Chereads / Monárch / Chapter 60 - Chapter 59 - Torturer

Chapter 60 - Chapter 59 - Torturer

Elves di depannya tiba-tiba menghilang, digantikan dengan undead tulang yang identik dengan 19 undead di samping gadis itu.

Sang pemimpin di desa itu, Kina menghela nafas lega dan melihat sekelilingnya.

Keberadaan Vainz sudah benar-benar lenyap, namun tidak ada satupun yang berani membuat gerakan mengingat masih ada dinding api yang berkobar di sekeliling mereka.

"Baiklah.."

Dia menangis?

Satanya ingin mengatakan sesuatu pada Fairy tua yang tadi berbicara dengan Vainz, namun dia mengurungkan niatnya saat melihat wanita tua itu mulai menangis dalam diam.

Kurasa… aku tidak bisa mengandalkannya.

Selain itu, menangis?

Satanya melihat sekelilingnya.

Dinding api yang semula berkobar hebat di sekelilingnya perlahan mulai mengecil.

"... aku tidak bisa memenuhi permintaan tuan Vainz jika kalian hanya diam."

Kalimat santai itu menyambar kepala para Fairy dan monster yang berlutut seperti petir, menyetrum saraf-saraf mereka yang kaku agar bergerak.

Jantungnya berdetak kencang.

Ini adalah saat-saat dimana seseorang sepertinya, sang pemimpin desa dibutuhkan.

Namun kina tidak bisa, dia tidak punya cukup kekuatan untuk menggerakkan tubuhnya.

Aku tidak bisa!

Mereka terlalu menakutkan!!

A..

Kina melihat sekelilingnya.

Aku ...

Keluarganya, teman-temannya.

T-Tidak…

Mereka semua memiliki satu kesamaan, ekspresi pucat dan ketakutan yang terlukis jelas di wajah mereka.

Sebagai seorang pemimpin... AKU HARUS BISA!!!

Kina memaksa tubuhnya, dia mengalirkan seluruh kekuatannya yang tersisa pada sepasang sayap kupu-kupu di punggungnya.

Kina bisa melihat beberapa wajah yang tidak asing mulai menatapnya dengan penuh rasa cemas, namun-

-Aku Adalah Seorang Pemimpin!!

Seekor Fairy yang terlihat sangat imut maju dan menundukkan kepalanya.

Dia terlihat ingin bergerak lebih dekat namun Fairy itu berhenti setelah melihat Skeletal Warrior yang tiba-tiba mengerakkan tangannya.

"N-Nona Satanya Lilith! T-Tolong ikuti saya!"

Sementara fairy-fairy dan monster lain mulai bergerak dan menyebar ke segala arah.

"Tentu, tapi pertama… apa kau punya sesuatu? Aku harus mencatat angka-angka ini."

Fairy itu terlihat kebingungan dan wajahnya semakin pucat.

"M-Mohon maaf! Tolong tunggu sekejap!"

Dia menundukkan kepalanya beberapa kali dan terbang menjauh.

"Errr…. kemana dia pergi?"

Setelah beberapa saat, benar-benar sekejap, Fairy itu kembali dengan secarik kertas kecil di tangannya.

"M-Maaf jika saya memakan terlalu banyak waktu! Saya yang akan mencatat angka yang anda maksud!"

Satanya mengerutkan keningnya.

Apakah dia mencoba mencemari kebahagiaanku ini?

Aku adalah satu-satunya yang boleh bekerja dalam proses pembuatan pakaian Tuan Vainz!

Satanya sudah bersiap untuk memaki fairy kecil di depannya, namun dia mengurungkan niatnya saat dia melihat keringat sekecil embun yang menetes dari pelipis kina.

Aku merasa… bukankah dia terlihat sangat ketakutan sekarang?

Err.…

Mhmmmm....

"...Okay, dengarkan aku baik-baik dan catat semua yang kukatakan."

Satanya mengatakan hal itu sambil tersenyum simpul, dia berusaha mati-matian agar tidak menuangkan perasaan tidak senangnya ke dalam suaranya.

Hahh...

Kurasa aku tidak bisa menjadi orang yang dingin seperti Tuan Vainz..

Saatnya menghembuskan nafas berat sebelum membaca angka-angka di bawahnya.

Setelah memastikan Fairy di depannya mencatat semuanya, Satanya menggunakan kakinya untuk menghapus tulisan di bawahnya.

