Chereads / SEKALA SENJA / Chapter 11 - S E B E L A S

Chapter 11 - S E B E L A S

"Jen...."

.....

"Buset bumil cepet banget tidurnya"

.....

"Kamu gak denger ya?, Yah.. kasih aku waktu buat jelasin kesemua orang ya Jen, aku pasti bakal nikahin kamu, hidup bareng sama anak kita, jaga dia ya Jen, tidur yang nyenyak aku mau balik ke kelas dulu, love you banyak banyak"

Dia belum benar-benar tertidur, mendengar dengan jelas setiap perkataan dari lelakinya ini, namun ketakutan itu masih menjadi tahta tertinggi di hatinya, dia benar-benar belum siap untuk sebuah kepura-puraan.

Tubuh tegap itu menghilang jauh dari pintu UKS, entah harus bahagia atau tidak, yang jelas benar adanya, dia terlalu mencintai lelakinya.

"Aku mau ban, demi Tuhan, Perjuangin aku sedikit lagi"

🔺🔻🔺

Jum'at 10.15 AM

Istirahat sudah dimulai dari 5 menit yang lalu, salsa, hanin dan tika sudah berada dalam ruangan UKS ini dari bel pertama berbunyi, namun apa yang mereka dapati, Jennie si pelor yang gak bangun-bangun walaupun sudah dibangunin dengan berbagai cara.

"Asli kebo banget ni bocah"

"Dia sakit Sal biarin aja"

"Gue laper Tik"

"Yaudah kita ke kantin"

"Gue gak mau kekantin kalo kita gak berempat"

"Lu kebiasaan deh Sal"

"Kita itu berempat, satu gak makan ya semua gak makan"

"Yaudah serah lo dunia punya mak bapak lo, bebas"

Eghhhhhhh

Lenguhan khas orang baru bangun tidur ini sukses melerai kekesalan diantara mereka, mungkin memang berlebihan, namun salsa memang tipikal orang yang setia untuk segala macam hal.

"Kalian"

"Gue laper ayok"

"Kemana Sal?"

"Kantin lah"

"Bentar dulu nyawa gue belum ngumpul"

"Enak banget lu tidur gue nungguin ampe kelaperan"

"Penyakit makanya kurangin, mau makan ae ribet"

"Udah Tik, lu singa laper lo ladenin, dicemilin lu ntar"

"Gendong Sal"

"WHAT?"

"gue ngidam lo gendong"

"Gak ada cerita, lu berat gitu gila"

"Udah kali Sal, gendong aja pahala tu"

"Pahala pale lu empuk"

"Tu ampe berkaca-kaca matanya"

"Sialan lo Jen, gue gak bisa banget nolak lo, yaudah naek"

"Laf you banyak banyak"

"Jijik..."

🔺🔻🔺

Kantin cukup ramai dengan insan yang lapar, namun tidak mengurungkan niat 4 orang manusia ini untuk menikmati santap siangnya.

"Madddd"

"Iya kak"

"Pesen gado-gado, nasi goreng, cilok, cakwe, kue cubit depan sekolah juga boleh, trus ru...."

"Udah udah gila kali lo, gado-gado ama nasi goreng aja mad"

"Loh gue kan mintanya ba..."

"Turutin aja Sal, ntr gue yang bayar"

"Lo sehat Ban?"

"Walafiat malah"

"Gue masih di Bumi kan ya?"

"Kenapa Nin?"

"Kok human pada aneh begini"

"Kesambet kali, udah ah gue pusing biarin aja mereka"

"Kamu mau apa lagi yaaang?"

"Stop manggil gue itu Ban..."

"Jen..."

"Kita udah putus kan?"

"Jen lo apaan sih.. Bani udah mau perbaiki hubungan loh"

"Nin... Gue gak mau kalau fake doang"

"Ban gue tanya lo fake apa g.."

"Permisi gue kenyang"

"JENNIE..."

"Woy lo malah diem, kejar sana"

"Eh iya Nin, lo pesenin semua pesenan Jennie ntar gue bayar"

"Dasar hooman +62 masih cinta ae sok sokan gengsi, makan noh gengsi pake nasi biar kenyang"

"Njir kocak"

🔺🔻🔺

"Jangan datang lagi cinta,

Bagaimana aku bisa lupa,

Padahal kau tau keadaanya,

Kau bukanlah untukku,

Jangan lagi rindu cinta

Ku tau mau ada yang terluka,

Bahagiakan dia, aku tak apa,

Biar aku yang pura-pura lupa.

Entahlah, walaupun hanya lagu sepertinya ini bisa mewakili perasaannya.

