Leo baru saja mengantar pacarnya,Fela ke kelasnya. "Makasih ya udah di bantu tugasnya."
"Sama-sama sayang,"ujar Fela ragu-ragu
"Kenapa?"tanya Leo penasaran.
Fela nampak menghela nafasnya."Kata Yola teman aku, kamu ...."
"Yola, yang mana ya? Terus aku kenapa? "
"Kata Yola kamu playboy, pernah pacaran sama Yola tapi juga sama Via dan Anet. "
Uhukkk...
'Yola, sial Feli kenal Yola anak Desaign?'batin Leo.
"Kamu tidak apa?"tanya Yola
Uhuk... Uhuk...
"Iya nih sayang, aku batuk dari kemarin. "
"Owh,ya udah kamu beli obat atau ke rumah sakit!"
"Iya nanti, ya udah kamu masuk sana, sebentar lagi dosen masuk. "
"Iya .... "
Setelah Fela masuk, Leo menghela nafasnya panjang, dan mengusap dadanya penuh kelegaan.
Leo menyipitkan matanya saat dia melihat seorang gadis yang baru saja ia temui tadi,pria itu langsung tersenyum dan segera berlari menghampiri gadis itu.
"Hai Karina."
Gadis itu menoleh."Kak Leo."
"Mau ke mana?"tanya Leo sedikit berusaha menghalangi jalan Karina
"Pulang kak ."
"Aku antar ya!"
Karina menghentikan langkahnya dan menatap Leo lekat.
"Kenapa? Ayo aku antar. "
Karina nampak melihat ke sekelilingnya lalu menggeleng dan melanjutkan lagi langkahnya.
"Hei ... ayo aku antar. "
"Tidak usah kak,"jawab Karina kemudian berlari meninggalkan Leo.
"Wah ... dia menolak. "Leo menggelengkan kepalanya."Tantangan baru ini. "
....
Olla memasuki rumahnya dengan lesu.
"Kenapa anak papa, kok lemes?"tanya papa Danu
Olla duduk di sofa dan menyandarkan tubuhnya."Papa."Olla menghela nafasnya."ternyata kuliah itu capek."
Danu terkekeh. "Masa sih, padahal putri papa pintar loh."
"Iya tapi tetep aja capek."
"Ya sudah, buruan mandi, nanti malam temenin papa ya untuk makan malam."
"Hmm ... nanti Olla di kira sugar baby lagi deh,"protes Olla, ia ingat saat terakhir kali menamani papanya makan malam bersama klien, dirinya di kira sugar baby dan di minta untuk menemani klien itu juga dan berujung dengan kemarahan papanya dan batalnya kerja sama perusahaan.
"Tenang saja sayang kali ini klien papa orang baik,lagian makan malamnya di rumahnya jadi ya memang di minta bawa keluarga."
Olla mengangguk."Okay papa ... Olla mau istirahat dulu yah,pegel kakinya nih pindah-pindah kelas dari pagi."
"Iya sayang, tadi bi Sumi buat puding mangga itu."
"Woah ... Bi sumiiiiii,"teriak Olla. "antarin puding mangganya ke kamar yaaaaa?"seru Olla lagi sambil menaiki tangga.
"Baik non cantik."
Danu tersenyum melihat putrinya, ia bersyukur karena Olla tumbuh menjadi gadis yang baik dan ceria.
Olla memasuki kamarnya dan langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
"Oh mengapa, tak bisa dirimu
yang mencintaiku tulus dan apa adanya
aku memang bukan manusia sempurna
tapi ku layak dicinta kar'na ketulusan
kini biarlah waktu yang jawab semua
tanya hatiku."
Ceklek...
Sumi masuk ke kamar nona mudanya,ia tersenyum mendengar suara Olla yang cukup merdu, sudah kebiasaan Olla selalu bernyanyi di kamar mandi.
"Non, pudingnya bi Sumi letakan di atas meja belajar ya,"seru bi Sumi dari depan pintu kamar mandi.
"Iya Bi ... Makasih ya, "balas Olla dari kamar mandi.
....
Di dapur sebuah rumah yang cukup mewah, dua orang tampak sibuk menyiapkan segala sesuatu untuk acara makan malam.
"Aduh ... Karin!Kamu gimana sih? Ini terlalu berminyak,"tegur seorang wanita dewasa.
"Maaf tante,nanti Karin tiriskan pakai tisu. "
"Ya sudah, cepat ...tante mau mandi dulu sebentar lagi om kamu pulang, ingat semua makanannya harus enak!"
