Seorang gadis dengan seragam SMA nya tampak kelelahan berlari, gadis itu nampak berkali-kali menoleh ke belakang.
"Ya Tuhan, aku harap mereka tak lagi mengejarku ... aku lelah ... hah ... hah ...."
Mata gadis itu kembali membulat saat melihat beberapa orang berpakaian seperti preman mulai mengejarnya lagi.
"Astaga ... ya Tuhan,"ujarnya tak percaya,gadis itu pun mau tidak mau mulai berlari lagi.
'Papa ... tolong aku ... 'jerit gadis itu dalam hati.
"Aaaa ... tolong ... "jerit gadis itu saat tiba-tiba salah seorang yang mengejarnya berhasil meraih pergelangan tangannya.
"Mau lari ke mana nona ... kau harus ikut kami!"
Gadis itu menggeleng. "Tidak mau ... papa ... tolong Olla papa ... huaaaa ...!"seru Olla berteriak sekencang mungkin.
"Diam! Menurutlah jika papamu sudah memenuhi permintaan bos kami, kau pasti akan di bebaskan. "
Olla menggeleng."Tidak mau ... lepas ... tolong ... tolong ...,"teriak Olla menolak mengikuti 2 orang itu.
"Berisik sekali, bekap mulutnya!"
"Siap. "
"Hhhmmmpppp .... "
Tiba-tiba sebuah motor berhenti di depan 2 orang yang tengah menarik dan memaksa Olla untuk mengikuti mereka.
"Ck ... siapa lagi ini? "
Seorang pemuda yang masih duduk di atas motor sport miliknya terlihat membuka helm full face yang ia kenakan.
'Ya Tuhan, ini seperti pertemuan pertama putri dan pangeran ,dia benar-benar pangeran, tampan sekali,'batin Olla terpesona.
Di depannya berdiri seorang pemuda tampan yang bak pangeran berkuda putih di negeri dongeng.
"Lepaskan gadis itu, "ujar pemuda itu.
"Anak muda sebaiknya jangan ikut campur urusan kami, "ujar salah seorang preman.
"Hmmmppp ... hmmmppp ...,"jerit Olla teredam karena mulutnya yang terbekap.
Pemuda itu melirik,menatap pada gadis yang terlihat menatapnya dengan tatapan memohon.
"Jika kalian masih mau baik-baik saja, lebih baik lepaskan gadis itu!"
Preman itu tertawa."Dia menantang, kau urus gadis itu, aku bereskan bocah sialan ini. "
"Ya bos. "
"Kemari anak muda,aku ajari kau agar tak suka ikut campur urusan orang lain. "
Pemuda itu nampak meyeringai."Sebaiknya kau ingat kata-katamu."
"Aarrrrgggg ... banyak omong kau bocah sialan."Tanpa menunggu preman itu langsung melayangkan tangannya ke arah pemuda itu, namun tanpa kesulitan si pemuda terus menangkis setiap serangan dari si preman.
"Lumayan juga kau bocah,"ujar si preman.
"Sudah cukup pemanasannya," ujar si pemuda
Bugh!
Satu pukulan dari si pemuda berhasil membuat preman itu tersungkur.
"Sial,kau bocah ...."
Pemuda itu tersenyum smirk.
Olla menatap tak percaya dengan apa yang di lihat di depan matanya.
'Dia hebat ...,"batin Olla.
"Sial ...,"ujar preman itu bangkit dan bersiap. menyerang pemuda itu.
Bugh...
Bugh...Bugh....
"Agh...,"pekik preman itu ketika ia terbanting cukup keras.
Uhukkk....
Preman itu membulatkan matanya saat ia terbatuk hingga mengeluarkan darah.
Preman yang membekap Olla langsung melepas Olla dan menghampiri preman yang tersungkur.
"Bos... "
"Arghhh... sial..."
Preman itu berdiri."Lawan aku bocah... "
"Majulah,"ujar pemuda itu percaya diri.
Bugh... bugh...
"Ah ...."
Olla langsung berlari ke belakang pemuda yang menolongnya saat dua preman itu tersungkur babak belur di depannya.
"Bos?"
"Kita lepaskan dulu."Akhirnya dua preman itu pergi dan berlari meninggalkan Olla.
"Lepas nona!"ujar pemuda itu karena Olla memeluk pinggangnya ketakutan.
"Aku takut ... hiks ... "
Pemuda itu mendesah, lalu berbalik dan langsung memeluk gadis yang baru saja ia tolong.
"Sudah, tak apa sekarang sudah aman. "
Olla menghela nafasnya lega lalu mengeratkan pelukannya pada pemuda yang menolongnya.
