Saat Mu Shen melihat jam, waktu sudah menunjukkan pukul setengah 10 malam. Kemudian ia menepuk-nepuk kepala Ruanruan dengan lembut.
"Pergi tidur sana."
Ruanruan menggelengkan kepalanya. Dia melihat ke arah televisi dan tubuhnya mendekat ke arah Mu Shen.
"Ruanruan mau menunggu Papa."
"Aku akan segera selesai, kamu masuk kamar tidur dulu lalu tidurlah."
"Tidak mau, Papa selesaikan pekerjaan Papa, Ruanruan akan menonton sebentar lagi, ya?" Ruanruan memeluk tangan Mu Shen kemudian melihat wajah Mu Shen dengan kedua matanya yang berbinar.
Mu Shen, "..."
'Apa aku terlihat seperti orang yang akan menuruti anak kecil?'
"Sebelum pukul 10 harus sudah pergi tidur."
"Baiklah, Papa memang yang paling baik. Ruanruan sangat menyukai Papa." Ruanruan dengan senangnya mengusapkan wajahnya ke tangan Mu Shen.
Mu Shen kemudian melihat ke arah Ruanruan dan berkata, "Duduk yang baik, jangan seperti ini."
"Oh." Ruanruan kemudian duduk dengan baik, punggungnya menjadi tegak dan kedua tangannya ada di atas lututnya.
Dia tersenyum melihat televisi dan kedua matanya terlihat senang.
Mu Shen kembali bekerja hanya saja telinganya memerah.
'Anak kecil itu pintar memuji!'
Tidak sampai 10 menit, tiba-tiba Mu Shen merasa tubuhnya menjadi berat. Dia menolehkan kepalanya dan melihat Ruanruan yang tadi bersikeras tidak mau tidur sudah memejamkan matanya dan bersandar di tubuhnya.
Mu Shen langsung meletakkan semua pekerjaannya, kemudian dengan sedikit canggung menggendong Ruanruan lalu meletakkannya di atas pangkuannya.
Tapi saat dia meletakkan Ruanruan di atas pangkuannya, dia merasa tubuhnya semakin membeku. Dia melihat ke arah Ruanruan yang tertidur dengan sangat nyenyak itu.
"Aku sudah bilang untuk pergi tidur, tapi kamu tidak mau mendengarkanku."
Dia memeluk Ruanruan untuk beberapa saat hingga tubuhnya tidak lagi merasa tegang.
Ruanruan sedikit bergerak kemudian dia mendekatkan tubuhnya ke dalam pelukan Mu Shen. Kedua tangannya memegang pakaian Mu Shen dan tubuhnya menempel begitu dekat dengan tubuh Mu Shen.
Ruanruan yang ada di dalam pelukan Mu Shen itu membuka mulutnya dan terlihat sedang bergumam seperti sedang mengatakan sesuatu.
Mu Shen melihat gerakan bibir Ruanruan, dan dengan penasaran dia sedikit membungkukkan tubuhnya untuk mendengar apa yang digumamkan oleh Ruanruan.
"Papa~"
Perasaan Mu Shen seketika menjadi senang. Walaupun dia jelas-jelas merasa senang, tapi dia tidak mau tersenyum dan tidak mau mengakuinya.
"Dia mengatakan dirinya sudah besar tapi saat tidur masih memanggil 'papa'."
"Master~"
Ruanruan mendekatkan wajahnya ke tubuh Mu Shen.
Kemudian saat Mu Shen mendengar perkataan Ruanruan yang kedua kalinya, ia merasa kesal!
Mu Shen terus melihat wajah Ruanruan yang sedang tidur dengan nyenyak itu, dan tiba-tiba merasa bahwa wajah Ruanruan tidak menggemaskan lagi! Kemudian dia tersenyum dingin.
'Ternyata memang benar, anak kecil itu yang paling merepotkan. Jelas-jelas tadi dia memanggil papa tapi 1 detik kemudian sudah berubah orang! Dasar penipu kecil!'
Mu Shen menarik nafas dalam kemudian dia tidak bisa menahan diri untuk mencubit pipi Ruanruan yang berisi itu dengan lembut.
Seketika terlihat bekas cubitan merah pada pipi Ruanruan, setelah Mu Shen melepaskan cubitannya.
Mu Shen, "..."
'Kulit anak ini sangat sensitif, jelas-jelas aku hanya mencubitnya dengan pelan!'
Mu Shen merasa bersalah, tapi raut wajahnya tidak berubah. Dia menggendong Ruanruan lalu membawanya naik ke atas.
Mu Shen merasa sangat tidak terbiasa melihat kamar tidur yang sudah didekorasi ulang itu. Semuanya menjadi bernuansa merah muda, selain itu di atas ranjang ada boneka kelinci putih yang besar.
Warna seperti itu, boneka itu, semua itu tidak pernah muncul di kehidupannya sebelumnya.
Dia meletakkan Ruanruan di atas ranjang. Dia melepaskan sandal Ruanruan yang bahkan tidak sebesar telapak tangannya, kemudian dia melihat tali handphone yang ada di leher Ruanruan.
Handphone itu berukuran kecil dan memang disiapkan secara khusus untuk digunakan oleh Ruanruan.
Mu Shen melihat ke arah handphone itu dengan sorot mata muram, 'Handphone ini pasti pemberian masternya itu. Hm! Dia mengatakan aku yang paling baik tapi kenapa dia tidak menyimpan nomor teleponku?!'
