Jun Ci melihat pria itu sambil menyipitkan matanya. Nada bicara anak konglomerat itu agak mirip dengan nada bicara Jun Ci yang biasanya. Ada keangkuhan yang tersirat di dalamnya.
Dia memperhatikan kembali sosok itu.
Ah, wajahnya amat tampan dan dapat membuat orang lain enggan mengalihkan pandangan darinya.
Bentuk dan fitur wajahnya sangat indah dan hampir tanpa cela, seperti tokoh anak laki-laki dari keluarga bangsawan yang keluar dari dunia komik. Setiap bagiannya seolah diukir oleh tangan Tuhan dengan penuh hati-hati. Orang itu memiliki bentuk wajah yang begitu sempurna namun masih tampak realistis.
Tapi, sebenarnya Jun Ci juga tampan. Kalau bintik-bintik hitam di wajahnya sudah menghilang semua, penampilannya pasti bisa menyaingi anak orang kaya itu.
Dagu pria itu terangkat tinggi, jelas menunjukkan martabat keturunan keluarga konglomerat dari generasi ke generasi.
Tak perlu dikatakan lagi, aura yang keluar dari seluruh tubuh anak itu sangat kuat hingga tidak ada seorang pun yang berani memprovokasinya.
Meski dia hanya mengenakan kaos hitam yang tampak sederhana, namun bahan baju dan kesan orang yang memakainya membuatnya tampak istimewa.
Pemuda ini terlihat sama seperti Jun Ci saat hidup di Zaman Antarbintang.
Dengan melihatnya sekilas saja, orang-orang sudah langsung tahu bahwa dia adalah 'anak kaya yang berandalan'.
Jelas, dia bukan orang yang baik...
Ini adalah kesan pertama Jun Ci terhadap Jiang Yi.
Sorot mata Jiang Yi masih dipenuhi dengan amarah. Saat ini, dia menyipitkan matanya, mengamati orang-orang di sekitarnya dengan tatapan yang jelas menghina.
Nyali semua orang yang mendapati tatapan tajam Jiang Yi itu langsung menciut.
Para gadis juga merasa ketakutan, namun kekaguman mereka terhadap sosok tampan Jiang Yi jelas lebih mendominasi.
"Apa-apaan orang itu… Datang-datang langsung membuat Bos Jiang marah."
Ji Moyin memandang para gadis di sekelilingnya sambil memamerkan senyuman yang sangat mempesona. Gadis-gadis itu seketika berteriak heboh hingga melompat kegirangan saat melihat tatapan Ji Moyin yang sangat menggoda.
Kemudian, tatapannya beralih ke Jun Ci. Kini tampak ada keangkuhan di dalam sorot matanya. "Berani-beraninya kau datang ke sini dan membuat masalah. Apa kau mau mati?" ancam Ji Moyin tanpa basa-basi.
Awalnya Kak Liu ingin menjelaskan semua ini, tetapi berhubung sekarang para tuan muda terlihat marah besar pada Jun Ci, seketika dia langsung senang dan lega.
Yang Chengpeng akhirnya memiliki kepercayaan diri lagi. Dia merasa bahwa Jun Ci pasti akan ditindas oleh para tuan muda itu.
Tidak peduli seberapa sombongnya Jun Ci, beranikah dia memprovokasi sekelompok orang di depannya ini?
Tidak salah lagi, Jun Ci memang sangat berani!
Alih-alih merasa takut, kini Jun Ci justru hanya mengangkat alis dan dagunya, menunjukkan aura yang lebih kuat daripada Ji Moyin. "Memangnya apa urusanmu? Apa aku tidak boleh datang untuk menemui orang yang mencari gara-gara denganku?"
Jun Ci meletakkan tangannya di lehernya. Saat dia tersenyum, matanya seolah menunjukkan sifatnya yang sangat merendahkan dan seenaknya sendiri.
Momentum ini bahkan membuat Ji Mo Yin, seorang tuan muda yang mulia, merasa di bawah tekanan.
Orang-orang di sekitar Ji Moyin juga sangat ketakutan.
Bahkan Kak Liu juga merasa ngeri.
Apa orang ini gila? Apa dia tidak tahu latar belakang para tuan muda ini?
Kepala Daerah saja harus memperlakukannya dengan hormat selayaknya patung Budha, apalagi orang biasa seperti Jun Ci!
Setelah mengamati Jun Ci dari atas sampai bawah, Jiang Yi langsung tertarik dengan bintik-bintik hitam di wajahnya. Rasa tidak suka tampak jelas di matanya.
"Dari mana datangnya benda jelek ini? Cepat pergi dari sini sebelum aku semakin marah!"
Suaranya begitu jernih dan enak didengar, tapi kata-kata yang ia ucapkan sungguh tidak menyenangkan.
Semua orang di sekitar sana langsung tertawa saat mendengar ejekan Jian Yi.
"Hahaha, benar. Dari mana datangnya benda jelek ini!"
"Dasar tak tahu malu, beraninya kau menunjukkan wajah jelek itu di hadapan Bos Jiang!"
"Ya Tuhan, sungguh sangat disayangkan, mata Bos Jiang harus tercemar oleh orang seperti ini!
Jun Ci hanya terdiam menerima ejekan dari mereka.
Namun, di tengah-tengah tawa orang-orang itu, si ketua gangster seketika merasa bulu kuduknya berdiri. Dia merasa bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi...
Benda jelek?!
Seumur hidupnya, Jun Ci tidak pernah dipermalukan seperti ini.
Dia tahu bahwa sekarang tubuhnya ini jelek, tetapi bukan berarti rupa jeleknya boleh dibuat bahan ejekan oleh orang lain!
Tidak peduli seberapa jeleknya dia, mereka tidak pantas mengejeknya seperti ini!
Jun Ci adalah orang yang sensitif, terlebih lagi jika berhubungan dengan wajahnya. Dia tidak bisa menerima kenyataan ini!
Dasar bajingan...
Dia langsung menatap Jiang Yi dan menyipitkan matanya. Tubuhnya memancarkan aura berbahaya.
Jun Ci mengucapkan kata demi kata dengan suara yang dingin. "Kurasa, kaulah yang sungguh-sungguh cari mati!"