Tokoh putra jendral dapat diposisikan lebih rendah dengan menjadikannya sebagai anak haram sang jendral.
Setidaknya, dulu Jun Ci memiliki sekelompok teman dekat, dan salah satunya adalah putra jenderal.
Tapi, mereka adalah orang-orang yang berpegang teguh pada peraturan dan ajaran kerajaan.
Poin utamanya adalah, berdasarkan pengalaman Jun Ci selama hidup di Zaman Antarbintang, anak-anak dari keluarga para bangsawan akan benar-benar dianggap memiliki status yang tinggi kalau mereka melakukan sesuatu dengan baik.
Tapi, tidak semua cerita hidupnya dapat menarik para pembaca.
Meski begitu, Jun Ci dapat memilih jalan cerita yang bisa diadaptasi dan disesuaikan kembali.
Berdasarkan memorinya di dunia ini, Jun Ci merasa bahwa dirinya masih bisa sedikit mengerti sistem penulisan novel.
Sekarang, situs web tempat pengunggahan novel sudah tersedia. Dari hasil diskusinya dengan Gulu, Jun Ci juga sudah menemukan jenis novel yang banyak peminatnya.
Dia berniat untuk menulis novel tentang Zaman Antarbintang secara umum, tetapi tentu dengan tipe yang harus keren.
Setelah dipublikasikan, novelnya mungkin tidak langsung populer, namun novelnya itu pasti bisa menjadi karya IP besar begitu meraih popularitas dan respon positif dari penggemar karya tentang antarbintang.
Yang terpenting, Jun Ci berniat untuk mengadaptasi novel buatannya menjadi sebuah naskah dan film. Dia juga sangat ingin menyutradarai film layar lebarnya sendiri di kemudian hari.
Ini adalah pertempuran pertama dalam karirnya, dan tentunya tidak boleh gagal!
Selain itu, ini juga merupakan sebuah kebanggaan dan kehormatannya sebagai putra mahkota!
Terdengar suara decitan pintu dibuka.
Saat Jun Ci dan Gulu sedang sibuk berdiskusi, Fu Cuiha mendorong pintu dan masuk ke kamar Jun Ci. "Sudah waktunya untuk makan."
Fu Cuihua juga membawakan makanan untuk Jun Ci.
Sepertinya kali ini Zhang Changming benar-benar memukul Jun Ci dengan sangat keras. Fu Cuihua adalah tipikal orang yang mudah takut. Oleh sebab itu, dia merasa sangat bersalah pada Jun Ci.
Dia bahkan membawakan makanan langsung ke kamar Jun Ci.
Dulu, Jun Ci selalu memasak sendiri dan hanya menyimpan sedikit makanan untuk dirinya sendiri.
Dia bahkan tidak boleh pergi ke meja makan.
Jun Ci sedikit mengernyitkan alisnya. Dia melihat semangkuk kecil berisi nasi putih, dengan sedikit bayam dan sepotong daging babi rebus di atasnya.
Dulu, daging adalah jenis makanan yang mewah bagi Jun Ci.
Kadang-kadang, saat suasana hati Zhang Changming sedang baik, Jun Ci diberi beberapa potong daging.
Fu Cuihua meletakkan mangkuk dari tangannya.
Kamar Jun Ci adalah gudang yang tidak diterangi lampu sama sekali. Hanya ada sedikit cahaya yang masuk melalui celah kecil.
Fu Cuihua tidak bisa melihat ekspresi wajah Jun Ci saat ini. Akhirnya, dia pun kembali berujar, "Jun Ci, makanlah ini dan jaga kesehatan tubuhmu."
Supaya aku tetap bisa menjadi pembantu gratis untuk Keluarga Zhang.
Jun Ci sangat ingin melontarkan kalimat itu.
Tapi, akhirnya dia hanya menjawabnya dengan suara dingin, "Aku tahu, kau keluarlah."
Suaranya yang sedingin es itu sedikit teredam. Suara Jun Ci juga terdengar netral, tanpa menunjukkan apakah itu suara laki-laki atau perempuan, tapi begitu merdu dan memabukkan.
Seperti segelas anggur merah yang rendah alkohol.
Kata-kata yang mengungkapkan martabat tinggi.
Saat mendengar suara Jun Ci, tubuh Fu Cuihua tiba-tiba gemetar, kemudian dia menuruti perintah Jun Ci tanpa disadarinya. "Kalau begitu, aku akan keluar dulu."
Tapi Fu Cuihua sama sekali tidak merasa bahwa ada yang tidak beres.
Sampai Fu Cuihua meninggalkan kamar dan menutup pintunya, Jun Ci bisa mendengar teriakan dan makian Zhang Nian. "Bu, jangan biasakan membawakan makanan untuk sampah itu!"
Pintu kamar Jun Ci akhirnya benar-benar tertutup, dan ekspresi suram di wajahnya kembali tersembunyi oleh kegelapan di ruangan itu.
Sebenarnya, Fu Cuihua tidak berhati jahat, tapi dia tidak memiliki pendirian yang teguh.
Dulu, setiap kali menuruti perkataan Zhang Changming, sebenarnya Fu Cuiha juga sama saja melukai Jun Ci.
Zhang Changming dan Zhang Nian adalah dua target utamanya. Jun Ci tidak peduli dengan wanita yang tidak memiliki keberanian dan wawasan luas seperti Fu Cuihua.
Wanita yang hanya bisa tunduk seumur hidup dan melakukan apapun sebagai pelengkap laki-laki.
Memberikan semua miliknya demi anak.
Itu adalah hal normal yang dilakukan kebanyakan wanita di dunia.
Untungnya, sekarang ini kehidupan sosial telah meningkat pesat.
Setidaknya, status perempuan kini telah dianggap tinggi.
Seperti yang berlaku di kehidupan Jun Ci di masa lalu. Meski tidak ada perbedaan antara status wanita dan pria, namun posisi kekaisaran hanya bisa diwarisi oleh anak laki-laki. Oleh sebab itu, ibunya tidak memiliki pilihan selain membesarkan Jun Ci sebagai anak laki-laki supaya menjadi putra mahkota.
Jelas, ini adalah budaya lama yang sangat buruk dan sudah mendarah daging dari waktu ke waktu.