Chereads / Suamiku Dingin.. Oh, Suamiku Imut / Chapter 3 - Aksi Pahlawan Menolong Wanita Cantik Yang Berlebihan?

Chapter 3 - Aksi Pahlawan Menolong Wanita Cantik Yang Berlebihan?

Kepala yang pusing membuat Lin Qianyi ingin menyandarkan kepalanya di atas meja bar. Di wajah yang cantik dan putih itu muncul sedikit lapisan kemerahan yang membuat kecantikan sempurnanya berubah menjadi semakin menggoda.

Seorang pria yang duduk tidak jauh dari Lin Qianyi pun masih terus memperhatikannya. Melihatnya sedang dalam keadaan mabuk, matanya tampak tergoda untuk mendekatinya. 

Tidak lama kemudian, lelaki ini pun perlahan-lahan mengeratkan tangannya sejenak dan mulai mendekatinya.

Lelaki misterius ini paling suka gadis yang polos dan bersih seperti Lin Qianyi. Baginya, perempuan seperti ini sangat menggoda.

Sebaliknya, Lin Qianyi yang masih terbaring di atas meja bar pun sama sekali tidak menyadari kehadiran lelaki itu. Ia masih tetap terbaring dan tidak bergerak.

"Hai, Gadis cantik. Apa kamu tidak baik-baik saja? Apakah perlu aku mengantarmu pulang istirahat?"

Lelaki itu tersenyum, lalu tangannya bergerak dan menepuk pundak Lin Qianyi dengan hati-hati. Tangannya bahkan sedikit bergetar karena tidak ingin membuat kesan buruk di depan gadis ini. Walau demikian, nada bicaranya itu terdengar sangat menggoda.

Setelah merasakan hawa keberadaan seseorang yang mendekatinya, Lin Qianyi pun mengerutkan keningnya. Ia melihat senyuman lelaki itu yang tampak berniat tidak baik dan sengaja menepuk tangannya di pundaknya.

Merasakan sentuhan dari seorang yang asing, secara alami tangan kecil Lin Qianyi dengan cepat menangkap tangan pria itu. Ia pun dengan sekuat tenaga menyingkirkannya, "Hus…"

Lelaki itu sama sekali tidak menyangka bahwa reaksi Lin Qianyi terhadapnya begitu kasar. Ekspresinya yang tampak tersenyum sejak awal, kini langsung berubah menjadi suram.

"Dasar gadis sialan! Jangan bertindak tidak tahu diri, ya! Berani membuatku tidak senang, maka hati-hati saja kau di jalan. Jangan bertanya jika aku bisa membuatmu mati dengan menderita!" Teriak pria itu dengan kasar kepada Lin Qianyi sambil menangkap tangan Lin Qianyi.

Walaupun otak Lin Qianyi masih setengah sadar, tetapi secara alami gerakannya seakan tidak ada hambatan untuk menjauhkan pria asing itu. Dalam sekejap, kakinya langsung menendang ke arah tangan pria yang ingin memegangnya.

Bartender yang berdiri di sana mendengar suara tulang yang patah dengan sangat jelas. Lin Qianyi yang kelihatannya lemah lembut itu begitu menakutkan sampai membuat bartender menelan air ludahnya.

"Ah…."

Wajah pria itu tampak begitu kesakitan. Ia memegang tangan yang baru saja ditendang dan sekilas menjadi murka serta marah, "Gadis sialan, kamu beraninya menendangku! Aku lihat kamu ini sudah tidak mau hidup lagi, ya!"

Kemudian pria itu dengan tenaga yang kuat berusaha menangkap Lin Qianyi. Ia seolah berniat untuk membuat gadis ini sengsara.

Walau secara reflek tubuh Lin Qianyi mampu merespon sentuhan asing dari pria tersebut. Sayangnya, kepalanya yang masih pusing itu tetap mengurangi kewaspadaannya. Hal ini membuat tubuhnya tidak mampu menyadari serangan yang akan dilakukan oleh pria asing itu. 

Ketika pria itu hampir menangkap rambut lurus dan panjang milik Lin Qianyi, bartender yang berdiri tidak jauh dari sana pun merasa tidak tega melihatnya. Akan tetapi, ia juga tidak berani ikut campur dengan masalah ini. Lagi pula, kebanyakan pelanggan yang bisa masuk ke dalam bar Di Ming ini merupakan orang yang berstatus tidak biasa.

Benar saja, pria asing yang ada di depan ini adalah putra bungsu dari keluarga Song di kota A. Dia dikenal sebagai Song Yuancheng.

Berbeda dengan bartender ini, ia hanya seorang bartender yang bekerja melayani orang-orang semacam ini. Ia sama sekali tidak berani untuk melawan dan mencari masalah dengan orang seperti Song Yuancheng.

Kemudian pada saat ini, ada bayangan hitam yang muncul di samping Lin Qianyi. Bayangan itu seketika melindunginya dan dengan kekuatan yang penuh menendang bagian perut Song Yuancheng dengan kakinya yang panjang.

"Ah…."

Song Yuancheng kali ini menjerit kesakitan, badannya langsung mundur beberapa langkah bahkan menabrak beberapa kursi tinggi dekat meja bar. Ia pun masih menggelinding mundur sampai menabrak sebuah meja dan akhirnya berhenti.

Kemudian terdengar suara pecahan kaca yang jatuh berkeping-keping.

Lin Qianyi yang tiba-tiba menyadari ada seorang pria yang memeluknya dan masih belum melihat wajah pria itu, ia dengan jelas terkejut mendengar suara jeritan Song Yuancheng.

Lin Qianyi menggelengkan kepala memegang lengan kekar pria itu dan berusaha untuk menyadari hal yang terjadi di depan matanya.

Ia hanya melihat pria yang tadi ditendangnya itu, sekarang sudah terjatuh di atas lantai bersamaan dengan puing-puing kaca sambil memegang perut yang kesakitan.

Sepasang mata Lin Qianyi pun terbuka lebar-lebar, otaknya sekarang sudah mulai sadar dan memperhatikan pria yang penuh dengan aura maskulin di sampingnya.

Ketika melihat wajah pria itu dengan jelas, Lin Qianyi langsung terpukau.

Pria ini tampaknya mengenakan kemeja hitam eksklusif buatan seorang desainer. Wajahnya yang tampan juga seolah dipahat dengan baik oleh para dewa dan terlihat keren meski tak menunjukkan ekspresi apapun. Mulut tipis yang seksi pun dikatupkannya dengan menawan. 

Mata Lin Qianyi seketika berubah dingin dan tajam. Ia mengarahkan pandangan dingin itu kepada pria yang tadi ditendangnya. Pria itu masih terbang kesakitan.