Chereads / Monárch / Chapter 62 - Chapter 61 - Inexperienced man

Chapter 62 - Chapter 61 - Inexperienced man

"[Shadow Manipulation] [Shadow Change]"

Bayangan di bawah kakinya perlahan memanjang bergerak naik, melewati kaki dan tubuhnya sebelum akhirnya sampai ke telapak tangannya.

Bayangan yang bertingkah seperti ular yang hidup itu perlahan kembali ke bawah kakinya setelah meninggalkan sebuah kain di telapak tangannya.

"Hasilnya tidak buruk, ..tapi masih lambat [Shadow Storage]."

Vainz menghela nafas kecil dan mengulangi proses itu.

Seperti sebelumnya, bayangannya memanjang dan bergerak seperti seekor ular ke arah telapak tangannya.

Namun kali ini bayangan itu tidak meninggalkan sesuatu, sebaliknya kain yang Vainz gengam perlahan tenggelam ke dalam bayangan itu.

"Masih… terasa sangat lambat.."

Vainz merapal beberapa shadow magic untuk yang kesekian kalinya dan mengulangi percobaannya.

Vainz sudah bangun sejak beberapa jam yang lalu, dia tetap berada di dalam Earth Bunker setelah yakin bahwa saat itu masih jam 3.

Setelah memanfaatkan efek shadow Patch untuk memastikan keadaan Satanya, Vainz mulai melakukan percobaan dengan Shadow Magic sambil menunggu matahari terbit.

Shadow Storage.

Mantra yang sangat-sangat berguna.

Seseorang harus merapal mantra sebelum bisa menyimpan sesuatu.

Dan untuk mengeluarkan, dengan kata lain mengambil barang yang disimpan, mereka tidak perlu merapal mantra, mereka hanya perlu memasukkan tangannya ke dalam bayangannya dan mencari benda yang diinginkan.

Namun ada beberapa kekurangan yang fatal dengan penggunaan mantra ini.

Pertama, proses pengambilan barang sangat memakan waktu, mengingat lokasi barang yang tersimpan secara acak di dalam bayangannya, Vainz membutuhkan waktu beberapa menit hanya untuk mengambil core yang dia inginkan.

Kedua, untuk menyentuh bayangannya Vainz harus selalu menunduk.

Ada banyak kekurangan lain pada mantra ini, namun dua hal itu adalah bagian yang paling fatal.

Jika dia mencoba mengambil senjata dari dalam bayangannya di tengah-tengah pertarungan, maka Vainz harus menunduk, dia harus mencari senjata yang dia inginkan terlebih dahulu dan dia pasti akan mati sebelum menemukan senjata itu.

Vainz bisa memanfaatkan Stealth untuk mengulur waktu.

Namun dia tidak akan bisa melakukannya saat melawan monster kuat dengan skill detection seperti Gatekeeper.

Dengan kata lain, Vainz harus menemukan sebuah cara untuk mengatasi hal ini.

Mantra ini kemungkinan memiliki ruang yang tidak terbatas, dengan kata lain Vainz bisa menggunakannya secara bebas.

Karena itu aku harus menggunakannya seefektif mungkin.

Shadow Manipulation.

Memungkinkannya untuk memanipulasi bayangannya, namun kegunaan mantra ini jauh melebihi kata sederhana seperti manipulasi.

Vainz bisa melihat dan merasakan apa yang dilewati bayangannya, dengan kata lain dia hanya perlu menggunakan mantra ini untuk mencari benda yang dia inginkan di dalam shadow Storage dan membawanya ke telapak tangannya menggunakan Shadow Change.

Untuk mengeluarkan barang dari shadow Storage, seseorang tidak perlu merapal mantra apapun, mereka hanya perlu memasukkan tangan ke dalam bayangannya.

Itu adalah hal yang Vainz ketahui sebelumnya, namun berkat percobaan selama berjam-jam ini, fakta baru telah terkuak.

