Chereads / Akhir Deritaku / Chapter 35 - 35 Pemandangan Indah.

Chapter 35 - 35 Pemandangan Indah.

Devan membawa Mila ke tempat yang tidak jauh dari ibu kota. tempat yang pasti akan di sukai Mila, sebelum turun dari mobil Devan menutup mata Mila. ia hanya ingin membuat kejutan untuk Mila, meskipun hanya kejutan kecil.

" Sayang aku tutup matamu dulu "

" Kamu akan membawaku ke mana Dev ?"

" Tempat yang aku yakini kamu suka "

"Aku takut Dev.."

" Jangan takut ada aku "

berlahan Mila mengikuti Devan, meskipun matanya tertutup namun Devan tak melepas tangannya di pundak Mila.

" Dev...apa kita di pantai ?"

" Entahlah...."

"Dev...aku mendengar suara ombak"

" Nanti kamu akan mengetahui nya "

setelah sampai di pinggir pantai, berlahan Devan melepas penutup mata Mila.

Devan menatap wajah cantik sang kekasih. ia ingin melihat reaksi yang di tunjukan sang kekasih saat melihat pemandangan di depannya.

Berlahan Mila membuka matanya. pandangan di depannya sangat indah. bahkan Mila tak mampu mengungkapkannya dengan kata-kata.

Untuk pertama kali, Mila mengunjungi tempat yang seindah ini.

" Dev...ini benar-benar sangat indah Dev..."

" Kamu menyukainya ?"

" Iya Dev.."

"Ikutlah dengan "

" Kemana ?"

" Sesuatu yang lebih indah "

" Ayoo.."

" Dev...kita akan naik ini ?"

" Iya sayang kenapa ?"

" Aku tidak berani Dev..."

" Kenapa tidak berani, ada aku yang menjagamu "

" Tapi Dev.."

" Jangan takut, disana kamu akan melihat sesuatu yang menakjubkan. dan aku pastikan kamu tidak akan mau cepat pulang "

" Benarkah...."

" Iya sayang.." Ini pengalaman pertama untuknya. meski takut Mila terpaksa menaiki Speed boat bersama Devan.

Devan mengajak Mila menaiki Speed boat, menuju Royal Island. atau di sebut dengan kampung Sunset yang berada di pulau kelapa. pemandangan di sini tak kalah bagusnya dengan kepulauan seribu jarak antara pulau seribu dengan pulau Royal island hanya sekitar kurang lebih satu setengah jam. di sini kita akan di manjakan dengan pemandangan Sunset yang menakjubkan.

Tidak membutuhkan waktu lama mereka telah sampai di Royal island atau disebut dengan kampung Sunset. saat turun dari Speed boat akan di sambut pemandangan yang indah.

Devan mengajaknya Mila duduk di kazebo pemandangan dari sini tak kalah indahnya dari kepulauan seribu.

" Sayang bagaimana tempat ini menurutmu ?"

" Sangat indah sayang aku sangat menyukainya "

" Dev..apa kamu pernah kesini ?"

" Tidak ini pertama untukku sayang "

"Sayang lihat itu..."

Mila mengikuti arah pandang yang di tujukan oleh sang kekasih. Cupp..Devan mencium saat Mila mengikuti arah pandangan yang ia tujukan.

"Dev..." wajah Mila merona saat Devan menciumnya.

Posisi berdiri yang dimana Mila berada didepan dan Devan memeluknya dari belakang. posisi menguntungkan untuk Devan bukan.

Puas memandang Sunset Devan mengajak Mila ke sebuah restoran yang tidak jauh dari sana. mereka menyusuri pantai tangan mereka saling bergandengan. alas kaki yang mereka lepas kini berada di sala satu tangan mereka yang lain.

' Semoga Kebahagiaan ini tak pernah lagi hilang dariku ' ucap Mila dalam hati.

' Aku berjanji mulai hari ini dan selanjutnya akan ada kebahagiaan untukmu ' ucap Devan dalam hati.

Mereka telah sampai di restoran yang memiliki olahan ikan segar. disini pengunjung akan memilih sendiri ikan mana yang akan menjadi menu, dengan cara memancingnya dulu.

Mila antusias memancing umpan yang di berikan salah satu pelayan restoran. hanya dalam hitungan detik Mila meredakan jika umpannya telah di makan. dengan cepat Mila di bantu sang pelayan menariknya.

Usai memancing mereka menunggu pelayan membakar ikan hasil pancingan Mila, karena Devan tidak dapat alhasil devan memesan pada pelayan restoran.

