Leo menghentikan mobilnya di depan rumah Olla, dia melihat ke arah samping, ternyata gadis manja itu sedang terlelap.
'Cantik,'batin Leo, pria itu lalu menggeleng.'apaan sih Le, kenapa memangnya kalau dia cantik, tetap saja dia kekanak-kanakan,'lanjutnya di dalam hati.
Ehem...
Leo mencoba berdehem untuk membangunkan gadis di sampingnya.
"Emmhh .... "Olla terbangun lalu matanya menyipit memindai sekelilingnya.
"Sudah sampai ya kak? "
"Iya ... cepet turun!"
Olla menghela nafasnya lalu mengangguk, "Iya,"jawabnya dengan malas dan melepas seat beltnya.
"Tapi besok pagi Kak Leo jemput aku yah! "
"What? "ujar Leo tak percaya dengan permintaan Olla.
"Iya ... kan mobil Olla di tinggal di kampus, terus besok Olla gimana ke kampusnya?"
Leo mengerutkan keningnya lalu menatap pada jejeran mobil di garasi depan mobilnya.
"Itu, mobil kamu banyak! "
"Ck ... Kak Leo, kalau Olla ke kampus bawa mobil lain gimana mobil yang di kampus?"
"Olla yang kurang pinter,"ujar Leo
"No ... Olla itu pinter,"protes Olla
Leo menghela nafasnya."Iya Olla yang pinter, kamu kan bisa berangkat di antar supir, aku yakin papa kamu kaya raya dan pasti dia punya supir. "
"Tapi kan Olla pengin di jemput kak Leo!"rengek Olla manja.
Leo menghela nafasnya. "Dengar Olla, aku bukan siapa-siapa kamu jadi bukan kewajiban aku buat nuruti permintaan kamu, dan lagi besok aku tidak ada kuliah."
"Iya Olla tahu, tapi kelak kak Leo itu bakal jadi suami Olla. "
Uhukk....
Leo terbatuk mendengar penuturan kehaluan gadis di sampingnya, membayangkan punya istri manja seperti kak Siena saja dia tak sanggup apa lagi Olla, over manjanya, big no.
"Sorry ya Olla ... besok aku tetap tidak bisa, and sekarang kamu turun, aku ada janji mau jemput mami nih. "
Olla menghela nafasnya lalu mengangguk pasrah. "Ya udah, makasih buat hari ini, Kak Leo hati-hati di jalan ya. "
"Ya ...,"jawab Leo
Leo menatap Olla yang terlihat malas dan tak bergairah turun dari mobil,tak tega juga sebenarnya tapi Leo tahu, tipe seperti Olla ini adalah tipe yang di kasih hati minta jantung.
Setelah mobil Leo di pastikan keluar gerbang rumahnya, Olla menghela nafasnya panjang.
"Apa Olla tidak cantik ya? Kenapa kak Leo seperti enggan sama Olla? "
Gadis itu berbalik dan masuk ke dalam rumahnya.
"Non ...,"sapa bi Inah.
"Sore Bi .... "
"Maaf non, tadi papa telepon katanya ponsel non susah di hubungin."
"Iya ... ponsel Olla habis daya baterainya, ada apa bi? "
"Papa hari ini pergi ke London katanya satu minggu di sana. "
Olla menghela nafasnya, ia semakin merasa kesepian, lagi dan lagi.
"Ya udah, Olla ke kamar dulu ya bi, nanti malam Olla mau makan buah aja ya bi, antar ke kamar, Olla lagi diet. "
"Baik non,"jawab bi Inah menatap khawatir pada nona majikannya itu.
Sementara Olla masuk ke dalam kamarnya, gadis itu langsung merebahkan dirinya di ranjang kemudian mengambil sesuatu dari balik bantal dan menatapnya.
"Andai mama masih ada?Apa Olla tidak akan kesepian? "tanyanya pada bingkai foto sang mama.
"Sepertinya sama saja, mama dulu juga sibuk tampil di depan banyak orang, menghibur mereka semua, tanpa mama ingat kalau Olla juga ingin di nyanyikan lagu tidur sama mama."
Olla menerawang jauh ke masa lalu, di mana Olla kecil duduk di tangga sambil menatap pintu besar rumahnya. Olla menanti kepulangan papa dan mamanya.
flashback on
Ceklek....
Olla berbinar melihat pintu yang terbuka, namun seketika binar di matanya sedikit meredup.
"Loh putri papa kenapa belum tidur, ini sudah jam 10 malam loh. "
Olla kecil mendesah, lalu merentangkan kedua tangannya.
"Kenapa? "tanya papa Danu sambil mengangkat tubuh kecil putrinya.
