Chereads / Akhir Deritaku / Chapter 25 - 25 Kemarahan Devan

Chapter 25 - 25 Kemarahan Devan

" Mila, kamu tau. untuk pertama kalinya aku jatuh cinta pada seorang wanita, untuk pertama kalinya hati ini menjadi hangat setelah sekian tahun hati ini beku. apa kamu ingin tau siapa wanita itu Mila..baiklah aku akan katakan padamu tapi kamu harus berjanji cepatlah bangun, akan aku katakan siapa wanita itu hhmm..."

" Wanita itu adalah kamu Mila. aku sangat mencintaimu, aku mencintaimu Mila. cinta pada pandangan pertama.bangunlah sayang aku merindukan senyummu.."

"Selamat malam kekasih hatiku cupp..." usai memberikan kecupan, Devan kembali menggenggam tangan Mila dan mengusapnya penuh cinta, karna kelelahan setelah melakukan meeting dan kurangnya istirahat membuat Devan tertidur dengan lelapnya.

Sebuah tangan putih mulus menyentuh rambut Devan sehingga si empunya, terbangun dan mendapati sebuah jari lentik mengusapnya. Devan segera terbangun saat menyadari jari itu milik kekasih hatinya.

" Sayang..kamu sudah sadar?? " Devan segera menekan tombol di samping tempat tidur.

Tak berapa lama dokter Doni dan seorang perawat datang. mereka segera mengecek kondisi Mila.

" Dev kondisi Mila sudah kembali normal. sungguh ini suatu keajaiban, kamu berhasil brow " Devan tersenyum gembira saat melihat Mila sudah kembali normal. dokter melepas semua alat yang menempel Mila.

"Dev bisa ambilkan aku air, aku haus..."

"Iya sayang..sebentar "

" Terima kasih Dev..."

"Iya sayang..cupp.."

" Dev!! " Devan tertawa melihat Mila yang kesal akibat perbuatannya.

" Sayang istirahatlah, kamu baru saja pulih "

"hhmm..." Devan meninggalkan Mila yang mulai memejamkan matanya.

"Kalian pastikan perketat keamanan di sekitar kamar Mila. aku tidak mau kejadian tempo hari kembali terulang kalian paham!!! "

" Baik Tuan Devan "

Devan merogoh ponsel di kantong celana. wajahnya berubah menjadi dingin.

"Siapkan semuanya sekarang. aku tidak mau menunggu lebih lama lagi " tanpa menunggu jawaban dari seberang sana Devan sudah mematikan ponselnya.

Tidak butuh waktu lama Devan sudah berada di dalam Jet pribadinya bersama Andy dan berapa pengawal. kurang dari dua jam mereka telah sampai di sebuah gudang. dengan wajah dinginnya Devan menatap pria yang terikat.

Bugg....Bugg...Bugg...

Tanpa memberi kesempatan pada Budi. Devan memukulnya bertubi-tubi.

"Bangsattt...beraninya kau melukainya hhaa..bugg..." setelah puas memukul, Devan kembali duduk menatap buas lelaki yang babak belur di hadapannya.

" Kau... Tuan Devan...kekasih Mila ?"

"Apa aku tidak salah, Tuan muda kekasih anakku." Budi berusaha mendekati Devan, agar mau melepaskannya.

namun lagi-lagi anak buah Devan menyeretnya.

"Bukankah kamu ingin membunuhku!! tapi liat kondisimu saat ini !!?"

" Tuan tolong maafkan aku. sungguh Aku tidak tau jika Mila kekasih Tuan muda "

" Aku berjanji tidak akan menjodohkan Mila dengan juragan Broto "

"Tolong lepaskan aku tuan " Budi menyentuh kaki Devan namun dengan kasar di tepis oleh Andy.

" Kalian kurung dia." Devan bangkit dari duduknya dan berjalan kearah ruangan yang lain. terlihat seorang wanita cantik yang terikat.

" bawa dia kemari!! "

" Devan...lepaskan aku." rengek Anggita.

