Mereka semua masing-masing menerima cangkir teh dari Ruanruan dan tersenyum lebar hingga mata mereka berbentuk bulan sabit.
"Ruanruan sini, Kakek dan Kakek buyutmu ada urusan dengan Papa."
Setelah selesai minum teh, ibu Mu tahu bahwa suami dan ayah mertuanya itu hendak bertanya kepada Mu Shen mengenai asal usul Ruanruan.
Ruanruan melihat ke arah Mu Shen, "Papa?"
"Pergilah." Mu Shen mengusap kepala Ruanruan. Kemudian Ruanruan pergi ke arah ibu Mu, tapi sesekali dia akan menolehkan kepalanya.
Ibu Mu kemudian menggendong Ruanruan dan memangkunya lalu berkata, "Kamu begitu tidak rela berpisah dari Papa, Nenek cemburu melihatnya."
Ruanruan menggunakan tangannya yang berisi untuk menarik tangan ibu Mu, lalu dengan suara manis berkata, "Nenek jangan cemburu, Ruanruan juga sangat menyukai Nenek."
"Iya, iya, iya Nenek tidak cemburu." Ibu Mu terkekeh sambil mengusap kepala Ruanruan.
Mu Liu juga pergi menghampiri ibu Mu, lalu dia menemani Ruanruan bermain. Sedangkan Mu Shen, ayah Mu dan kakek Mu naik ke atas.
Saat tiba di ruang baca, kakek Mu langsung duduk. Untuk saat ini raut wajahnya masih terlihat hangat dan lembut seperti saat melihat Ruanruan, sorot matanya berbinar dan terlihat cerah.
Mereka bertiga duduk dan terdiam untuk beberapa saat, kemudian kakek Mu yang bicara terlebih dahulu.
"Katakan, bagaimana bisa ada Ruanruan? Dimana mamanya?" Kakek Mu melihat ke arah Mu Shen dengan sorot mata yang tajam.
Jika orang lain yang ada di posisi Mu Shen saat ini, maka mungkin seluruh tubuh orang itu sudah berkeringat, tapi Mu Shen sama sekali tidak takut. Daripada rasa takut, dia lebih menghormati kakek Mu.
Mu Shen dengan tenang menjawab, "Ruanruan benar adalah anak kandungku, aku sudah melakukan tes DNA dengannya."
Mu Shen mengeluarkan hasil tes DNA yang dia lakukan dan menunjukkannya kepada kakek Mu.
"Tapi aku bisa mengatakan dengan yakin bahwa aku tidak pernah memiliki hubungan apapun dengan siapapun."
Ini juga merupakan hal yang paling dia bingungkan sebenarnya.
"Selain itu aku sudah menyuruh orang untuk menyelidiki hal ini. Menurut hasil penyelidikanku, Ruanruan dibawa ke desa itu oleh seorang biksu yang membawanya ke sana, dia pasti adalah master Ruanruan. Dia tahu bahwa Ruanruan adalah anakku dan dia juga tahu keberadaanku, selain itu saat anak buahku menyelidiki tentang master Ruanruan, dia sama sekali tidak bisa menemukan apapun. Orang itu benar-benar sangat misterius."
Saat mulai membicarakan tentang Ji Yuan, raut wajah Mu Shen menjadi sedikit muram. Sebelumnya dia selalu mengira bahwa Ji Yuan adalah biksu tua, tapi setelah melihat hasil penyelidikan dia mendengar dari penduduk desa bahwa Ji Yuan tidak hanya masih sangat muda, tapi juga sangat tampan!
Kakek Mu melihat hasil tes DNA itu dan memang benar bahwa Ruanruan adalah anak Mu Shen, seketika senyuman kembali terlihat di wajahnya.
Kakek Mu benar-benar sangat menyukai Ruanruan. Sebelumnya dia sempat mengira bahwa Mu Shen mengadopsi Ruanruan, tapi dia tidak menyangka ternyata dia mendapat kejutan sebesar ini.
"Itu berarti tidak ada berita apapun tentang mama Ruanruan?" Kakek Mu menyerahkan hasil tes DNA itu kepada ayah Mu yang duduk di sebelahnya.
Mu Shen menganggukkan kepalanya, "Tidak ada, Ruanruan dibesarkan oleh masternya itu. Kalau ingin mengetahui lebih banyak maka hanya bisa bertanya kepada master Ruanruan, tapi sekarang orang yang bisa berhubungan dengannya hanya Ruanruan, tapi dia sudah beberapa hari tidak berkomunikasi dengan masternya."
Setelah ayah Mu selesai melihat hasil tes DNA itu dia berkata, "Siapa mama Ruanruan itu tidak penting, karena dia sudah membuang Ruanruan sejak kecil, maka dia pasti bukan orang yang baik. Sekarang yang paling penting adalah Ruanruan memang benar bagian dari keluarga kita, kalau begitu cepat masukkan Ruanruan ke dalam kartu keluarga untuk menghindari jika kelak master atau mamanya mau merebutnya dari kita."
Mu Shen, "..."
Mu Shen tiba-tiba ingat perkataan yang ditinggalkan oleh Ji Yuan di balik foto saat dia pertama kali bertemu dengan Ruanruan, Ji Yuan menuliskan bahwa dia akan menjemput Ruanruan.
Raut wajah Mu Shen seketika berubah menjadi buruk.
Dia menggertakkan giginya dan berkata, "Benar, kartu keluarga!"
Sebagai orang yang tidak pernah merawat anak kecil, dia tidak tahu bahwa dirinya perlu melakukan hal itu.