Setelah menunggu kurang lebih tiga puluh menit menu pilihan mereka kini tertata indah di atas meja, ikan bakar ayam-ayam menurut pelayan restoran jika ikan ayam-ayam lebih enak di banding dengan ikan laut lainnya. tidak ketinggalan dengan cumi bakar dan kepiting asam manis ada satu menu yang tidak pernah Mila tinggalkan cah kangkung, sayuran hijau di masak setengah matang makanan favorit Mila. Devan menatap Mila yang menyantap sayuran hijau. untuk pertama kali Devan melihat sayuran itu di makan. melihat sang kekasih tidak menyentuh cah kangkung Mila menghentikan makannya.

" Sayang kamu tidak makan sayuran ini apa kamu tidak menyukainya ?"

" Tidak sayang hanya saja ini pertama kalinya aku melihat "

Mila memandang sang kekasih, Mila mengerti orang seperti Devan pemilik perusahaan dimana-mana tidak akan mengerti makanan semacam ini. Mila tersenyum memandang kekasihnya.

" Sayang cobalah aku yakin nanti kamu akan ketagihan " meski enggan Devan akhirnya membuka mulutnya satu suapan pertama yang di berikan Mila dan berujung satu piring cah kangkung ludes olehnya.

" Sayang ini benar-benar enak "

Mila hanya tersenyum melihat cah kangkungnya lenyap dari piringnya.

Usai makan malam Devan mengajak Mila berkeliling pantai ombaknya yang tidak terlalu besar membuat Mila berani mendekat.

Puas bermain pasir mereka meninggalkan Royal island atau lebih terkenal dengan sebutan kampung Sunset.

mereka menaiki Speed boat hingga ke pulau seribu.

Devan menatap Mila yang terlihat kelelahan hingga tertidur di dalam mobil. Devan memperbaiki posisi tidurnya. Devan menatap wajah cantik kekasihnya.

" Aku sangat mencintaimu Mila "

" Good night sayang " Devan mengecup kening sang kekasih.

Devan mengendarai mobil dengan kecepatan sedang, Karena sudah malam sehingga jalanan sedikit senggang.

Sampai di kediaman pribadi milik Devan Mila masih terlelap, hingga Devan mengangkat tubuh Mila ala bridal style.

berapa pelayang telah menunggunya di depan pintu utama.

Seorang pelayan senior mengikuti Devan dan membukakan pintu kamar. dengan berlahan Devan meletakan Mila di atas tempat tidur yang indah.

Devan meninggalkan kamar Mila. menuju ruang kerjanya ia mendapat berapa pesan dari Andy sang asisten.

"Katakan ada apa ?"

" Tuan pengiriman barang telah di gagalkan oleh pihak lain "

"Kita harus pergi sekarang "

" Tapi Tuan nona...?"

" Aku akan pulang sebelum Mila bangun. siapkan helikopter sekarang "

" Baik tuan "

Mereka telah sampai di pulai terpencil, tempat yang jarang orang datangi karena keasriannya. banyak warga setempat mengira jika pulau itu berisikan binatang buas. mereka sering mendengar. suara letusan senjata api. yang mereka tau suara tembakan itu hanya seorang bernyali tinggi untuk memburu binatang. yang sebenarnya terjadi letusan senjata api bukan pemburu melainkan aktifitas gelap yang mereka lakukan. seperti saat ini. suara tembakan terdengar bersahutan dua organisasi bentrok. organisasi naga yang di pimpin Devan sisi lain dari seorang Devan yang tidak seorangpun tau termasuk Neneknya.

Barang yang akan di bawa anak buah Devan di hadang oleh kelompok tengkorak yang tak lain musuh besarnya. tembakan tak terelakan banyak korban berjatuhan dari kelompok lawan. Devan menatap Andy sang asisten yang berada tepat di sampingnya.

" Tuan Anda tidak apa-apa ?"

" Tidak. bagaimana keadaan orang-orang kita "

" Mereka tidak banyak terluka hanya tiga yang terluka bagian tangan mereka sudah di obati "

"Aku ingin kamu tangkap satu anak buah mereka dengan keadaan hidup dan bawa ke markas "

" Baik tuan "

" Andy kerahkan sebagian anak buahmu untuk kembali dan sebagian lagi biarkan melanjutkan. ingat tetap waspada musuh kita akan datang lagi lebih besar "

" Baik tuan " Devan meninggalkan pulau kecil dengan helikopter miliknya. mengingat sekarang sudah jam empat pagi dan Mila sebentar lagi akan bangun. helikopter mendarat tepat di atas kediaman Devan dengan langkah lebar Devan masuk ke kamar tamu dan segera menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya yang lengket. usai membersihkan tubuhnya berlahan Devan berbaring di samping Mila yang masih terlelap.