Karina menunggu di parkiran tempat Leo tadi pagi menurunkannya bersama Olla, ia melihat jam di ponselnya sudah menunjukkan pukul 4 sore tapi mobil Leo belum juga terlihat.
"Apa dia lupa ya? "gumam Karin.
Tin ... Tin ...
Karina menoleh, ia pikir Leo, tapi seketika ia menghela nafasnya.
Ceklek...
Bukan Leo, tapi om Erick.
"Hai sayang, menungguku ya? "tanya om Erick merangkul bahu Karin.
"Lepas om ..., "tolak Karin menepis tangan yang merangkulnya.
"Ayo kita pulang lalu makan dulu. "
Karin menggeleng."Maaf om, Karin ada janji. "
Om Erick mengerutkan keningnya. "Janji dengan siapa? Dengan laki-laki?"tanyanya tak suka.
Karina tak menjawab, gadis itu hanya memeluk buku di tangannya demi untuk menyembunyikan rasa takutnya.
"Ayo ikut,kita pulang,"ujar om Erick menarik tangan Karina.
Karina menggeleng."Tidak mau om ... lepas! "
"Ikut !"
Tin ... Tin ...
Om Erick dan Karina berhenti dan sama-sama menoleh pada sebuah mobil lamborgini merah yang baru saja datang dan berhenti tepat di depan mobil milik om Erick
"Ck ... siapa sih?"tanya Erick kesal.
Brakkk!
Leo menutup pintu mobilnya dengan keras, ia lalu menghampiri Karina.
"Karin,sorry aku telat. "
Leo melirik pada tangan Karin yang terlihat di cekal oleh pria yang ia tahu adalah om dari gadis itu.
Karina menyadari arah pandang Leo, ia langsung melepas paksa tangannya dari cekalan om Erick.
"O om, Kkkarin pulang ssama kak Leo."
Erick menahan kesalnya, namun ia tak bisa menunjukan kecemburuannya pada pemuda yang jauh dari levelnya itu.
"Permisi om,"pamit Leo membawa Karin masuk ke mobilnya.
Karina menghela nafasnya lega, ia takut pulang dengan om Erick yang semakin berani memperlakukannya dengan kurang ajar.
Tante Soraya mengabarinya jika ia akan pulang malam, sementara Rio menginap di rumah temannya dan akan bahaya jika ia di rumah sendirian.
"Kamu baik-baik saja? "tanya Leo setelah ia menjalankan mobilnya.
"Yah ... terimakasih kak."
Leo tahu ada yang tidak beres dengan kehidupan Karina di rumah itu
"Karin, apa kamu ada masalah? "tanya Leo penasaran.
"Apa? "
Leo menghela nafasnya. "Entahlah aku hanya merasa ada yang tidak beres dengan om kamu itu. "
Karina menunduk lalu menggigit bibirnya.
"Kamu bisa cerita padaku, mungkin aku bisa membantumu. "
Karina langsung menggeleng."Tidak ada, aku baik-baik saja. "
"Kamu yakin?"
Ragu-ragu Karina mengangguk, lalu ia melihat jam di ponselnya,baru pukul 5 dan tante soraya akan pulang jam 8 malam.
"Kak Leo ...,"ucap Karina ragu.
"Yah ... kenapa? "
"Mmm ... apa kak Leo mau nonton?"
Leo langsung menoleh tak percaya pada gadis di sampingnya."Nonton?"
"Kalau kak Leo tidak ada waktu tak apa, aku bisa sendiri. "
"Hei, aku ada waktu kok, oke kita nonton dan makan malam sekalian, bagaimana?"
Karina tersenyum lalu mengangguk setuju."Ya ... mau kak."
Leo menghela nafasnya lega, 'Ah senyumnya manis sekali,'batin Leo.
....
Olla baru saja masuk ke rumahnya, dia terlihat murung, pulang ke rumah yang terasa sepi lagi.
"Eh non sudah pulang? "
"Bi Inah... Olla capekv... Olla mau di pijit. "
"Biar bibi pijit non .... "
Olla mendesah lalu membiarkan bi Inah memijat bahunya.
"Bi ... kapan papa pulang ya? "
"Katanya lusa non, sudah kangen ya?"
"Iya .... "
"Kalau kangen telepon saja non. "
Olla menggeleng. "Males ah, paling langsung di minta udahan teleponnya."
