Chereads / TRADE IN LOVE / Chapter 10 - Bab 10. Di Jemput

Chapter 10 - Bab 10. Di Jemput

Olla baru saja selesai bersiap-siap untuk ke kampus pagi ini.Kali ini dia mengenakan rok mini berwarna hitam di padukan dengan blouse tanpa lengan berwarna baby pink, warna kesukaannya. Rambut panjangnya ia gerai lalu memakai bandana dengan hiasan berbentuk pita di pinggirnya.

"Cantik ...,"gumamnya menilai penampilan sendiri.

Setelah memakai jam tangannya,Olla segera keluar kamar dan menuju meja makan.

"Non cantik mau sarapan? "tanya bi Inah.

Olla melihat ke meja makan, ada nasi goreng dan sosis, ia nampak berfikir.

"Mmm ... Olla makan aple aja deh Bi, Bibi udah bilang pak Tarjo buat antar Olla kan? "

"Sudah non, tapi itu di luar ada teman non yang nungguin dari tadi. "

"Teman? "ujar Olla heran. "Siapa? "tanyanya.

"Tidak tahu non, tapi ganteng banget orangnya. "

Mata Olla langsung membulat."Kak Leo ...,"serunya, gadis itu langsung berlari keluar rumah.

Dan benar ada Leo di depan mobilnya tengah berbincang dengan Tarjo supirnya.

"Non cantik,"ujar Tarjo menyapa anak majikannya.

Semua asisten rumah tangga ,supir dan tukang kebun juga satpam di kediaman Rajasa memang sudah cukup lama bekerja di sana, sejak Olla masih kecil dan gadis itu sangat suka saat di panggil nona cantik alih-alih namanya.

Leo menoleh dan mendapati Olla yang kali ini terlihat sederhana, maksudnya dandanan Olla lebih sederhana tanpa bermacam-macam jepit rambut dan aksesoris meriah lainnya.

"Den... sepertinya non Olla sedang sedih,"bisik Tarjo pada Leo.

Leo mengerutkan keningnya, dalam hati ia membatin apa urusannya dengan Olla bersedih, tapi ia penasaran juga.

"Kok tahu? "tanya Leo.

"Lihat, dandanan non Olla tidak ramai seperti biasanyakan? "

Leo mengangguk mengerti, ah apa gadis itu harus sedih setiap hari supaya terlihat manis seperti itu.

"Kak Leo ...," seru Olla menggapit lengan Leo.

'Ah penampilan boleh terlihat berbeda, kelakuan sama, agresif, 'batin Leo memutar bola matanya malas.

"Olla tidak menyangka kalau kak Leo mau jemput Olla. "

Leo memaksakan senyumnya."Hmm ... sudah siap? "

Dengan cepat Olla mengangguk."Iya ...."

Leo membuka pintu untuk Olla lalu gadis itu masuk ke dalam mobilnya.

"Permisi dulu pak Tarjo. "

"Iye Den, hati-hati. "

Leo memutari mobilnya lalu masuk ke dalam dan menjalankan mobilnya.

"Bi Inah .... "

"Kenapa Jo? "

"Tidak menyangka ya kalau non Olla sudah punya pacar. "

Bi Inah mengerutkan keningnya. "Memangnya yang tadi pacar non Olla? "

"Ya siapa lagi kalau bukan pacar, memangnya ada pemuda lain yang datang ke mari?Mana ganteng lagi. "

Bi Inah nampak membenarkan ucapan Tarjo. "Apa tuan besar harus tahu ya Jo? "

"Ya iya, kalau ada apa-apa kita yang repot nanti. "

"Ya sudah, biar nanti saya yang lapor."

Sementara di dalam mobil Olla tak hentinya tersenyum,ia tak menyangka kalau pria pujaannya datang menjemputnya.

Leo tak tahan dengan suasana di dalam mobilnya,ia lalu menyalakan mp3 di mobilnya.

"Mungkin hari ini hari esok atau nanti

berjuta memori yang terpatri dalam hati ini

mungkin hari ini hari esok atau nanti

tak lagi saling menyapa

meski ku masih harapkanmu."

Leo menoleh saat mendengar Olla bernyanyi mengikuti suara penyanyinya, ia tak menyangka jika gadis manja di sampingnya memiliki suara yang begitu indah saat bernyanyi.

"Namun sekarang kau t'lah pergi

dan kuyakini kau takkan kembali."

"Aku suka lagu ini ...,"ujar Olla.

Leo hanya tersenyum tipis sambil tetap fokus mengemudi.

"Kenapa, ingat mantan? "tanya Leo pada akhirnya.

Olla menggeleng."Tidak, ingat Kakak."

