Tiba-tiba Tara membuka suara ketika melihat kegelisahan dari gadis itu. "Mau pulang? Aku antar aja gimana?"
Di luar dugaan, Kiya justru menjawab, "Mending aku naik taksi aja daripada diantar kamu."
Tara hanya mengangguk, lalu kembali terfokus pada ponselnya. Setelah itu Kiya beranjak pelan-pelan memindahkan kepala Raka pada bantal kotak yang berada di sofa.
Saat Kiya berhasil terlepas dari Raka yang semakin nyenyak tertidur, gadis itu hendak pergi. "Titip pamit ke Ayah," ucapnya pada Tara.
Tiba-tiba suara barington Rafael menggema di ruang tamu. "Kiya, mau pulang?"
Kiya berbalik dan mendapati Rafael yang tengah berjalan menghampirinya. Kiya mengangguk, "Iya, Ayah."
Rafael menoleh pada sofa panjang, terlhat Raka yang tertidur lelap. "Raka tidur?"
Kiya tersenyum ramah, "Iya."
"Terus kamu pulang sama siapa?"
"Aku pulang naik taksi aja, Yah."
"Di sini jarang taksi loh."
"Kalau gitu naik ojek aja, tadi Kiya lihat ada kok Ayah," jawab Kiya dengan selingan tawanya yang renyah.