Sebuah sentuhan, hanya butuh sebuah sentuhan kecil dengan telapak tangannya.

Selama telapak tangannya bisa menyentuh bayangannya, maka Vainz bisa membuka gerbang Shadow Storage, lalu dengan memanfaatkan shadow Manipulation, Vainz bisa mengeluarkan barang yang dia inginkan.

"…..tapi prosesnya sangat lambat.."

Vainz sudah menggunakan mantra itu selama berjam-jam, namun dia masih belum terbiasa dengan Shadow Manipulation.

Memanipulasi bayangan.… rasanya seperti mencoba menarik remote dari bawah sofa menggunakan tisu!

Vainz memasukkan core kecil ditangannya dan melemparkan tubuhnya ke atas bunga besar di belakangnya.

Kenapa aku tidak mendapatkan title apapun bahkan setelah menggunakan bayangan selama berjam-jam?

Bukankah seharusnya ada sesuatu seperti.. penguasa bayangan atau semacamnya?

Vainz menggunakan telapak tangannya untuk menutup kedua matanya.

Hari ke 11, aku merasa sangat tidak ingin bergerak sekarang… tapi aku harus segera pergi ke lantai selanjutnya, Skeletal level 50-72.

Hanya sedikit lagi dan aku bisa menggunakan Skill Skeletal Science.

Vainz melirik Skeletal Warrior di sampingnya.

Aku penasaran akan seperti apa bentuk makhluk ini jika aku menggunakan core yang kuat.

Selain itu... Jika jumlah mereka terus bertambah, maka aku tidak punya pilihan lain kecuali menyimpan mereka..

"Haah.…"

Vainz bisa menggunakan Shadow Storage untuk menyimpan Skeletal Warrior, namun dia tidak bisa mengeluarkannya sesuka hati.

Aku harus menyentuh bayanganku.. dan menarik tubuh sebesar itu membutuhkan waktu yang cukup lama.

Terlalu tidak efektif.

Menyentuh bayanganku, memperbesarnya menggunakan Shadow Change dan menggunakan Shadow Manipulation untuk mendorong mereka ke atas.. jika saja semudah kedengarannya..

Vainz sudah mencoba melakukan hal itu, namun hasilnya sangat mengecewakan.

Kumpulan tulang yang seharusnya sangat ringan, menjadi seberat baja saat Vainz mencoba mendorongnya keluar menggunakan Shadow Manipulation.

Membuat prosesnya menjadi sangat memakan waktu dan di saat yang bersamaan menghabiskan terlalu banyak MP.

Jika aku menyimpan 10 Skeletal Warrior, maka MP ku akan habis hanya untuk mengeluarkan mereka.

"….Bayangan huh."

Vainz bangkit dan mulai melakukan push-up.

Sudah lama sejak terakhir kali aku push-up hmm.

1,2,34,5,6...

….102, 103, 104…

"…187!"

Fuuhhhhh…

Tidak buruk, hampir.. hampir 200!

Vainz melemaskan otot-ototnya dan berjalan ke arah pintu sementara Skeletal Warrior mengitarinya.

"Ahhhh.…"

Udara segar dan sejuk yang khas dari suasana pagi hari segera menyambutnya.

Namun dia tidak bisa menikmati suasana itu kali ini-

"-eh?"

Vainz tidak bisa menahan keterkejutannya saat melihat Satanya yang menyeringai lebar di depannya.

"T-Tuan Vainz!"

"A-Apa yang terjadi? Kukira kau akan kembali saat siang hari?!"

Vainz maju, memberikan jalan untuk Skeletal Warrior di belakangnya sebelum menarik Satanya masuk ke dalam Earth Bunker.

Dia dingin sekali!

Satanya terlihat ingin mengatakan sesuatu, namun Vainz menghentikannya dan membiarkan gadis itu duduk di atas kasur bunga.

