lebih mengerikan dari kak Na, astaga ya Tuhan jauhkan lah hamba dari jodoh seperti dia."
Drrttt....
Leo mengambil ponsel dalam saku celananya ketika merasa benda itu bergetar.
"Andin, "gumam Leo membaca nama yang tertera di layar ponselnya.
"Ck ... Gadis ini tidak terima aku putuskan hanya gara-gara aku mengambil ciuman pertamanya."Leo menggeleng."bagaimana jika aku bermain dengan dadanya, bisa-bisa dia minta aku nikahi, astaga. "
Leo menggigit bibirnya memikirkan bagaimana cara membuat Andin menyerah.
"Ini yang tidak aku suka pacaran dengan gadis yang masih polos. "
"Hai Leo,"ujar seseorang yang tiba-tiba menepuk bahunya.
"Hai Stevi ...."Leo memindai penampilan Stevi dari atas hingga bawah,ia lalu menahan tawanya.
"Ck ... Kenapa sih?"tanya gadis bernama Stevi heran.
"Hmpppbhahahahaha ...."Tawa Leo akhirnya pecah juga.
Stevina Bagaskara adalah putri dari Denis Bagaskara, salah satu orang kepercayaan Daffa Pradipta, suami bunda Sifa atau tantenya Leo, adik papi Adam.
"Ih Leo kok malah ketawa ngakak gitu? "Kesal Stevi lalu memukul bahu Leo.
Leo menggeleng lalu menepuk bahu sahabatnya sejak smp itu."Ada apa dengan penampilanmu? "tanya Leo.
Stevi yang ia tahu adalah gadis tomboy yang tak pernah mau memakai rok kecuali seragam sekolahnya, tapi apa sekarang? Stevi memakai dress bunga-bunga dengan bando kuning di rambut yang biasa ia cepol asal.
"Tuh kan, ini gara-gara aku kalah taruhan sama si Dinosaurus. "
"Bhahahahaha... "Tawa Leo kembali pecah mendengar apa yang membuat sahabatnya itu terpaksa berpenampilan seperti gadis yang sebenarnya.
"Memang taruhan apa kamu sama adikmu itu, tumben Dino yang menang? "
"Ck ... biasa papa berantem sama mama, aku bertaruh papa tidur lagi di kamar tamu,eh rupanya mama ngebolehin papa tidur di dalam."
"Astaga ... kualat kamu orang tua buat taruhan. "
Tak...
"Aws ... Stev ... demi Tuhan cuma kamu cewek yang berani jitak kepalaku. "protes Leo.
"Ya kamu, kamu itu tidak merasakan bagaimana hidup dengan orang tua yang tidak harmonis,bosen tahu."Kesal Stevi sebelum berlalu meninggalkan Leo, sahabatnya.
Leo mendesah, ia tahu bagaimaa rumah tangga orang tua sahabat kecilnya itu, papa Stevi pernah selingkuh di saat tante Ambar hamil Dino dan perselingkuhan itu masih menjadi noda meski sudah 18 tahun berlalu.
"Ck, dia sebenarnya cantik juga, dada dan bokongnya cukup pas, sepertinya pas juga di tanganku, tapi sayang aneh rasanya melihat penampilannya seperti itu. Rasanya ragu seperti melihat transgender.
Drrttt....
Leo kembali melihat ponselnya, kali ini dia tersenyum, dan segera mengangkat panggilan di ponselnya.
"Hallo Anna... "
"Leo aku mau putus,"ujar Anna dari seberang telepon.
Leo langsung kaget, wait kenapa tiba-tiba Anna minta putus, sorry Leo pantang di putusin apa lagi dia dan Anna baru satu minggu jadian.
"Hei sayang... Ada apa? "
"Hiks... tadi Andin datang padaku, dia menamparku katanya kamu pacar dia, dia nyebut aku pelakor. "
Astaga,Leo benar-benar tak menyangka jika Andin bisa berbuat sejauh itu."Hei sayang kamu di mana sekarang, aku ke sana ya."
"Hiks ... aku di taman dekat fakultas hukum."
Leo menghela nafasnya."Oke ... tunggu aku ya!"
Lalu Leo memutus panggilan teleponnya."Ck ... ngrepotin juga si Andin."
.
.
Olla menuju parkiran mobilnya, tiba-tiba Olla mengerutkan keningnya melihat Leo nampak kerepotan menghindari seorang gadis.
"Ck ... Ada apa ya? "
Penasaran Olla pun mendekat menghampiri 2 orang yang di lihatnya itu.