"Sekarang.. kau ingin membawaku kemana tadi?"

"Tolong ikut saya!"

Kina menundukkan kepalanya sebelum berbalik dan terbang menjauh dengan kecepatan sedang, sementara Satanya dan para Skeletal berjalan di belakangnya.

Dia terlihat sangat imut, jika dia lebih besar mungkin aku akan memeluknya dari belakang.

Satanya menatap kina yang terbang di depannya dengan mata berbinar.

"Ngomong-ngomong, siapa namamu?"

Kalimat Satanya yang tiba-tiba membuat bahu kina tersentak.

Kina memutar tubuhnya dan menundukkan kepalanya.

"Nama saya Kina!"

"Kina hmm... Apakah para Fairy hanya memiliki satu na-"

Satanya membeku, dia memutar kepalanya secepat mungkin dan menyisir tempat itu.

"-Bell?!"

Bahu kina tersentak untuk kedua kalinya, keringat mulai bercucuran dari pelipisnya.

Bell?

Apa yang dilakukan pecundang itu kali ini?!

Kina menelan ludah, dia menjilati bibirnya dan bersiap membuka mulutnya.

"A-Apakah anda memiliki sesuatu yang ingin dibicarakan dengan Bell?"

Satanya mengalihkan pandangannya dan menatap kina yang masih menundukkan kepalanya.

…. bukankah dia terlihat lebih buruk dari sebelumnya?

"Tidak, hanya saja fairy itu yang tadi meminta pertolonganku kan? Aku merasa perlu… mengatakan sesuatu pada makhluk kecil itu..."

Kina menghela nafas lega.

"Mohon tunggu sebentar, saya akan mencari orang itu."

Satanya ingin mengatakan bahwa itu tidak perlu, namun kina sudah mendahuluinya dan terbang menjauh.

Aku merasa tidak nyaman dengan anak itu.

Setelah beberapa detik, kina kembali dan menundukkan kepalanya sangat rendah di depan Satanya.

"M-Mohon maaf! Orang itu sedang mengobati tenggorokannya di rumahnya, saya sudah mencoba untuk membawanya ke tempat ini, namun ibunya bersikeras menolak!"

Kalimat terakhir kina membuat Satanya mengerutkan keningnya.

Ibu.…

Ck!

"Terserah. Sekarang bawa aku ke tempat sialan yang sedari tadi coba kau tunjukkan itu."

Balasan ketus Satanya membuat kina waspada.

Apakah aku sudah melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan pada gadis ini?

Apakah… ini semua karena ibu dan anak sialan itu!

Awas saja Bell!

Aku akan memengal kepala pecundangmu itu dengan tanganku sendiri!!

Kina membuat sumpah itu di dalam hatinya.

Berikutnya dia mencoba senormal mungkin tersenyum pada gadis di depannya.

"T-Tolong ikuti saya.."

Rombongan itu berjalan dengan diam, melewati sebuah pohon besar yang terlihat sangat tua dan sebuah ladang kapas.

Setelah beberapa menit berjalan mengikuti arus sungai kecil, mereka tiba di sebuah pondok yang terlalu besar untuk makhluk seperti Fairy.

Di luar pondok itu ada ribuan monster dan fairy dengan selembar kain yang berbeda-beda di tangan mereka.

Aku tidak yakin pondok apa itu... Tapi biarlah, selama aku bisa membuat pakaian yang terbaik untuk Tuan Vainz, maka semua itu tidak penting.

Kina memutar kepalanya.

"N-Nona Satanya, apa warna favorit Tuan Vainz?'

"Apa maksud kata-katamu itu?!"

Satanya menghentikan langkahnya dan tanpa ragu membalas pertanyaan kina dengan nada penuh rasa bermusuhan.

Beberapa Skeletal bahkan mulai bersiap menyerang kina karena mendeteksi aura permusuhan yang Satanya keluarkan.

Dia sangat imut, tapi itu bukan berarti dia bisa melakukan segalanya!

Tuan Vainz… bukankah seharusnya makhluk seperti ini memanggil Tuan Vainz dengan sebutan Raja?!

Selain itu apa-apaan?!

Warna favorit tuan Vainz?

Aku saja tidak mengetahui hal itu!!!!!

Apakah makhluk sialan ini mencoba mengajakku bertarung?

