"Sekarang… "
Vainz meraih kaki fairy tua di atas kursi itu dan mengangkatnya ke depan si Fairy wanita tua.
"Aku akan membawa si kecil ini, tidak masalah kan?"
Pria tua itu akan mengalami sesuatu yang sangat buruk.
Kalimat itu terlintas di benak setiap orang yang hadir di tempat itu termasuk Satanya dan para Skeletal.
Namun mereka tidak berani mengangkat suara mereka, mereka tidak bisa melakukan apapun untuk menyelamatkan Fairy tua itu dari takdir kejam yang sudah menantinya.
"T-Tidak tuan! D-dia hanyalah penipu!"
Wanita tua itu merespon Vainz dengan tergesa-gesa, dia membuat senyum se natural mungkin, namun seseorang yang melihatnya akan langsung tahu bahwa wanita tua itu sedang menahan air mata.
"Bagus… kalau begitu aku akan-"
Mata Vainz berhenti di Satanya, lebih tepatnya pakaian yang Satanya pakai.
Vainz mengamati pakaian gadis itu dari atas hingga ke bawah sebelum akhirnya memiringkan kepalanya ke kiri.
"Hmmm, pakaianmu tidak buruk… tapi aku tidak ingat ada pakaian seperti ini …dimana kau mengambilnya?"
Vainz menyentuh dagunya dan memiringkan kepalanya ke kanan.
Di sisi lain wajah Satanya mulai memerah, sayap kelelawarnya mengepak ke atas dan kebawah seolah gadis itu mencoba terbang, bibirnya menjadi sangat lembab dan matanya terlihat basah.
"S-Saya membuatnya sendiri!"
Satanya mengepalkan dua tangannya ke depan dadanya dan membuat lompatan kecil.
Jika dia anjing, aku yakin dia sudah mengibas-ngibaskan ekornya saat ini.
Dia terlihat seperti gumpalan kebahagiaan yang siap meledak kapanpun.
"Hmm? Wow..."
Dia bisa memainkan tali dengan cukup baik, apakah dia punya skill Passive menali atau semacamnya?
Level : 17 HP : 80/80 Race : Devil MP : 58/58 Class : - SP : 61/61 61/61 + 23 Resistance : 21 Physical Atk : 82 Physical Def : 84 Magic Atk : 42 Magic Def : 43 Intelligence : 40 Agility : 70 Title : • Guardian • Rescuer Active Skills : • Stab LV 4 • Slash LV 10 • Hit LV 10 • Dash LV 2 Passive Skills : • Strength LV 3 • Fear Resistance LV 9 • Mental Steel LV 7 • Poison Resistance LV 2 • Night Vision LV 8 • Anger LV 2 • Overeating LV 5 • SP fast recovery LV 5 • SP lessened consumption LV 4 • Evasion LV 7 • Life LV 1 • Iron Defense LV 1 • Shieldsmanship LV 1 Magic Skills : • Healing Magic LV 1 • Light Magic LV 1.> Huh? Statusnya terlihat sangat berbeda dengan sebelumnya. Dua title… ?? Lalu Light dan Healing Magic? Wow, gadis ini semakin kuat! Vainz membuat senyuman lembut dan menepuk kepala Satanya. "… Gadis kecil yang pandai~" Namun Satanya tidak senang dengan perlakuannya. Bersamaan dengan tangan dan sayapnya yang menggantung lemas, kebahagiaan yang sebelumnya terlihat meluap-luap dari gadis itu justru menghilang tanpa jejak. "Tuan Vainz..., aku bukan anak kecil." Jika wajah Vainz adalah kaca, maka kalimat datar Satanya barusan adalah peluru. Melesat dengan kecepatan tinggi dan menghancurkan kaca itu berkeping-keping. Senyuman lembut yang Vainz buat menghilang, digantikan dengan ekspresi kecut. "Eh.. ah, umm... Maaf.. kurasa kau benar, aku.. maaf" Berbeda dengan biasanya, Satanya tidak mengatakan apapun dihadapan permintaan maaf miliknya, sebaliknya Satanya hanya melihat Vainz dengan ekspresi lelah. Kurasa dia benar-benar marah.…. Vainz melirik gadis yang membuat senyum kering itu sebentar dan beralih ke wanita tua didepannya. "Kalian bisa menjahit baju?" "B-Bisa tuan!" Wanita tua itu merespon pertanyaan Vainz dengan ekspresi bingung. Jadi mereka bisa, kurasa menggunakan mereka sebagai budak bukanlah hal yang buruk… …ah, aku dapat dua skill baru kan? Vainz mengaktifkan dua skill yang dia dapatkan beberapa saat lalu sebelum membuka mulutnya. "… Bagus, bantu Satanya membuat pakaian sebanyak mungkin, aku tidak peduli walaupun itu berarti kalian harus menghabiskan seluruh kain dan bahan apapun di tempat ini. Jika Satanya memintanya, maka kalian harus menurutinya." Efeknya tidak buruk.. Vainz tidak menunggu jawaban dari siapapun dan segera beralih ke Satanya. "Err... Apakah kau keberatan membuatkan beberapa pakaian untukku?" Seperti sang Surya yang terbit dari timur di pagi hari untuk mengusir segala kegelapan malam. Wajah Satanya seketika menjadi sangat cerah, dia membuat senyum manis yang lebar dan menatap Vainz dengan mata yang berbinar-binar. "TENTU SAJA