Mereka membicarakan masalah Ruanruan di ruang baca untuk waktu yang lama, sedangkan di lantai bawah Ruanruan sedang menggunakan suaranya yang manis untuk bercerita.
Walaupun dia bicara dengan lambat, tapi setiap kata yang dia ucapkan sangat jelas, selain itu suaranya juga manis, membuat orang yang mendengar suaranya merasa sangat nyaman.
"Ruanruan sejak kecil tinggal di gunung, lelah tidak? Susah tidak?"
Ibu Mu memeluk Ruanruan dengan wajah sedih.
Ruanruan memiliki tubuh yang gempal tapi tidak terlalu gendut hingga membuatnya kesulitan berjalan dan tidak terlalu kurus juga.
Memeluk tubuh Ruanruan benar-benar terasa sangat nyaman hingga ibu Mu tidak rela untuk melepaskan tangannya, bahkan ibu Mu tidak membiarkan Ruanruan untuk duduk di sampingnya.
"Tidak lelah, ada master yang menemani Ruanruan, lalu ada Xiao Baibai dan Da Bai juga. Master setiap hari memasak banyak makanan lezat untuk Ruanruan, tapi sayang sekali setiap master memasak master tidak membiarkan Ruanruan untuk ikut masuk ke dapur untuk membantu, master pasti sangat kelelahan karena harus memasak seorang diri, selain itu tubuh master juga tidak kuat jadi Ruanruan merasa sedih."
Saat Ruanruan mengingat Ji Yuan, bibirnya terus tersenyum.
Ibu Mu dan Mu Liu saling bertukar pandang kemudian dengan cepat mengubah topik pembicaraan.
"Ruanruan, tadi Ruanruan mengatakan tentang Da Bai, siapa itu?"
Xiao Baibai yang mendengar nama 'Da Bai' langsung mengangkat telinganya, lalu dia melihat ke arah Ruanruan dan melolong.
"Xiao Baibai juga merindukan Da Bai ya?"
Xiao Baibai melolong lagi.
Ruanruan yang berada di dalam pelukan ibu Mu dengan mata berair berkata, "Ruanruan juga merindukan Da Bai. Nenek, Da Bai adalah Papa Xiao Baibai, dia sangat hebat, dia adalah bos dari kelompoknya, Ruanruan sering naik di atas tubuh Da Bai dan bermain bersama."
Ibu Mu, Mu Liu dan kepala pelayan seketika tertegun mendengar itu.
Xiao Baibai adalah serigala kecil, maka itu berarti Da Bai adalah seekor serigala, selain itu dia juga adalah bos dari kelompoknya.
Mereka semua seketika merasa Ruanruan sangat berani karena dia berani bermain bersama serigala, orang biasa yang melihat serigala pasti akan ketakutan.
"Cucu Nenek, tunjukkan kepada Nenek apa tubuhmu terluka?"
Ruanruan menggelengkan kepalanya, "Tidak ada, tubuh Ruanruan baik-baik saja."
Mu An dengan mata berbinar melihat ke arah Ruanruan, "Bagaimana rasanya naik serigala dan pergi bermain?!"
Ibu Mu dengan wajah muram melihat ke arah Mu An, "Bagaimana rasanya? Kamu mau mencobanya?"
Mu An menarik lehernya ke belakang dan dengan cepat menjaga jarak dengan ibunya itu dan segera menyanggha perkataannya, "Tidak! Aku tidak mau!"
Ibu Mu dan Mu Liu langsung memalingkan pandangan mereka dari Mu An.
Mu An melihat kedua orang itu dengan sorot mata tidak adil, 'Aku kan benar-benar hanya ingin tahu apa rasanya naik di atas punggung serigala, dulu kalian bilang aku adalah malaikat kecil kalian! Dasar penipu, setelah ada Ruanruan kalian langsung melupakan diriku!'
Mu An menundukkan kepalanya dan bertukar pandang dengan Xiao Baibai.
Xiao Baibai bersikap seperti manusia. Dia juga ikut mengalihkan pandangannya kemudian tidur di samping kaki Ruanruan.
Mu An, "..."
Dia melihat ke arah Xiao Baibai dengan mata terbelalak, 'Dia tadi juga memalingkan pandangannya dariku kan?! Iya kan?!'
Tidak ada orang yang memperdulikan Mu An lagi, ibu Mu bertanya kepada Ruanruan, "Da Bai dibesarkan oleh master Ruanruan juga?"
Seekor serigala dewasa tidak melukai Ruanruan dan begitu menjaga Ruanruan sehingga ibu Mu hanya bisa memikirkan kemungkinan bahwa Da Bai dibesarkan oleh Ji Yuan.
Tapi Ruanruan malah menggelengkan kepalanya!
"Bukan, Da Bai terluka lalu master merawatnya, kemudian Ruanruan dan Da Bai menjadi teman baik. Para hewan yang ada di gunung sangat baik, mereka bahkan memberikan makanan untuk Ruanruan, tapi Ruanruan tidak makan daging jadi mereka memberikan Ruanruan banyak sekali sayur-sayuran, lalu master memasak semuanya menjadi makanan yang sangat enak dan Ruanruan yang memakannya!"
Ruanruan merasa sangat senang terutama saat menceritakan hal itu.
Sedangkan ibu Mu dan Mu Liu merasa sedikit tidak tega. Walaupun sebelumnya Ruanruan tinggal di gunung dan terlihat bahagia, tapi kali ini saat turun dari gunung lalu harus hidup terpisah dengan master yang selama ini merawatnya, jadi mereka yakin Ruanruan pasti sangat sedih.