"Iya tante."
"Kak Karin, buatkan Rio susu dong."
Karin menghela nafasnya."Bentar ya Rio, kakak lagi repot."
"Yah Rio maunya sekarang."
Karin menghela nafasnya lalu mematikan kompornya dan membuat susu untuk adik sepupunya itu yang sudah remaja.
"Ini. "
"Makasih kak. "
Karina mengangguk lalu menyalakan kompornya kembali.
Hingga tiba-tiba Karin sedikit tersentak saat ada seseorang yang memeluknya dari belakang.
"O ... Om ... le ... lepas ...,"lirih Karin gugup dan takut.
"Kenapa hmm? "
"Ka-Karin mohon om ... nanti tante lihat. "
"Om kangen sama kamu Karin ...."
Karin menitikan air matanya, ini bukan sekali dua kali dia mendapatkan perlakuan menjijikan seperti ini dari suami tantenya.
"Jangan om ..., "lirih Karin takut.
Hingga tiba-tiba mereka mendengar suara pintu kamar di tutup, dan berhasil menyelamatkan Karin dari ulah suami tantenya itu.
"Loh,Papa sudah pulang?"
"Iya sayang ... aku lagi ngecek apa pekerjaan Karin sudah beres belum, ini sudah jam 6 sebentar lagi tamunya datang. "
Karina, gadis yatim piatu yang tinggal bersama adik dari mendiang ayahnya,Soraya dan Erick suaminya juga Rio putra tunggal mereka yang berusia remaja.
Satu hal yang membuat Karina ingin segera mandiri keluar dari rumah mewah om dan tantenya yaitu kelakuan bejad om Erik padanya.
...
Olla dan ayahnya turun dari mobil di depan sebuah rumah mewah,bisa Olla lihat di teras sudah ada dua orang yang menyambut kedatangan Olla dan ayahnya.
"Selamat malam Pak Danu Rajasa. "
"Selamat malam Pak Erik Jo."
Danu dan Erickpun bersalaman, lalu mereka saling mengenalkan istri dan anaknya.
"Mari masuk,"ujar Erick pada Danu.
Akhirnya mereka sampai di meja makan.
"Jadi Pak Danu ini duda satu anak Ma."
"Wah putrinya cantik sekali ya Pa. "
Olla tersenyum, ia senang saat ada seseorang yang memujinya cantik.
"Makasih tante, tante juga cantik."
Tak lama datang Karin menyajikan makan malam untuk mereka.
"Wah Karin,"seru Olla.
Karin langsung mendongak menatap Olla, teman barunya.
"Nak Olla kenal Karin?"tanya Erick
Olla langsung mengangguk antusias. "Pa ... Papa tadi dengar cerita Olla,kan, dia Pa ... teman baru Olla, namanya Karina."
"Owh ... wah kebetulan sekali ya Pak Danu, Karina ini keponakan istri saya, dia tinggal di sini karena orang tuanya sudah meninggal."
"Wah Papa ... ternyata teman baru Olla keponakan mereka. "
"Iya sayang."
Soraya lantas memaksakan senyumnya. "Ya sudah Karin ayo duduk temani teman kamu makan malam. "
"I ... Iya tante. "
Olla sangat senang bisa bertemu dengan Karin di makan malam ini dan ia berharap bisa semakin mengenal sahabatnya ini.
"Jadi kalian satu kampus?"tanya om Erick.
"Iya om ... wah Olla seneng banget."
"Syukurlah, tadinya saya sempat khawatir putri saya tidak dapat teman di sana,"ujar papa Danu
Karin menunduk dan tangannya di bawah meja menahan tangan seseorang yang bermain di pahanya, siapa lagi jika bukan tangan om Erick.
"Karin, Olla mau pipis bisa antar ke toilet tidak?"
Karina langsung berdiri dan bernafas lega, "Bisa ayo La."
"Pa ... Olla pipis dulu ya."
Danu menatap tak enak pada dua orang di depannya."Aduh maaf ya, putri saya masih kekanak-kanakan. "
"Iya tidak apa namanya anak tunggal, putra saya juga, mana Rio Ma? "
"Di kamar Pa, lagi banyak tugas katanya. "
Sementara Olla dan Karin di kamar Karin.
"Maaf ya La, kamar aku jelek."
Olla langsung menatap Karina lekat, memindai penampilan Karina dari bawah ke atas lalu ia ingat sesuatu
.
.
myAmymy