"Andin, sorry sudah aku bilang kalau kita tidak bisa lanjut, kita sudah putus oke. "
"Tidak bisa, kamu udah cium aku itu artinya kita tidak boleh putus sampai kapanpun. "
Leo masih berusaha melepas tangan Andin dari lengannya."Andin, stop berpikiran kuno, itu cuma ciuman, oh no bahkan cuma kecupan tidak lebih."
Gadis bernama Andin itu tetap kekeh menggeleng. "Bagaimana nanti kalau aku hamil. "
"Oh my God ...,"seru Olla membuat Leo dan Andin sama -sama menoleh.
"Lola,"gumam Leo
"Ck ... Olla kak Leo, Olla bukan Lola."
"Ck ... terserah."Kesal Leo karena gadis setipe datang, sama-sama merepotkan.
"Kamu siapa? "tanya Andin. "oh apa kamu pelakor lagi?"
Olla menatap tak percaya dengan gadis yang baru saja memberikan tuduhan tak berdasar padanya.
"Sembarangan. "Kesal Olla,lalu gadis cantik itu maju dan langsung melepas paksa tangan Andin dari lengan Leo.
"Dengar,Kakak ini kuliah di sini pasti nyogok ya? Kok bodoh sih? "
Leo langsung menatap kaget pada Olla yang ternyata memiliki keberanian tak terduga.
"Dengar ya Kakak ...."Olla beralih pada Leo. "namanya siapa kak? "tanya Olla
"Andin. "
Olla mengangguk."Kak Andin, Kakak mending belajar lagi balik ke SD deh, dari mana ceritanya cuma ciuman bisa hamil? Bodoh di pelihara."
Leo benar-benar menatap tak percaya pada gadis barbie yang ternyata bar-bar di depannya.
"Kamu,"ujar Andin mengangkat tangannya ke atas hendak menampar Olla.
"Stop!"ujar Olla menahan tangan Andin. "sorry ya Kakak yang cantik tapi bodoh, bukan polos karena kalau polos Kakak tidak akan ke kampus dengan pakaian kurang bahan seperti ini,"ujar Olla memindai penampilan Andin yang memakai mini dress ketat tanpa lengan.
Leo mengerutkan keningnya lalu memindai penampilan Olla.'Ck ... tidak sadar dia kalau roknya juga kurang bahan, woah ... betisnya bagus juga, kakinya mulus ... 'batin Leo menatap kaki jenjang Olla.
"Awas kalau kakak yang pura-pura polos berani nampar Olla, siap-siap di depak dari kampus. "
"Kamu anak baru tahu apa? "
Olla tersenyum lalu menggapit lengan Leo."Aku tahu banyak,bahkan tidak sampai 1 jam aku bisa cari tahu siapa kak Andin, mau coba?"
Andin menatap kesal pada Olla."Awas kamu,"ujarnya lalu berbalik meninggalkan Leo dan Olla.
Setelah di rasa Andin cukup jauh, Olla menghela nafasnya lalu tiba-tiba kakinya melemas, untung Leo segera menahan gadis itu agar tak sampai luruh ke tanah.
"Kamu tidak apa-apa?"
Olla menggeleng. "Tidak apa? "
"Beneran kamu bisa cari tahu tentang Andin dalam waktu 1 jam? "tanya Leo penasaran, hebat juga pikirnya.
Olla langsung menyengir lebar. "Tidak tahu, nanti Olla minta tolong papa. "
Leo mendesah, ia pikir Olla bisa sehebat Lio saudara kembarnya dalam mencari data seseorang dengan hanya mengandalkan laptop.
"Kamu sebenarnya tadi takut,kan? Sok berani eh sekarang lemas,"ujar Leo sambil menatap sesaat pada lengannya yang masih di gamit oleh Olla.
Olla langsung menggeleng."Olla memang berani, Olla lemas bukan karena takut tapi Olla belum makan dari siang, tadi pagi cuma sarapan nasi dikit. "
Leo melihat jam di tangannya."Ini sudah jam 4 loh, nanti sakit. "
Olla menggeleng."Tidak apa kak, Olla lagi diet."
"Diet? "tanya Leo memindai penampilan Olla."kamu sudah langsing kok diet? "
Olla memaksakan senyumnya. "Tidak apa."Ollapun berfikir,hingga ia dapat ide
"Kak... "
"Hm..."
"Antar Olla yuk... "
Leo mengerutkan keningnya. "Antar kemana? "
.
.
myAmymy