Olla nampak berfikir."Coba kalau Olla sudah pacaran sama kak Leo, pasti Olla bahagia dan tidak akan kesepian lagi. "
"Memang yang tadi pagi bukan pacar non Olla? "
Olla langsung menggeleng. "Belum bi ... doain ya!"
"Non suka ya sama mas yang tadi pagi? "
"Iya ... ganteng tidak bi? "
Dengan cepat bi Inah mengangguk. "Ganteng non, seperti artis korea. "
"Ih bi Inah tahu aja artis korea,Olla kira cuma tahu Roma Irama. "
"Ih non, kan bi Inah sering nonton drama korea di tv non sama Sumi."
Olla tersenyum."Ya udah Bi, Olla mau mandi, makan malamnya Olla mau makan sop Iga aja ya bi... "
"Siap non."
...
Karina masih duduk di dalam mobil Leo, ini sudah pukul 8 malam, tapi ia belum melihat mobil tante Soraya di garasi, sementara mobil om Erick sudah berada di sana.
"Karin... "
"Eh... Emm... Maaf kak, Karin ngelamun. "
"Its oke... "
Karina menghela nafasnya,lalu dengan terpaksa melepas seatbelt yang ia kenakan.
"Terimakasih untuk nonton sama makan malamnya kak. "
Leo tersenyum. "Sama-sama, lain kali lagi juga boleh. "
Karina tersenyum, lalu mengangguk,ia pun memutuskan keluar mobil Leo.
Karina berkali-kali mendesah saat mobil Leo sudah keluar dari gerbang rumah tantenya. Dengan berat hati, Karina melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.
Ceklek...
"Kenapa baru pulang? "
Karina langsung menatap ke arah suara, "Tante ...,"ucapnya tak percaya.
"Tante tanya, kenapa baru pulang, om kamu bilang kalau kamu pulang di jemput laki-laki, katakan siapa dia? "
"O ... Om Erick?"
Tante Soraya mendesah."Om kamu pergi ke Bali, tadi dia jemput kamu untuk bantu dia siap-siap karena tante tidak sempat,tapi kamu malah pacaran."
Di banding sedih dengan omelan tantenya, Karin justru lega karena untuk beberapa hari dia bebas dari om Erick.
"Malah melamun, dengar tante tidak?"
"De ... Dengar tante."
"Sudah tante bilang, jangan pacaran fokus kuliah, kamu itu tidak begitu pintar, jadi kuliah yang benar biar bisa dapat kerjaan bagus. "
"Iya tante... "
...
Olla menatap beberapa foto yang ada di galeri ponselnya, itu adalah foto candid Leo yang ia ambil secara diam-diam.
"Ah dia sangat tampan."
Ceklek...
Olla menoleh ke arah pintu.
"Papa ... kapan pulang?"
Danu melangkah masuk ke dalam kamar putrinya, pria hampir paruh baya itu duduk di kursi belajar samping ranjang putrinya.
"Baru saja sayang. "
Olla mengerutkan keningnya saat melihat raut wajah tak biasa ayahnya.
"Papa kenapa?"
Danu mendesah."Mungkin papa akan jarang pulang sayang."
Olla mengerutkan keningnya lagi."Kenapa, apa papa punya pacar?"tanya Olla hati-hati.
Danu terkekeh pelan lalu menggeleng. "Tidak sayang tapi pekerjaan papa ada sedikit masalah jadi papa harus bekerja keras agar perusahaan papa baik-baik saja. "
"Apa kita akan bangkrut?"
Danu membelai kepala putrinya."Kamu bicara apa sayang? Tidak akan papa biarkan itu terjadi."
Olla langsung turun dari ranjang kemudian memeluk papanya. "Papa bekerja terlalu keras tapi Olla selama ini cuma bisa nyusahin papa."
"Putri papa sudah besar rupanya, sudah kamu fokus saja kuliah dan jadi kebanggaan papa. "
Dengan cepat Olla mengangguk."Siap papa. "
Setelah itu papa Danu keluar kamarnya, Olla mendesah, ia sadar selama ini dia sudah terlalu manja dan berbuat sesukanya.
"Huuufffftttttt.... "
"Baiklah Olla mulai besok kamu harus berhemat dan berubah jangan jadi anak manja lagi."
Ucap Olla penuh tekad, ia ingin mengurangi kekhawatiran papanya terhadap dirinya.Ia harus berubah.
.
.
myAmymy