"Hey... Bagus suaranya"

"Makasi"

"Jen.."

"Apa..."

"Gue serius gak bakal ninggalin lo lagi"

"Trus?"

"Gue gak maksa lo terima gue lagi, tapi ijinin gue tebus kesalahan gue sama anak kita"

"Gak perlu Ban"

"Sekuat apapun lo nolak gue, gue bakal tetep perjuangin dia jen"

"Lo lucu ya, kemaren lo nolak dia, mau dia mati aja, sekarang mau dia ada di hidup lo, gak usah nge fake Ban, lo gak jago"

"Bahkan gue gak niat sekalipun buat fake sama lo"

"Terserah lo Albani"

"Gue ngelak Jen, gue bilang gue gak mau dia ada, buktinya gue terus mikirin kalian, gue jauh dari lo, hati gue sakit Jen, liat lo yang hampir tiap hari masuk UKS lo fikir gue juga gak mikirin itu?"

"Lo telat Ban, telat banget, kenapa dateng disaat hati gue udah kebas, huh? Kenapa? Kalau gini gimana cara gue buat nerima lo?, Coba jelasin Ban, coba"

"Gue..."

"Bahkan lo gak bisa jelasin kan... Ban kalo lo mau balik ke gue cuman gara-gara anak ini, maaf gue gak bisa"

"Jen.. gue serius"

"Gue lebih serius Ban"

"Dia udah 2 bulan, kita gak bisa lagi becanda Jen"

"Yang becanda siapa?"

"Kita nikah, dan hidup bareng-bareng"

"Lo pikir gampang?"

"Kita bisa pelan-pelan"

"Gue gak mau jadi penghancur masa depan lo noban"

"Lo boleh hancurin gue sehancur hancurnya Jen, bahkan gue rela mati demi kalian"

"Lo rencanain apa lagi sih ban"

"Demi Allah Jen gue tulus lakuin ini, karena gue sayang sama kalian"

"Gue capek Ban, gue gak ada waktu buat bahas omong kosong kek gini, permisi"

"JENNIE..."

"Berjuanglah sedikit lagi Ban, gue mohon lo jangan nyerah" - batinnya.

Jauh di lubuk hatinya, bersama selamanya mungkin sudah bagian dari do'anya, dia mungkin bahkan bukan orang yang mampu menghargai kehormatannya, namun bukan berarti dia bukan orang yang tidak baik dalam segala hal.

"Sampai kapanpun Jen, gue bakal yakinin hati gue, kalau lo masih prioritas gue"

🔺🔻🔺

Jum'at, 13.20 PM

Pritttt....

"Ayok kumpul kumpul"

"Panas banget elahhh"

"Ngeluh mulu kek bawang merah"

"Julid lo kek ibu tiri"

"Hanin.. Tika.. masih aja brisik"

"Dia duluan tu Pak"

"Apaan, elo tu"

"Dieeem dulu, gue botakin ni"

"Iye ah"

"Jennie mana?"

"Lagi ganti baju kali pak"

"Panggil sana Sal"

"Iya pak"

Dari tadi bahkan tidak sedetikpun rasa sakit itu pergi dari perutnya, rasa ditarik dan diputar dengan keras sangat mengganggu aktifitasnya.

"Jen ayok"

"Iya bentar"

"Pucet banget sih lo"

"Tau ni, gue..."

"Sal, Jen udah ayok ngumpul"

"Eh iya.. yuk"

Pritttt prittt pritt...

Latihan kali ini ditemani oleh panas terik yang luar biasa, namun tidak mengusik semangat dari mereka.

"Fokus Jennie"

"Hanin...."

"Lepas Tik"

"Salsa ambil"

"Jen..."

"Jennie toser fokus"

"Iya pak"

"Jen oper"

"Hanin pukul..."

Plak !!!!

"Yes point"

"Ucy service nya lebih tinggi"

"Iya pak"

PLAK !!!

"Hanin tangkap"

"Hanin lepas....."

Plak...

"Awwww...."

"Jen lo gak papa?"

"Pak sa..ya i..jin"

"Yaudah.. sindi gantiin Jennie"

"Pak saya juga ijin"

"Tari masuk"

"Baik pak"

Pukulan yang tepat diperutnya membuat keadaanya semakin tidak baik, rasa sakit yang teramat sangat ini melemahkannya, anaknya? Darah? Apa ini?.

"Aaaaahkkk sa..kitt"

"Jen.. Astagfirullah Jen darah..."

"Sal...."

"Jennie lo berdarah"

"Sal..sa se..la..metin... Aaana..k gu...e"

"Maksud lo?"

"Sal.. gu..e mo..hon"

"ALBANI"