" Atas dasar apa aku membebaskanmu?? "

" Dev sudah aku katakan bukan aku pelakunya. "

"Katakan sekali lagi!! "

"Aku bukan pelakunya..." teriak Anggita

Plakkk...

Untuk pertama kalinya Devan memukul wanita. pada dasarnya Devan menghormati wanita, namun apa yang di lakukan Anggita pada Mila sudah melampaui batas itu yang membuat Devan geram, sehingga Tanpa ampun menampar Anggita.

Usai memberi pelajaran pada Budi dan Anggita, Devan menemui klien di sebuah hotel ternama.

Di tempat lain Jenni dan Sinta yang kalang kabut, karena Budi tidak pulang selama seminggu. perusahaan pada akhirnya bangkrut, semua aset miliknya di tarik oleh Bank.

seseorang yang memberinya bantuan ternyata sebaliknya.

Mereka sengaja membantunya namun sebagian aset perusahaan di atas namanya. kondisi Jenni semakin terpuruk terlebih Romi sang kekasih hati kabur entah kemana.

Jenni berniat menemui ayah dari anak yang di kandungnya.

" Mah, Jenni pergi dulu "

" Kamu mau kemana sayang? "

" Aku ingin menemui seseorang, mama tunggulah di rumah "

"Tapi sayang.."

"Mah!!! "

" Jenni jangan berbuat macam-macam, mama tidak mau terjadi sesuatu padamu "

"Mama tidak perlu kuatir, aku hanya ingin hidup seperti dulu mah. Jenni tidak mau hidup miskin."

"Jenni akan mencari orang yang akan menolong kita dari keterpurukan ini mah."

"Baiklah sayang, kamu hati-hati ya "

" iya mah "

Setelah berpamitan dengan sang mamah, Jenni menemui seseorang yang tinggal di apartemen mewah. tiga puluh menit perjalanan akhirnya Jenni sampai di depan bangunan mewah. tidak sembarang orang bisa memasuki kawasan apartemen mewah itu. kecuali pemilik apartemen menghubungi bagian keamanan. dengan gaya yang angkuh Jenni memasuki lift menuju lantai dua puluh tiga. saat sampai di depan apartemen yang di maksud Jenni menekan bel dua kali panggilan terdengar pintu di buka dari dalam.

"Ada apa, kamu kesini?? "

"Untuk apa kamu bertanya. bukankah kamu tau maksud kedatanganku?? "

"Apa kamu yakin bayi yang ada dalam kandunganmu

anakku?? "

"Tentu dia anakmu, apa kamu lupa jika kamu yang sudah mengambil keperawanan ku "

"Aku ingin tes DNA, jika benar anak yang kamu kandung anakku. aku akan membiayai semua kebutuhanmu. tapi jika terbukti anak yang kamu kandung bukan anakku, aku akan menendangnya dari sini!!! "

" Baiklah kita akan lakukan tes DNA itu " Tanpa malu Jenni melepas bajunya didepan pria yang, saat ini hanya mengunakan kimono. mereka saling bercumbu lidah mereka saling mencecap. tangan pria itu tidak tinggal diam sesekali tangannya meremas gundukan milik Jenni, mereka melakukan hubungan suami istri hingga berapa ronde.

"Ayah, aku ingin mengambil alih perusahaan milik Budi Hartanto, bagaimanapun caranya aku harus bisa mendapatkannya "

"Sebagian asetnya di sita bank nak, laki-laki itu sudah jatuh miskin. seseorang telah menipunya "

" Itu pantas dia dapatkan Ayah!! "

" Ada seseorang yang membantunya nak. jika kamu ingin melawannya tunggulah dia keluar, meskipun sekarang dia menghilang tidak menutup kemungkinan dia akan muncul kembali "

"Ayah. aku dengar dia telah di culik salah satu pengusaha terhebat. menurut orang kepercayaanku dia telah menyiksa salah satu putrinya, apa ayah tau siapa putrinya?? "

" Uhuk....uhuk...."

" Ayah..ayah tidak apa-apa? "

" Tidak nak, ayah tidak apa-apa "

'Aku harus memastikannya terlebih dahulu siapa anak yang telah dia siksa itu '