"T-T-Tidak.. S-Saya hanya ingin tahu agar saya bisa menyediakan kain dengan warna favoritnya. Karena mungkin kain yang makhluk lemah seperti kami miliki tidak cukup bagus, saya ingin bisa secepatnya membuat kain kualitas tertinggi dengan warna yang sesuai!!"

Kina memeras otaknya sekeras mungkin untuk mengeluarkan kalimat itu, dia tidak bisa menahan suaranya agar tidak bergetar dibawah tatapan tajam Satanya.

Di sisi lain kepala Satanya mulai mendingin.

Kurasa dia benar… tapi aku sendiri tidak tahu warna favorit Tuan Vainz…

Satanya memegang dagunya, dia memiringkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.

Aku tidak tahu... Dan aku tidak bisa bertanya pada Tuan Vainz Sekarang… mungkin dia sedang tidur atau semacamnya… aku sudah mengganggunya tadi..

Mrmhhh.….

Satanya memutar kepalanya kebelakang.

Dia melihat para Skeletal yang tiba-tiba memutar Kepala mereka ke arah lain untuk menghindari tatapannya.

"….."

...mereka menghindariku?

Kenapa?

Satanya mendekati Skeletal Warrior di sampingnya, dia bergerak ke depan wajah Skeletal itu, namun Skeletal Warrior itu dengan cepat memutar kepalanya ke arah lain.

Mengingat mereka hanya tulang, kecepatan mereka sangat luar biasa.

Satanya terus mengulangi hal itu, tidak hanya Skeletal Warrior, namun dia juga melakukannya pada Skeletal mage.

Namun mereka semua memberinya respon yang serupa.

Gerakan mereka… seolah-Arghhh!

Aku tidak bisa mengandalkan mereka!!!

Satanya menggaruk kepalanya, dia jongkok dan berdiri, memutari para Skeletal, dan melakukan berbagai hal aneh lainnya sambil berpikir.

Setelah hampir satu jam berpikir, Satanya akhirnya mendapatkan keputusan akhir.

Dia bangkit dan menatap kedua mata kina dengan sedikit keraguan di hatinya.

"Aku yakin…. Hitam adalah warna yang sempurna!!!"

….Tuan Vainz akan memaafkanku jika ternyata aku salah kan?….

_______

Skeletal Warrior berlari melewati hutan yang lebat dengan gumpalan kain yang besar di punggungnya.

Dia adalah Skeletal yang kalah di pertandingan kertas batu gunting dengan rekannya dan harus mengirimkan gumpalan kain ke gadis dengan status yang belum jelas, Satanya Lilith.

Skeletal Warrior menggunakan koneksi mentalnya, membiarkan Skeletal mage yang sekarang bersama Satanya membimbingnya.

Dia melewati puluhan akar yang terjulur keluar dari tanah, daun-daun lebat yang membuat jalan di depannya gelap dan beberapa monster yang sedang menikmati makan siang mereka.

Terimakasih pada stat nya yang sudah tumbuh, dia tidak mengalami kesulitan apapun untuk menghindari halangan seperti akar di atas tanah dan monster yang mencoba menyerangnya.

Setelah beberapa menit berlari dengan kecepatan tetap, dia bisa melihat beberapa rekannya yang berada di tengah-tengah sebuah tempat kecil dengan ribuan rumah kecil disekitarnya.

Skeletal Warrior itu mengabaikan tatapan para Fairy dan terus bergerak ke arah rekan-rekannya.

Fuuhhhhh….

Ini dia, pakaian-pakaian untuk gadis itu.

Skeletal Warrior mengangkat gumpalan kain di punggungnya dan mengulurkan tangannya ke Skeletal Warrior di depannya.

Terimakasih.., aku akan memberikannya pada gadis itu sekarang..

Skeletal Warrior itu menerima gumpalan kain darinya dan berjalan menjauh.

Biasanya Skeletal akan segera pergi dan kembali ke dekat tuan mereka, namun kali ini dia tidak melakukannya, sebaliknya Skeletal Warrior itu mengangkat tangannya dan menepuk pundak Skeletal mage di depannya.

Sekarang, karena kalian yang bersama dengan gadis itu sejak awal... Tolong jelaskan padaku, kenapa tuan Vainz tiba-tiba semarah itu?