Mu Shen melepaskan tali handphone itu dari leher Ruanruan kemudian meletakkannya di samping ranjang dengan wajah datar. Setelah menyelimuti Ruanruan, dia berjalan keluar dari kamar tidur Ruanruan.
Setelah menutup pintu, dengan sedikit kesal ia memegang hidungnya. Entah mengapa dia merasa 2 hari terakhir ini dia merasa sangat tidak normal sehingga dia terus memikirkannya.
Tidak lama setelah Mu Shen pergi, layar handphone Ruanruan yang ada di atas ranjang menyala.
Handphone itu tidak berhenti bergetar, suaranya semakin lama juga semakin keras. Ruanruan akhirnya mulai terbangun, dia kemudian mengusap matanya dengan setengah sadar.
"Master!"
Saat dia sadar bahwa handphonenya berbunyi, seketika Ruanruan menjadi antusias dan dia langsung sadar sepenuhnya.
Saat dia menerimanya, wajah Ji Yuan muncul di layar handphonenya.
"Master, Master, Ruanruan sangat merindukan Master. Kenapa Master baru membalas pesan Ruanruan? Ruanruan menunggu Master sepanjang hari."
Ruanruan mencibirkan bibirnya menunjukkan perasaan tidak senangnya.
Ji Yuan yang melihat sikap Ruanruan itu tersenyum, "Master yang salah, kelak Master akan menelpon Ruanruan lebih awal, ya?"
Ruanruan kemudian berkata dengan lembut, "Sebenarnya, sebenarnya Ruanruan juga bisa menunggu, Master menelpon Ruanruan saat memiliki waktu saja."
Ji Yuan merasa sedih melihat sikap Ruanruan yang seperti ini. Jelas-jelas Ruanruan sudah menunggunya sepanjang hari tapi dia tidak memiliki banyak waktu untuk mengobrol bersama Ruanruan.
Saat Ji Yuan mengingat keadaan keluarganya, dia hanya bisa memejamkan matanya dan merasa kesulitan untuk bicara.
"Ruanruan, Master mau mengatakan sesuatu kepadamu, mungkin… dalam beberapa hari ini Master tidak akan bisa melakukan video call dengan Ruanruan."
Saat mendengar hal itu, Ruanruan yang awalnya masih senang seketika merasa seperti ada yang menyiramnya dengan air dingin dan wajahnya berubah menjadi pucat.
Mata Ruanruan memerah tapi dia berusaha keras untuk tidak menangis.
"Master… apa… apa Ruanruan bukan anak yang baik karena itu Master tidak menginginkan Ruanruan?"
Ruanruan yang sedih seperti ini bisa membuat hati orang luluh, terlebih lagi bagi Ji Yuan yang sudah merawat Ruanruan selama bertahun-tahun.
Dia sangat ingin memeluk Ruanruan seperti dulu, tapi dia saat ini hanya bisa menghibur Ruanruan dengan kata-kata.
"Ruanruan jangan menangis ya, Master bukan tidak menginginkan Ruanruan, Master paling menyukai Ruanruan jadi bagaimana mungkin tidak menginginkan Ruanruan lagi? Hanya saja Papa dan Kakak Master sekarang sakit dan ada di rumah sakit, jadi Master harus menjaga mereka. Karena itu Master akan menjadi sangat sibuk, bukannya Master tidak memiliki waktu untuk mengobrol dengan Ruanruan. Paling lama 1 minggu, setelah itu Master pasti akan sering mengobrol dengan Ruanruan, ya?"
"Yang… benar?" Master bukannya tidak menyukai Ruanruan?" Ruanruan menyedot hidungnya dan melihat Ji Yuan dengan mata berair.
Setelah melihat Ruanruan yang tidak sesedih sebelumnya, Ji Yuan merasa lebih lega, tapi kemudian dia melihat Ruanruan dengan wajah serius.
"Kelak Ruanruan tidak boleh bicara seperti ini lagi ya, Master akan merasa sedih."
Saat sebelumnya Ji Yuan mendengar Ruanruan mengatakan dirinya tidak menginginkan Ruanruan, perasaannya jadi tidak nyaman.
Dia membesarkan Ruanruan dari saat Ruanruan tidak bisa bicara hingga sebesar ini, dia sudah menganggap Ruanruan seperti anak kandungnya sendiri. Jika saja tidak terjadi hal yang tidak terduga secara tiba-tiba seperti saat ini, maka dia tidak akan pernah rela untuk berpisah dengan Ruanruan.
Ruanruan dengan cepat menggelengkan kepalanya, kemudian dia menundukkan kepalanya. Dia menekan jari tangannya dan mengakui kesalahannya.
"Master, Ruanruan salah. Kelak Ruanruan tidak akan bicara seperti ini lagi, Master jangan sedih ya."
"Kamu ini…" Ji Yuan melihat ke arah Ruanruan dengan sorot mata tidak berdaya.
"Ruanruan, bukankah kamu bertanya kepada Master apakah kamu boleh makan daging atau tidak?"
Ruanruan menganggukkan kepalanya yang kecil itu.
"Kata Papa dengan makan daging Ruanruan bisa tumbuh tinggi, bisa tumbuh tinggi seperti Papa dan Master. Kenapa Ruanruan begitu pendek?"