TIDAK!!!" Wow.. Mood gadis ini mudah sekali dirubah. "O-Oke.. kalau begitu aku akan me-Apa?" Vainz menatap Satanya yang secara tiba-tiba sudah memegang sebuah potongan kain berbentuk tali. "S-Saya tidak mengetahui ukuran tubuh anda..." "Ah.." Vainz melihat Satanya yang perlahan mendekatinya dengan nafas berat. Nghhh... Vainz merasa tidak masalah membiarkan seorang gadis mengukur tubuhnya, sejujurnya dia tidak memiliki masalah apapun dengan hal itu. Namun fakta bahwa dia hanya mengenakan celana dan mereka berada di luar ruangan dengan dikelilingi ribuan mata yang menatap mereka. Ini membuatku tidak nyaman, aku bukan exhibitionist kau tahu! Vainz menjatuhkan fairy tua di tangannya dan merebut tali dari tangan Satanya. "Aku akan melakukannya sendiri,.." "T-Tapi-" Ekspresi wajah yang tidak Vainz lihat sebelumnya. Dia terlihat sangat Kecewa... tapi aku tetap tidak bisa membiarkannya mendekatiku dalam keadaan seperti ini! Vainz mengangkat tangannya untuk menghentikan gadis itu berbicara lebih jauh. "Aku akan melakukannya sendiri." Setelah itu Vainz mulai menggunakan tali itu dan mengukur tubuhnya, sementara Satanya mencatat ukuran-ukurannya di atas tanah. "Baiklah, kurasa itu cukup. Aku akan menggunakan Skeletal Warrior untuk mengirimkan pakaian yang masih ada di Earth Bunker milikmu. Apakah ada yang lain?" Satanya menggelengkan kepalanya. "Tidak ada, maaf karena telah menganggu anda Tuan Vainz." Satanya menutup matanya dan menundukkan kepalanya. "Tidak masalah, jika kau dalam masalah aku pasti akan datang apapun kondisinya." Sayap kelelawar Satanya terlihat gemetar seolah gadis itu menahannya agar tidak bergerak seperti ekor anjing. Vainz menyeringai kecil saat melihat hal itu, dia meraih fairy tua di bawahnya dengan satu tangan dan merapal mantranya. "... [Shadow Exchange]." ______ Vainz berganti dengan Skeletal Warrior sebelumnya dan berpindah tempat ke dalam Earth Bunker miliknya. Rasa kantuk yang tadi sangat mengganggunya sekarang sudah benar-benar lenyap, hanya ada kemarahan yang meluap-luap. Emosi yang telah dia tahan sebelumnya perlahan bergerak naik, membobol pertahanan mental yang memang tidak Vainz butuhkan lagi. "FUCK!!!" Vainz membanting Fairy di tangannya ke lantai, jika dia tidak menahan kekuatannya, fairy itu pasti akan menjadi bubur sekarang. Menikahi Satanya?! Fuck you!!!!! Vainz menahan dirinya agar tidak langsung membunuh fairy yang sekarang masih tidak sadar itu. Haah..… Fuuuuu.…. Untuk sekarang, perintah mental.. -Salah satu dari kalian ambil seluruh pakaian di dalam Earth Bunker itu dan kirimkan ke Satanya. Vainz menutup koneksinya dengan dua Skeletal di depan Earth Bunker miliknya dan menciptakan dua Golem. Berikutnya dia menggunakan earth magic lagi untuk membuat pedang batu dan mulai membuat lubang di tubuh Golem itu. Ini akan memakan waktu… Err... Aku ingat ada skill yang evolusi tadi. Ah, ini dia! Anger → Rage. Hmm, efeknya tidak buruk... Dengan begini Physical stat ku menyentuh angka 400 an ... tapi Madness status? Nghhh... Ini tidak bagus, aku tidak boleh terbawa emosi kali ini. Rasanya akan sangat membosankan jika bajingan kecil ini mati begitu saja. Lalu.. aku juga dapat title baru kan? Hmmm... tidak buruk kurasa, tapi seseorang dengan fear resistance level tinggi tidak akan terpengaruh dengan title ini. Dan …Fearful Evil Eye. Aku yakin Aegia punya skill ini.., tapi kenapa dia tidak menggunakannya? Apakah dia sudah menggunakannya.. tapi tidak berguna karena fear resistance ku yang tinggi? Vainz menghapus pemikiran itu saat dia merasa lubang di tubuh Golem itu sudah cukup besar. Berikutnya dia merapal create water dan membuat sebuah kolam kecil. Vainz meraih fairy tua itu dan mencelupkannya ke dalam kolam kecil itu. "Blubhhakhbbnlmmm...!" Vainz mengangkat Fairy tua itu dan meletakkannya di atas Golem kedua yang sudah membentuk pose seperti meja. "Gahhhhh! A-Apa yang terjadi?! D-Dimana aku?!" "Syukurlah kau sudah bangun.. akan merepotkan jika kau mati secepat itu." Lanes menatap Vainz dan mengerutkan dahinya. "Siapa kau elves rendahan?" Vainz memiringkan kepalanya sambil menyentuh dagunya. "Hmm.. bagaimana ya.." Vainz merapal earth magic dan menghasilkan sebuah pedang batu. "…aku adalah ayah gadis yang kau coba bunuh sebelumnya, kurasa?"