"Kakak kamu? "

"Ish, bukan tapi ingat Kak Leo. "

"Ingat aku? "

Dengan cepat Olla mengangguk. "Dulu setelah kita ketemu, waktu kakak nolong aku, setiap hari aku selalu duduk di halte tempat kita pisah, nunggu terus berharap kakak lewat lagi, tapi ... Nihil ... "

Leo mengerutkan keningnya, ia sama sekali tak ingat apa yang di ceritakan Olla.

"Sorry aku tidak ingat, memang kapan kita pertama kali ketemu? "

"2 tahun lalu. "

"2 tahun, di mana? "

"Di Jakarta kak, kan Olla baru pindah lagi ke Bandung pas kuliah,Olla SMA di Jakarta."

Leo mulai mengangguk mengerti, "Ya pantas kita tidak ketemu, kan aku tinggal di Bandung, kalau di Jakarta cuma sesekali saat berkunjung ke rumah kakak atau tante aku. "

Olla mendesah. "Pantas ... ah tahu gitu dulu Olla langsung pindah ke Bandung. "

Leo tiba-tiba menghentikan mobilnya,membuat Olla heran karena belum sampai kampusnya.

"Kak kita belum sampai. "

"Tunggu sebentar lagi."

Olla menatap heran ke luar mobil."Ini ...,"gumam Olla

Olla langsung menatap Leo yang sibuk dengan ponselnya.

Leo tersenyum, ia ingat kemarin ia berhasil mendapatkan nomor ponsel gadis yang tengah mengganggu pikirannya dan semalam ia telah membuat janji untuk menjemputnya.

Tapi sayang, gadis itu menolak di jemput di rumahnya.

Tok ... Tok ...

Olla langsung menoleh ke samping,dan seketika ia tersenyum.

"Karin ...," serunya, ia lalu melihat ke samping di mana Leo sudah keluar mobilnya menghampiri Karina.

"Di belakang tidak apa kan? "tanya Leo sambil membukakan pintu untuk Karina.

Karina tersenyum tipis lalu mengangguk dan masuk ke dalam mobil Leo.

Setelahnya Leo masuk kembali ke dalam mobil dan sesekali melirik pada Karina dari balik spion dalam mobilnya.

"Karin ada kuliah pagi? "

"Hmm ... nanti jam 10,tapi kata kak Leo sekalian dia mau jemput kamu. "

Olla tersenyum. "Kak Leo baik ternyata. "

Leo tersenyum menyeringai, ia ingat semalam jika dia tak membawa nama Olla, Karina tak mau membalas pesannya, jadi ia yakin jika dia mengatakan kalau dia mau jemput Olla dan mengajaknya ia yakin Karina tak menolak and see ... gadis itu kini duduk di kursi belakang mobilnya.

'Kali ini kamu duduk di belakang cantik, nanti berikutnya kamu akan duduk di samping,'batin Leo.

Leo melirik ke arah Olla, ia lalu menghela nafasnya, sepertinya untuk mendekati Karin, Leo harus mendekati Olla terlebih dahulu.

....

Olla keluar kelas dengan lesu, materi yang di sampaikan dosen sangat membosankan.

Gadis itu lalu duduk di kursi besi yang tersedia di koridor,sejujurnya kuliah bisnis bukan impiannya, tapi jika bukan dia siapa yang akan meneruskan bisnis ayahnya kelak.

"Kak Leo juga kuliah bisnis, kan ya, ah cocok dia bisa gantiin papa kelak dan aku bisa urus anak-anak, ah idaman banget sih kak Leo,"gumam Olla berbinar membayangkan masa depannya bersama Leo.

Sementara di perpustakaan kampus Karina tengah gelisah karena pemuda yang terus mengikutinya sejak tadi.

"Kak ... jangan seperti ini, Karin mohon kakak stop mengikuti Karin. "

"Kenapa sih?"

Karina melirik ke sekelilingnya, ia sadar jika para mahasiswa tengah memperhatikannya.

"Kak Karin mohon ...."

"Oke, tapi katakan dulu nanti pulang jam berapa, biar aku jemput."

"Tapi Karin beda sama Olla pulangnya. "

"Justru itu, aku mau jemput kamu. "

Karina menggeleng. "Tidak usah Kak, merepotkan."

"Tidak untuk gadis semenarik kamu. "

"Kak ..., "bisik Karina semakin tak enak dengan pandangan yang lain.

"Katakan dulu nanti pulang--"

"Jam 4,"jawab Karin pada akhirnya.

Leo tersenyum."Oke sayang aku jemput di tempat tadi ya. "

Karina akhirnya mengangguk setuju, ia tak mau semakin lama menjadi pusat perhatian para mahasiswa di perpustakaan itu.

.

.

myAmymy