"Hallo ... datang ke lokasiku!"ujar pemuda itu menelpon seseorang tanpa melepas pelukannya pada gadis yang ia tolong.
"Di mana rumahmu?"
"Di Perum Mutiara,"jawab Olla lirih.
Pemuda itu nampak melihat ke sekelilingnya.
"Kita duduk di sana, "tunjuk pemuda itu pada sebuah halte.
"Aku takut. "
Pemuda itu menghela nafasnya."Ada aku,"ujarnya lalu menggenggam tangan Olla dan menuntunnya menuju halte.
Breeeessssss...
Pemuda itu dan Olla sama-sama menoleh saat tiba-tiba hujan turun dengan derasnya.
"Duduk!"ujar pemuda itu.
"Terimakasih, "jawab Olla setelah ia duduk sambil mengusap lengannya.
Pemuda itu hanya mengangguk lalu melepas jaket denim miliknya dan menyampirkannya pada gadis itu.
"Tapi kamu? "
"Pakai saja!"ujar pemuda itu lalu fokus pada ponselnya.
Hingga tak lama sebuah mobil hitam berhenti di depannya.
"Den."
Pemuda itu mendesah."Lama sekali,"protesnya lalu beralih pada Olla yang terlihat bingung.
"Antarkan dia pulang!"
Orang itu nampak mengulum senyumnya melirik pada dua anak muda di depannya.
"Bang ... tidak usah berpikir macam-macam,"ujar pemuda itu.
"Tidak den."
"Aku tidak mau,"tolak Olla memindai penampilan orang di depannya."aku takut."
Pemuda itu mendesah. "Tidak usah takut, dia namanya Roy, dia orangku, dan katakan pada ayahmu sebaiknya menyediakan pengawalan untukmu! "
"Tapi. "Olla menatap pria bernama Roy itu sesaat lalu kembali pada pemuda yang menolongnya. "aku ikut kamu saja, tidak apa naik motor."
"Ck ... "Pemuda itu nampak kesal."Ikut dia saja,"jawabnya lalu berlari menuju motornya.
"Maaf nona ... jangan di kejar,"ujar Roy.
"Tapi ... "
Brummmmm....
Olla menatap motor yang baru saja melaju kencang di depannya.
"Mari saya antar. "
Olla mendesah kecewa lalu mengangguk dan mengikuti Roy masuk ke dalam mobilnya.
....
Olla menatap jaket Denim miliknya, sudah lewat 2 tahun sejak pertemuan pertama dengan pemuda pemilik jaket di tangannya.
"Kapan kita bertemu lagi ya? "gumam Olla.
"Leo ...,"gumamnya lagi membaca nama yang tertulis di bagian dalam kerah jaket itu.
"Namanya Leo .... "Olla tersenyum mengingat pemuda tampan bernama Leo yang dulu pernah menolongnya.
Tok... tok...
"Olla ... ini papa ...."
"Masuk Pa ... "
Ceklek....
"Papa ... "
Seorang pria berusia 45 tahun masuk ke dalam kamar bernuansa baby pink dan bunga-bunga itu.
"Bagaimana ,besok hari pertama kuliah kan? "
"Iya Pa ... "
"Gugup tidak? "
"Banget Pa... apa lagi sahabat Olla tidak ada yang kuliah di kampus yang sama dengan Olla."
Papa Olla yang bernama Danu Rajasa itu tersenyum."Itu kampus terbaik dan mahal sayang, tidak semua kalangan bisa kuliah di sana."
Olla mendesah. "Tapi Olla butuh teman Pa."
Danu menghela nafasnya."Papa tau nak, tapi kamu dan teman-temanmu masih bisa berteman di luar kampus,kan?"
"Iya Papa."Olla langsung memeluk papanya."Olla kangen mama Pa."
Papa Danu menghela nafasnya. "Mamamu sudah tenang di sana sayang, karena putri cantiknya sudah dewasa sekarang."
Olla menggeleng. "Olla masih kecil, masih butuh Papa mama ... hiks ...."
"Sudah jangan menangis, istirahatlah besok hari pertama kuliah jangan sampai telat. "
Olla melepas pelukannya pada papanya lalu mengangguk dan menghapus air matanya
Cup...
Danu Rajasa mengecup kening putrinya."Selamat malam sayang."
"Malam Papa ...."
Setelah papanya keluar, Olla mengambil bingkai foto di atas nakas samping ranjangnya.
"Mama sangat beruntung, papa begitu setia sama mama meski mama pergi sudah 10 tahun lalu tapi papa tidak ingin menikah lagi. "
Cup...
Olla mengecup bingkai foto di tangannya.
"Selamat malam mama."
.
.
myAmymy