Chereads / Akhir Deritaku / Chapter 22 - 22 penangkapan Budi Hartanto

Chapter 22 - 22 penangkapan Budi Hartanto

Suara tebakan semakin lama semakin dekat dan suara tembakan itu bukan hanya satu atau dua kali, namun semakin lama semakin banyak dan entah dari mana, iring-iringan mobil hitam dan mobil di belakang mobil yang dalamnya ada Mila saling mengepung.

Devan dengan penuh kemarahan, menembaki orang-orang yang keluar dari mobil tanpa ampun. dengan gerakan cepat Devan menyelinap masuk kedalam mobil yang di berisi Mila.

Anak buah Devan terus menembaki, anak buah Budi.

Dorrr..doorr

Ben yang datang membantu dengan sigap memberikan perlindungan pada Tuannya. perlawanan sengit antar anak buah Devan dan anak buah Budi tak terhindar.

Devan tersentak saat menemukan Mila kondisinya sangat memperhatinkan tangannya terikat wajahnya yang pucat penuh memar dan sudut bibirnya ada noda darah yang mulai mengering. dengan sigap Devan membawa mobil menuju rumah sakit terdekat.

Ben berhasil melumpuhkan anak buah budi. terlihat Budi meringis karena terkena tembakan pada kakinya.

Ben membawa Budi ke ruang bawah tanah, dan mengikatnya di tiang kakinya yang mengeluarkan darah. terus berteriak pada Ben.

" Katakan siapa kalian, untuk apa kalian menyelamatkan anak sialan itu hha!! ?"

" Anda tidak perlu tau siapa kami, yang perlu anda ketahui jika Anda menyentuh nona Mila maka Anda akan berhadapan dengan Tuan kami "

" katakan apa yang Mila berikan pada Tuanmu. sampai kalian mau menjadi budak anak itu "

" Jika Anda ingin bertemu dengan Tuan kami maka tunggu Tuan kami pasti menemui Anda " Setelah mengatakannya Ben pergi dan beberapa anak buahnya untuk berjaga di sekitar Budi.

Di rumah sakit Devan terus mencemaskan kondisi Mila yang tak kunjung sadar dari pingsannya.

" Maaf..aku terlambat datang, jangan pergi aku membutuhkanmu " Devan mencium tangan Mila.

Dokter datang untuk memeriksa kondisi Mila.

" Tuan Devan kondisi nona Mila saat ini sangat lemah, tubuhnya tidak merespon obat yang kami berikan " mendengar ucapan sang Dokter Devan dengan sangat marah mencengkeram kemeja sang Dokter.

" Lakukan yang terbaik untuk Mila apapun..."

" Devan..tunggu jangan seperti ini kami berusaha yang terbaik untuk Mila "

" Jika kalian tidak sanggup baik, sekarang juga akan aku bawa Mila ke Singapura, kalian siapkan peralatan medis selama dalam perjalanan "

" Devan kondisi Mila saat ini tidak memungkin untuk perjalanan jauh "

" Aku minta persiapkan alat medis dan kamu tunjuk dokter yang terhebat untuk ikut " ucap Devan tanpa bantahan.

Devan mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang.

" Ben siapkan pesawat pribadi kita ke Singapura sekarang juga.

bagaimana laki-laki bangsat itu apa kamu berhasil menangkapnya "

" Baik Tuan, pesawat sebentar lagi siap. Budi dan anak buahnya berhasil kami tangkap "