Disaat Tara cekikikan melihat ekspresi sekarat Raka, Alan justru mati-matian menahan diri agar tidak melemparkan sahabatnya itu ke laut mati. Setelah hampir dua jam, akhirnya Aji dan Rafael berhasil membujuk Raka untuk di bawa ke dokter. Tapi di luar dugaan, menjelang isya gerimis turun tipis-tipis.
"Lan.."
Alan berbalik. Dua matanya melotot, sebal karena Raka terlalu lama mengulur waktu.
"Gendong," rengeknya.
Rafael yang melihat hanya bisa mentertawai kekesalan Alan dan Raka yang manja. Melihat bagaimana manjanya Raka pada teman-temannya seperti ini, Rafael seakan-akan tahu.
Raka kangen Bundanya.
"Jalan sendiri dong Raka, Orang udah gede." Rafael menengahi.
"Aku lemes... nggak kuat."
"Bang Tara aja tuh, badannya gede kaya samson," tolak Alan.
Detik itu juga Tara langsung mendorong tubuh Raka sampai laki-laki itu terkulai di pundak Aji. "Dih ogah!" Tara sekonyong-konyong rebahan di sebelah Ayah.