Chereads / Akhir Deritaku / Chapter 31 - 31Menerima lamaran Devan

Chapter 31 - 31Menerima lamaran Devan

" Aku bersedia..." Mendengar jawaban dari Mila. Devan tersenyum bahagia. Devan memasang cincin di jari manis Mila. senyum kebahagiaan terpancar dari wajah mereka.

Devan menatap wajah Mila yang semakin terlihat cantik di bawah sinar bulan. berlahan wajah Devan mendekati Mila, bibir mereka saling menyatu, berlahan Mila membalas ciuman Devan. hingga Mila kehabisan oksigen, dengan perasaan enggan Devan melepas ciumannya.

" Sudah malam kita masuk. cuaca semakin lama semakin dingin " Usai berkata Mila bergegas meninggalkan Devan yang masih menatapnya tidak percaya.

" Sayang....kita pacaran du...."

" Masih banyak waktu untuk kita berpacaran, sekarang sudah malam kita harus masuk. "

Dengan enggan Devan mengikuti Mila.

Di sebuah pulau terpencil seorang lelaki terlihat sangat marah. barang yang berada di dekatnya menjadi pelampiasan.

" Bodoh kalian semua!!! "

"Katakan apa tugas yang aku berikan pada kalian terlalu berat hha!!!!? "

" Tuan maafkan kami..."

"Aku menyuruh kalian menjaga satu orang saja nggak becus!!'

" Keluar kalian!!!! " para pengawal pergi dari hadapan sang bos.

mereka tau seperti apa jika bos sudah marah.

" Apa yang terjadi Nak ?"

" Mereka tidak becus bekerja.."

" Jangan salahkan mereka, sekuat atau sehebat apapun. mereka tetap manusia "

"Katakan apa yang terjadi ?"

" Tidak ada ayah, aku pergi dulu. "

" Anak itu tidak pernah berubah "

Mila yang semalam tidak bisa tertidur hingga dini hari akhirnya jam lima pagi Mila bisa terlelap hingga saat ini, Mila melewati sarapan pagi, hingga membuat Devan dan sang Nenek khawatir. mereka bergegas ke kamar Mila terlihat Mila masih terlelap, sang Nenek menatap curiga pada Devan. merasa tatapan sang Nenek Devan mengalihkan pandangannya.

" Apa yang kamu lakukan cucu nakal ?"

" Tidak ada Nek, beneran kita cuma duduk di taman dan..."

" Dan apa?? "

" Aku melamarnya Nek..."

"A...apa!!! katakan sekali lagi cucu nakal "

"Aku melamarnya Nek " suara berisik mereka membuat Mila kaget dengan spontan Mila terbangun dan berdiri, Devan yang melihat dengan cepat menopang tubuh mila.

" Sayang maafkan Nenek, tidurmu jadi terganggu.."

" Nenek tidak apa-apa, jangan sungkan. Mila yang seharusnya minta maaf sudah siang begini baru bangun "

" Tidak sayang...."

" Kamu kenapa masih di sini?? cepatlah pergi kekantor!! "

" Hari ini aku tidak...."

" Cepat pergi!! "

" Baiklah..."

"Tunggu Dev...aku juga akan bekerja, bisakah aku ikut dengan mobilmu "

" Istirahatlah disini, hari ini kamu tidak perlu bekerja "

" Tidak aku harus bekerja sudah berapa hari aku tidak masuk kerja, aku juga ingin bertemu dengan Lusi. dia pasti mengkhawatirkan kondisiku "

" Baiklah tapi kamu harus berjanji jika kamu tidak melakukan pekerjaan yang berat "

" Aku berjanji..." Mila bergegas ke kamar mandi dengan cepat ia menyelesaikan ritual mandinya. tidak membutuhkan waktu yang lama Mila sudah rapih dengan setelan celana panjang berwarna hitam dan kemeja berwarna putih.

"Mila...ayo sarapan dulu baru berangkat kerja "

" Tidak Nenek Mila sudah terlambat, biar Mila sarapan di kantin nanti "

" Baiklah... berjanjilah kamu akan sering-sering menengok Nenek tua ini "

" Tentu Nek..."

Mila memberikan pelukan sayang. setelah mengecup kening Nenek.

Devan melihat interaksi antara sang Nenek dengan sang kekasih, yang begitu saling menyayangi membuatnya semakin bahagia.