Berikutnya Vainz keluar dari Earth Bunker, mengambil beberapa pakaian dari para Skeletal dan kembali kedalam.

"Pakai ini!"

Satanya menerima baju dari tangannya.

Vainz duduk di samping gadis itu dan merapal create Fire.

Mengingat Earth Bunker tidak memiliki jendela atau ventilasi apapun, membuat api unggun sama saja bunuh diri.

Vainz mendekatkan api kecil di tangannya ke arah Satanya.

"Sekarang-?"

Satanya mengulurkan bungkusan hitam yang sedari tadi dia peluk untuk menyela kalimatnya.

"I-Ini pakaian yang Anda minta!"

Ah..

Aku hampir lupa.

"Oh...."

Respon datar Vainz membuat seringai lebar Satanya perlahan menghilang.

Vainz menerima bungkusan itu dan membukanya.

Sebuah baju lengan pendek, celana panjang dan sebuah jubah yang semuanya berwarna hitam pekat dengan beberapa garis merah.

Itu adalah kain dengan kualitas terbaik yang bisa dihasilkan para penghuni lantai ini.

Mengingat Satanya tidak ingin menggunakan kain dari para Lamia itu, dia harus memaksa para fairy dan monster untuk memanen dan menenun kapas semalaman.

Dia tidak tidur, terus mengawasi prosesnya tanpa berkedip, dia sangat fokus hingga titik dimana dia hampir lupa untuk membuat pakaian untuk dirinya sendiri.

Namun, ladang kapas kecil itu hanya bisa menghasilkan kain dengan kualitas yang rata-rata rendah, akibatnya Satanya hanya bisa membuat satu set pakaian itu.

Usaha yang besar, sejujurnya terlalu besar, namun pria itu terlihat tidak peduli.

Tidak cukup baik.

Aku tidak melakukannya dengan cukup baik.

Saatnya mengedipkan matanya beberapa kali, dia berusaha sekuat mungkin agar air matanya tidak menetes.

"Pakaian ini benar-benar buatanmu?"

"ya.."

Satanya yang menundukkan kepalanya membalas pertanyaan Vainz dengan lirih, dia terus meremas jari-jarinya agar suaranya tidak bergetar.

Tidak cukup baik. Tidak cukup baik. Tidak cukup baik.

Tidak cukup baik. Tidak cukup baik. Tidak cukup baik.

Tidak cukup baik. Tidak cukup baik. Tidak cukup baik. Tidak cukup baik. Tidak cukup baik. Tidak cukup baik. Tidak cukup ba-

"Hmm, jahitannya terlihat sangat rapi, .. kualitas kainnya juga bagus, dan ini juga warna favoritku.."

"-Eh..?"

Satanya mengangkat kepalanya dan menatap Vainz dengan mata yang basah.

"Err... Dengan kata lain, Aku sangat menyukai pakaian ini …kurasa?"

Vainz mengelus kepala Satanya dan menatap gadis itu dengan lembut.

Di sisi lain, air mata perlahan menetes dari kedua mata Satanya, dia sangat bahagia.

Sebuah air mata kebahagiaan.

Vainz terlihat ingin mengatakan sesuatu saat melihat air mata Satanya, namun dia mengurungkan niatnya.

Satanya membuka kedua tangannya dan melompat ke arah Vainz.

"O-Oke… kurasa tidak perlu sejauh itu, sekarang.. jika kau tidak keberatan.. aku ingin mencoba baju ini.."

Saatnya menganggukkan kepalanya dengan senyum lebar sebelum keluar dari Earth Bunker itu.

Vainz merapal earth magic dan menciptakan golem untuk menjaga pintu di depannya agar tetap terkunci, berikutnya dia mengaktifkan skill Silence-

"-FUUUUUUUUUUUHHHHHHHHHHHH!!!!!!!!!"

Vainz menyentuh dadanya, dia bisa merasakan jantungnya yang berdetak kencang.

