Wajah yang terpantul di cermin itu dipenuhi bintik-bintik hitam yang menakutkan.
Bintik-bintik hitam itu tersebar di setiap sudut wajahnya.
Hanya bagian celah dahi dan matanya yang tidak terlalu buruk.
Bahkan walaupun sepasang matanya tampak cerah dan mempesona, seperti mutiara yang bersinar, tetap saja tidak bisa menghilangkan perasaan ngeri dan ketakutan orang-orang yang melihat wajah Jun Ci.
Saking jeleknya wajah Jun Ci, orang-orang yang melihatnya sampai ingin memusnahkan wajah tersebut.
Pantas saja seluruh penghuni sekolah langsung ketakutan begitu Jun Ci melepas maskernya.
Jun Ci menarik napas dalam-dalam.
Kemudian dia berjalan kembali ke kamar dengan kepala tertunduk.
Kondisi wajahnya ini benar-benar serius.
Jika dulu Jun Ci sang putra mahkota melihat wajah seperti ini, dia pasti akan menyuruh manusia buruk rupa ini pergi menjauh dan berjarak 1800 kilometer darinya supaya tidak mencemari pemandangannya.
Tapi ternyata sekarang wajah mengerikan ini adalah wajahnya sendiri.
Dia adalah si brengsek dengan wajah yang dapat menghancurkan dunia!
Dulu, Jun Ci adalah seorang putra mahkota yang selalu berpenampilan sempurna dalam keadaan apapun, dan yang terpenting adalah dia tampan!
Ke mana pun dia pergi, dia bisa membuat ribuan lelaki dan perempuan menjadi gila. Dialah putra mahkota yang paling tampan sejagat raya.
Tapi sekarang...
Hmm...
Jun Ci sedang duduk di atas ranjang kecil di kamarnya. Bau apek dan masalah kebersihan yang serius di lingkungan sekitarnya yang sempit bukanlah fokus perhatiannya.
Perhatiannya saat ini terfokus pada dirinya yang tumbuh dengan wajah jelek.
Tampaknya rencananya untuk meraup pendapatan demi membeli obat harus dilaksanakannya secepat mungkin.
"Gulu, singkirkan bintik-bintik hitam di wajah ini. Tunjukkan padaku seperti apa rupaku sebenarnya."
Kalau saja wajah ini enak dipandang, dia bisa merasa sedikit terhibur.
Namun, jika ternyata dia masih tampak seperti orang biasa walaupun bintik-bintik hitam di wajahnya telah hilang, kemungkinan terburuknya, dia akan tetap ingin menghancurkan dunia.
Ini adalah kehancuran wajah terparahnya.
"Baik, Yang Mulia!"
Gulu bergerak sangat cepat.
Di kamar Jun Ci yang gelap dan sempit, tiba-tiba muncul layar elektronik yang memantulkan cahaya biru muda, mirip seperti benda fiksi ilmiah masa depan.
Lalu muncul wajah seorang manusia di layar tersebut.
"Ini adalah efek setelah bintik-bintik hitam di wajah Anda hilang."
Jun Ci terpana melihat wajah itu, sangat berbeda dengan wajahnya yang sekarang.
Wajah yang ditampilkan di layar itu benar-benar rupawan, bahkan bisa disebut selevel dengan malaikat.
Setiap garis dan bagian wajah seperti ukiran Tuhan yang paling sempurna.
Sempurna tanpa cela, seperti bulan yang bersinar terang dan memancarkan keindahan yang tak tertandingi di dunia ini.
Tanpa dia sadari, Jun Ci sedikit mengernyitkannya alis dan tersenyum, seolah-olah wajahnya bergerak sendiri.
Wajahnya ini dapat membuat semua orang mabuk dan tergila-gila padanya.
Bahkan wajah ini benar-benar mampu membunuh banyak orang, baik pria, wanita, orang tua maupun anak-anak.
Sial!
Kejutan di dunia ini sungguh terlalu banyak.
"Matikan matikan!"
Jun Ci menutup hatinya. Jika dia terus melihat wajahnya yang rupawan ini lebih lama lagi, dia takut akan terpengaruh oleh ide Gulu tadi, yaitu meretas bank. Dengan begitu, dia bisa mendapatkan banyak uang dengan cepat dan segera menjalani pengobatan wajahnya.
Bahkan pisau bedah di masa depan yang terkenal dengan efek magisnya saja belum tentu bisa mengukir wajah seperti itu.
Sang Pencipta memang luar biasa. Wajah ini bahkan lebih sempurna daripada wajah asli Jun Ci di Zaman Antarbintang.
Ada rahasia besar yang tersembunyi dalam tubuh kurus dan kecil ini.
Untungnya, bintik-bintik hitam ini sudah ada sejak Jun Ci kecil, sehingga membuat wajahnya terlihat sangat berbeda dari aslinya
Dibesarkan oleh keluarga Zhang Changming, apalagi hidup dengan menerima perlakuan seperti ini, hanya menimbulkan masalah.
Dunia ini penuh dengan orang yang sanggup bertindak gila dan sesat demi kecantikan.
Jun Ci yang dulu tidak bisa melawan, seperti seekor ayam lemah yang akan segera disembelih.
Dan kini bintik-bintik hitam ini berubah menjadi senjata tajam untuk melindunginya.
Tetapi, sekarang putra mahkota Jun Ci terlahir kembali di tubuh ini. Bintik-bintik hitam ini menjadi beban baginya.
Jun Ci memijat kakinya dengan jari-jari yang ramping dan putih alami. Tampaknya, bintik-bintik hitam ini tidak dapat dihilangkan sebelum dia memiliki keterampilan yang cukup.
Mungkin hari-harinya harus dipenuhi dengan kekejaman.
Tapi, dia adalah Jun Ci sang putra mahkota!
Begitu memikirkan hal ini, dalam kegelapan, perlahan Jun Ci mengangkat sudut bibirnya dan menunjukkan senyum jahat.