Jiang Yi datang ke sini untuk membalas dendam pada Jun Ci.
Dia sendiri juga suka berkata-kata kotor, namun itu sudah menjadi gaya bahasa yang selalu digunakannya sehari-hari.
Jiang Yi adalah seorang putra tunggal keluarga konglomerat yang tumbuh di Royal Park. Dia tidak pernah sekalipun mendengar orang lain berkata-kata sekotor ini di hadapannya.
Sebenarnya Jiang Yi tidak berniat membantu Jun Ci, namun dia hanya merasa bahwa Zhang Changming telah mencemari penglihatan dan pendengarannya.
Dia menendang bangku dengan menunjukkan ekspresi murka. Tindakannya ini juga mengejutkan Zhang Changming.
Saat Zhang Changming masuk ke halaman tadi, dia hanya melihat bahwa ada seseorang yang bersama Jun Ci, tetapi dia tidak tahu kalau ternyata ada satu orang lagi di sini.
Zhang Changming selalu marah-marah jika ada yang tidak sesuai dengan kehendaknya, dan hal itu sudah menjadi kebiasaannya. Dia menganggap bahwa Jun Ci dan Jiang Yi adalah orang yang sama-sama mudah ditindas dan bisa dijadikan objek pelampiasan kemarahannya.
Dia langsung mengumpati Jiang Yi. "Kau itu yang bodoh! Kau kira sedang mengumpat pada siapa, ha?"
Dengan berkata-kata seperti ini, Zhang Changming sama saja seperti menusuk sarang lebah.
Jiang Yi seketika menyipitkan matanya, dan niat kuat untuk membunuh muncul di sorot matanya. Ekspresi wajah Paman Tao, yang ada di sebelahnya, juga tiba-tiba tampak sangat suram.
Saat Paman Tao melangkah maju, tubuhnya yang besar seperti menara besi itu langsung membuat Zhang Changming merasa sangat tertekan.
Paman Tao bahkan langsung mengangkat Zhang Changming dengan menggunakan satu tangannya saja!
"Apa yang kau lakukan… apa yang kau lakukan? Lepaskan aku! Ah ah ah!"
Zhang Changming menjerit-jerit seperti seekor babi, dan pandangannya bertemu dengan pandangan pasangan tua di luar yang terlihat ketakutan.
Paman Tao melemparkan tubuh Zhang Changming begitu saja!
'Bruk!' Tubuh gendut Zhang Changming terjatuh dengan keras di jalanan di luar.
Hempasan itu seketika membuat Zhang Changming merasa di antara hidup dan mati saking sakitnya.
Hingga membuatnya sampai tidak bisa menjerit kesakitan.
Paman Tao tidak sudi melihatnya. Dia mengibaskan tangannya dan berjalan kembali ke halaman belakang dengan acuh tak acuh.
Dia melambaikan tangannya ke pasangan tua itu untuk memberi isyarat pada mereka agar tidak masuk.
Kini Jun Ci memandang Jiang Yi dengan heran.
Apakah otak orang ini sedang tidak waras?
Jun Ci telah memukuli Jiang Yi. Anak keluarga konglomerat itu bahkan membawa pria bertubuh tinggi dan besar untuk membalaskan dendam atas pukulannya.
Tadi Zhang Changming jelas-jelas mengumpat pada Jun Ci, tapi mengapa Jiang Yi yang justru marah sampai-sampai ingin membunuh Zhang Changming?
Jun Ci pun memandang Jiang Yi. Mendapat tatapan dari Jun Ci seperti itu, Jiang Yi merasa canggung untuk sesaat. "Apa kau lihat-lihat? Dasar benda jelek!"
Jun Ci diam saja.
Apa-apaan bajingan ini!!
"Kurasa lenganmu yang satunya juga ingin dipatahkan, bajingan cilik!"
Jarak antara Jun Ci dan Jiang Yi hanya beberapa langkah. Jiang Yi segera berlari kembali ke rumah sambil berteriak minta tolong. "Paman Tao, Paman Tao!!"
Paman Tao berjalan masuk ke halaman. Bagaimanapun juga, sebenarnya Jun Ci merasa kewalahan karena sekarang ada seseorang yang memiliki kemampuan bertarung yang seimbang dengan dirinya
Dia lebih baik mundur untuk sementara waktu.
Jun Ci menggerakkan lengannya dan menunjuk Jiang Yi. "Aku tidak punya waktu untuk bermain-main dengan bala bantuan semacam ini. Tidak mungkin aku memukulmu kalau tidak ada penyebabnya. Aku akui apa yang telah aku lakukan."
Ekspresi puas jelas terlihat di wajah Jiang Yi saat mendengar ucapan Jun Ci. Tapi, kemudian Jun Ci kembali bicara. "Hadapi aku sendiri kalau kau ingin menyelesaikannya!"
Jari Jun Ci menunjuk ke arah tubuh Jiang Yi.
Jiang Yi tidak bisa berkata apa-apa.
Dia menjadi semakin marah. "Apa kau tidak punya malu!"
Kalau Jiang Yi bisa memukul Jun Ci, untuk apa dia repot-repot meminta bantuan Paman Tao?
Sementara itu, Paman Tao berdiri di tempatnya saat ini, seperti sedang menonton drama yang cukup menarik. Dia berbicara sambil tersenyum. "Adik laki-laki, kamu tidak boleh bicara begitu. Kamu telah memukul tuan mudaku. Sebenarnya, kita bisa menyelesaikannya dengan menggunakan cara yang masuk akal."
Jun Ci mengangkat alisnya. Selain memukul Jiang Yi lagi, apakah ada cara lain yang masuk akal untuk menyelesaikannya?
Jiang Yi berada dalam posisi yang tidak menguntungkan di depan Jun Ci. Tidak mau kalah begitu saja, dia pun menyahut ucapan Paman Tao, "Bagaimana kita bisa menyelesaikannya dengan cara yang masuk akal?"
Jiang Yi ingin membalas pukulan yang waktu itu diterimanya!
Namun, Paman Tao hanya tersenyum kecil dan berkata, "Adik laki-laki, jika kamu tidak ingin tuan mudaku membalas dendam padamu lagi, maka kau harus membayar biaya pengobatan dan kerugian yang diderita tuan muda karena pukulanmu. Lagi pula, sekarang kan kehidupan masyarakat dilindungi oleh hukum. Bagaimana menurutmu?"
Jun Ci terdiam.
---
Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.
Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.
Terimakasih atas pengertian Anda.