Chereads / Sutradaraku Ganteng / Chapter 33 - Apa Orang Ini Benar-Benar Menganggap Dirinya Sebagai Kaisar?

Chapter 33 - Apa Orang Ini Benar-Benar Menganggap Dirinya Sebagai Kaisar?

Tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan begitu kontrak telah dikirim.

Jun Ci akhirnya merasa lega. Setelah selesai makan siang di restoran luar sekolah, dia kembali ke sekolah untuk melanjutkan pelajaran.

Wulan baru mendapatkan kabar dari Menteri Penerangan seusai jam makan siang. Mereka mengatakan bahwa foto KTP itu memang wajah asli Jun Ci, tanpa editan sama sekali.

Dengan kata lain, orang ini memiliki wajah yang amat sangat tampan hingga terasa seperti tidak alami.

Siang itu, ketika editor yang bertanggung jawab atas novel Jun Ci datang ke kantor, dia melihat Wulan, si editor penandatanganan kontrak, sedang berbicara pada rekan-rekan kerja yang lainnya dengan menggebu-gebu.

"Apa kamu memenangkan lotre 5 juta yuan? Kenapa senang sekali?!"

Dia berujar sambil berjalan menuju meja kerjanya, lalu menarik kursinya dan duduk di sana.

Editor Wulan menghampirinya dengan ekspresi gembira, seolah-olah orang terkaya di Cina baru saja mendatanginya dan berkata bahwa sebenarnya dia adalah putri haram mereka!

"Ya Tuhan, Kak Gou! Sial, kau telah menginjak kotoran anjing (Mendapatkan keberuntungan yang tak terduga)!"

Kak Gou terdiam.

Nama pena editor Kak Gou adalah Gou Weiba Cao (Rumput Ekor Anjing).

Nama yang terdengar segar dan kalem.

Nama semua karyawan di kantor mereka disaring oleh Ensiklopedia Tanaman. Oleh karena itu, nama-nama mereka ditentukan secara acak oleh situs tersebut.

Tapi, ternyata Kak Gou tidak cukup beruntung. Dia mendapatkan nama yang paling informal, yaitu rumput ekor anjing. Dari situlah dia mendapat julukan 'Kak Gou (Anjing)'!

Kak Gou mengelola kategori novel di Jaringan Literatur Luodu, termasuk kategori fiksi ilmiah antarbintang.

Saat ini, jumlah penulis di bawah kendali Kak Gou tidak banyak, karena fiksi ilmiah bukanlah kategori karya yang terpopuler di Internet. Selain itu, Luodu adalah situs yang masih termasuk baru.

Padahal baru saja dia datang, tapi temannya sudah mengejeknya seperti itu. Kak Gou langsung terbatuk-batuk. "Nona Peng Pengxiang, apa maksud ucapanmu?"

"Jangan panggil aku Peng Pengxiang!"

Wulan memukul bahu Kak Gou. Dia menyeringai, menunjukkan giginya, sambil memegangi wajahnya yang tampak bodoh karena tergila-gila oleh seseorang. "Apa kau tahu, penulis baru dari kelompok fiksi ilmiah... yang kau minta aku untuk mengurus penandatanganan kontraknya hari ini... Oh ya, nama penanya adalah 'Kaisar'. Ya Tuhan, apa kau tahu betapa tampannya dia? Bahkan, ketika melihat foto KTP-nya, aku benar-benar tak percaya. Bagaimana mungkin di negara Cina ini ada orang yang amat sangat tampan seperti itu!"

Kak Gou hanya bisa terdiam mendengar ocehan Wulan.

Jadi, rekan-rekan wanita sekantornya itu begitu antusias hari ini karena ada penulis baru yang amat tampan di bawah kendalinya.

"Coba kulihat fotonya."

Meskipun informasi data diri seorang penulis sebenarnya tidak boleh diungkapkan, tapi Kak Gou adalah editor yang bertanggung jawab atas novel Jun Ci, dan data diri tersebut bisa digunakan sebagai sumber rujukan.

Wulan memperlihatkan foto KTP Jun Ci ke hadapan Kak Gao.

Kak Gao seketika terkesima di tempat.

Pada saat ini, dia seperti melihat adegan film... tentang keruntuhan dunia penulis di masa depan.

Dia memiliki wajah yang amat sangat tampan. Alih-alih menjadi seorang selebriti, orang itu malah menjadi seorang penulis buku. Apa otak penulis baru ini sudah rusak?

***

….

Sore harinya, editor penanggungjawab novel tersebut menambahkan kontak Jun Ci di aplikasi QQ-nya.

Jun Ci baru tahu bahwa nama editor penanggung jawab novelnya adalah Gou Weiba Cou.

Walaupun Jun Ci sudah sering membaca nama aneh, namun dia tertegun setelah membaca nama ini. 

Bagaimana dia bisa memiliki nama pena Gou Weiba Cou?

Menurut Jun Ci, nama ini sangat aneh. Jauh berbeda dengan gayanya.

Gou Weiba Cou: 'Hai, aku adalah editor penanggung jawab novelmu.''

Sepertinya editor tahu kalau namanya cukup aneh untuk disebutkan, makanya dia tidak memperkenalkan diri menggunakan namanya. Lagi pula, penulis pasti akan membacanya sendiri di bagian nama akunnya.

Kaisar : Hai.

Gou Weiba Cou: Baiklah, mari kita langsung bahas intinya. Saya sudah membaca isi novelmu. Pada 20.000 kata pertama, saya rasa pengaturan setiap katanya sangat jelas, dan gaya bahasanya sangat mengesankan. Ini adalah novel yang memiliki potensi yang sangat bagus di masa depan. Tapi sayangnya, judul novelmu masih belum sesuai dengan yang populer internet sekarang ini. Saya ingin mengubah judul novelmu menjadi 'Kemuliaan Antarbintang'. Dengan begini, menjadi judul novel yang lebih simpel. Bagaimana menurutmu?

Kaisar: Apa bedanya antara judul baru ini dengan judul buatan saya?

Gou Weiba Cou: Perbedaannya, kami menghapus tiga kata dan satu tanda baca dari judul awal yang kau buat.

Kaisar: Penjelasan Anda cukup masuk akal. Baik, saya menyetujuinya. Mari kita lakukan sesuai dengan usulan Anda.

Gou Weiba Cou: ...

Sial, apa orang ini benar-benar menganggap dirinya sebagai Kaisar?