"ITU TADI HAMPIR SAJA! ITU TADI HAMPIR!"

Wajah sedih Satanya terlintas di kepalanya.

Vainz tidak terkejut dengan fakta skill Tought acceleration yang sampai berevolusi karena dia benar-benar panik barusan.

Jika tidak ada skill forbearance, lantai ini pasti sudah basah karena keringatku!!

Vainz tidak benar-benar serius saat meminta Satanya agar membuatkannya pakaian, dia melakukan hal itu hanya untuk merubah mood Satanya.

Dan dia benar-benar berusaha keras!!

Vainz mengingat garis-garis hitam di sekitar wajah gadis itu, dia benar-benar panik saat menyadari bahwa responnya yang datar membuat gadis itu hampir menangis.

"Fuuuhhhhhh….. sialan! Aku benar-benar tidak ahli berurusan dengan wanita!!!!! …..ARIGATHANKS GOZAIMUCH FORBEARANCE!!!!!!!!"

Vainz membersihkan keringat di wajahnya dan menatap satu set pakaian hitam di atas kasur bunga.

Walaupun begitu ini... menurutku tidak buruk.

Aku ingat memberikan ukuran tubuhku.. mari kita coba hasil kerja keras gadis kecil itu.

Vainz melepaskan celananya, berikutnya merapal Shadow Magic dan menggerakkan bayangannya ke tangannya.

"OHHHHHHHHH! SEBUAH TITLE! AKHIRNYA!!!"

Aku tidak mendapatkan title sialan ini bahkan setelah berjam-jam, apakah gadis itu pembawa keberuntungan atau semacamnya?

Vainz menyeringai kecil dengan pemikirannya sendiri.

Dia merapal create water dan membasahi kain yang baru dia keluarkan dari bayangannya sebelum menggunakannya untuk membersihkan tubuhnya.

Ugh.

Aku kotor sekali..

_____

Satanya menari sambil mengayunkan pedang di tangannya dengan sangat anggun.

Aku sangat bahagia!!

Aku sangat-sangat bahagia!

Rasanya sangat manis!

Rasanya sangaaaaat maniiiis!

"Rasanya sangat memuaskan!!!"

Satanya tersenyum lebar saat dia mengingat kembali bagaimana pria yang sangat dia hormati itu memujinya.

Dia sangat lelah saat ini, dia sangat mengantuk, namun dia sangat bahagia hingga titik dia tidak bisa merasakan apapun kecuali kebahagian yang ada di hatinya.

Satanya terus menari dan melompat-lompat selama beberapa saat sebelum akhirnya dia berhenti saat sudut matanya menangkap pintu Earth Bunker yang perlahan terbuka.

"Wow.."

Vainz keluar dengan menggunakan pakaian berwarna hitam pekat yang seolah dipotong dari gelapnya malam.

Dia tidak menggunakan tudung dari jubah itu, memperlihatkan rambut pirang panjangnya yang tidak terurai, melainkan terikat ke belakang.

Ada rasa kagum dan di saat yang bersamaan ketakutan yang misterius saat Satanya melihat pria itu.

…Tatapan mata itu..

Vainz melihat Satanya yang sedari tadi menatapnya dengan mata berbinar-binar.

Apakah aku keren?

Hmm... Mungkin aku tampan?

Vainz menyeringai kecil, dia melirik Earth Bunker di belakangnya sebelum memberikan perintah mental pada para Skeletal agar menghancurkan bangunan itu.

Sekarang...

Vainz melihat cahaya matahari yang perlahan mulai menyinari bagian barat yang jauh.

Aku harus segera pergi ke lantai selanjutnya.

Jarak mereka berdua tertutup, Vainz menepuk kepala gadis yang terus menatapnya dengan mata berbinar-binar sebelum mengulurkan tangannya.

"Ayo.."

Satanya mengambil uluran tangannya dengan senyum secerah mentari.