"Olla tunggu mama,udah 3 hari Olla belum ketemu mama. "
Papa Danu juga mendesah."Mama lagi tour keliling kota sayang, sabar ya! "
"Tapi ... kenapa mama harus kerja terus pa? Kan papa uangnya juga banyak. "
Papa Danu membelai rambut putrinya."Karena mama sangat suka menyanyi, Olla pun begitu, apapun yang Olla suka nanti boleh Olla lakukan ya! "
Olla langsung menggeleng. "Kalau yang Olla suka bikin Olla jadi jauh sama yang Olla sayang, Olla tidak mau. "
"Bi ... Bi inah .... "
"Saya Tuan ...."
"Bawa Olla tidur ya ini sudah malam."
"Papa ...,"rajuk Olla.
"Papa baru pulang sayang, papa juga masih ada kerjaan, nanti papa lihat kamu ya! "
Olla pun turun dari gendongan papanya dan mengikuti bi Inah menuju kamarnya di lantai 2 rumah itu.
flashback off
Olla menghapus air matanya."Kelak kalau Olla udah nikah, Olla tidak mau kerja, Olla mau jadi ibu rumah tangga aja,biar bisa main sama anak-anak Olla,jadi Olla harus cari suami yang kaya raya. "
Olla nampak berfikir."Tapi kak Leo kaya tidak ya? Hmm ... mobilnya sih bagus, tapi itu mobil kredit tidak ya? "
Olla menggeleng. "Tidak apa, Olla cinta sama kak Leo, kalau kak Leo tidak kaya, Olla minta perusahaan papa aja buat kak Leo nanti."
"Hoaaam ... kok ngantuk ya, mandi dulu ah."
....
Hacih.... Hacih...
Leo menggosok hidungnya yang tiba-tiba terasa gatal.
"Ck ... ada yang ngomongin aku nih,gatel banget nih hidung. "
"Kenapa Le?"tanya mami Dara
"Eh Mami, Ini Leo bersin-bersin terus."
Mami Dara langsung mengecek kening putranya. "tidak panas. "
"Mami mau ke mana? Kok rapi banget?"
"Mami mau ke Jakarta anterin kakak kamu."
"Yah biasanya lama nih. "
"Iya mungkin 5 hari, mami mau temenin kakak kamu, bang Raffa lagi ke Jepang, kasihan repot urus Farel dan si kembar. "
"Lah aunty Sifa?"
"Aunty mu lagi sibuk ngurusin kak Difa, kasihan. "
"Kenapa lagi sama kak Difa?Suaminya lagi, ih kesel banget deh Leo sama si Dimas itu. "
"Hus ... Jangan urusi hal yang bukan urusanmu, tinggal kalau itu tak baik ya jangan di contoh, contoh yang baik-baik."
"Hih apa baiknya si Dimas itu? "
"Le ... tidak boleh seperti itu, begitu juga ... mmm ... kamu bisa contoh dia dalam hal pekerjaannya dan kemauannya yang keras, coba lihat dia bangun perusahaan yang bangkrut jadi berkembang pesat, itu contoh itu!"
"Hais ... Iya deh."
Mami benar, perjuangan sepupu iparnya itu dalam hal pekerjaan memang harus di acungi jempol.
"Ya sudah, mami dan Siena berangkat dulu ya!"
"Iya Mi .... "
"Ayo Mi ...,"ujar Siena menghampiri mami Dara. "Le ... jangan nakal kamu sendirian ya! "
"Tidak lah. "
"Akit om akit,"protes Sean, putra Siena.
"Leo jangan di cubit pipi Sean. "
"Gemes kak. "
"Cellina mana? "tanya Leo menanyakan kembaran Sean.
"Sudah di mobil sama pengasuhnya! "
Leo mengangguk."Salam buat El kak."
"Iya, ingat jangan nakal. "
"Angan akal om. "
"Ish ini bayi,"gemas Leo.
Leo mengantar kepergian mami dan kakaknya ke depan, di pandangnya mobil yang membawa mereka keluar gerbang, pria itu mendesah, memikirkan pernikahan yang di jalani para saudaranya.
"Ternyata sebuah pernikahan bukan hanya soal enaknya di ranjang."Leo menghela nafasnya berat, pernikahan,satu komitmen yang suatu hari akan ia jalani, tapi dengan siapa? Dan kapan? Sementara hatinya masih menyimpan kekhawatiran akan saudaranya, ia tak mau bahagia jika suadara kembarnya tak bahagia, jika dia menikah maka dia harus mendapat restu dari Lio nanti.
.
.
myAmymy