Para Skeletal memiliki koneksi mental yang kuat dengan tuan mereka, Vainz Michaelist.

Mereka bisa mengetahui hal-hal kecil seperti saat Vainz sedang bahagia, sedih, dan marah dengan mudah.

Dan diantara seluruh emosi dan perasaan yang bisa mereka rasakan dari tuan mereka dengan sangat jelas adalah kemarahan.

Jika mereka menggunakan skala, mungkin kemarahan akan menempati angka 10/10 sementara emosi lain hanya 5/10.

Kalian membiarkan gadis itu terluka?

Skeletal mage memutar kepalanya dan menatapnya dengan senyuman kering (dia tidak benar-benar melakukannya).

Tidak.. bagaimana kami bisa membiarkan hal itu, sebenarnya…

Skeletal mage itu memulai penjelasannya, sementara Skeletal Warrior itu dan 3 Skeletal di sekitarnya diam mendengarkan.

Err.…. Jadi, Tuan Vainz marah karena diganggu…atau dia marah karena sampah berbicara itu mencoba mengganggu Nona Satanya?

Skeletal Warrior itu memberikan sedikit penekanan pada kata terakhirnya, dia tidak tahu status apa yang dimiliki gadis itu.

Namun fakta bahwa tuan mereka bisa sangat marah karena peristiwa seperti ini sudah memberikan tanda yang jelas baginya.

...kamu tidak tahu, kami tidak yakin.. tapi sepertinya adalah yang terakhir.

Jika memang yang terakhir.. berarti kita tidak bisa menganggap Nona Satanya sebagai hewan peliharaan lagi?

Pertanyaan Skeletal Warrior itu membuat skeletal mage memiringkan kepalanya.

…. kurasa begitu..?

Skeletal mage di sampingnya maju.

Tetap saja ini semua salah gadis itu, jika aku membakar kerumunan kutu itu sebelumnya, tuan Vainz tidak akan marah.

Skeletal Warrior itu memalingkan wajahnya dan menatap Skeletal mage itu.

Aku rasa kau benar, tapi.… Errr.… Aku tidak tahu!

Keheningan menguasai koneksi mental mereka selama beberapa menit.

Ngomong-ngomong dimana Nona Satanya sekarang?

Skeletal mage mengangkat kepalanya dan menatapnya sejenak sebelum merespon pertanyaannya.

Nona Satanya.. sedang membuat pakaian untuk tuan Vainz.

_____

Vainz mencelupkan tangannya ke dalam kolam air kecil di tubuh Golem itu.

Air yang berwarna biru jernih segera berubah menjadi sangat keruh saat darah dari tangan Vainz dan air itu mulai menyatu.

Berikutnya dia merogoh bayangannya dan menarik sebuah sapu tangan, dia membasahi kain itu dan mengelap bercak-bercak merah di sekujur tubuhnya.

Haah...

Vainz menghela nafas pendek dan membuka pintu di depannya, dia melangkah keluar dan mengamati hutan di sekelilingnya.

"… Jam 3 kurasa?"

Aku yakin saat aku bangun tadi matahari belum sampai di puncaknya, mungkin jam 9 atau 10… bukankah aku menghabiskan waktu terlalu banyak dengan sampah ini?

Vainz melirik Earth Bunker dengan pintu separuh terbuka di belakangnya.

..…Aku rasa.. aku harus berterimakasih, lagipula sampah itu membantuku menaikkan level skill Rage dua kali dan memaksimalkan healing magic.

Vainz membuka Statusnya dan melihat beberapa skill baru yang dia dapatkan selama beberapa jam terakhir.

Karena penjelasan Satanya itu, language comprehension sampai naik ke level 9, mungkin aku akan lebih sering mengobrol.

Dan..Ah!

Skill ini... Aku yakin setelah mendapatkannya Rage jadi tidak naik level lagi, apa efeknya ya..

Hmmmm....

Jika tidak ada skill ini, aku yakin aku sudah membakar habis sampah itu.

Tapi… efeknya hanya mengurangi?

Selain itu skill ini tidak memiliki level, dengan kata lain efeknya tidak akan berubah ya...

Aku berharap ada title atau semacamnya yang memiliki efek untuk menghapus semua perasaan cemas.

Vainz menutup deskripsi skill itu dan beralih ke bagian lain.

Lalu aku juga dapat title baru..

Torturer… terdengar sangat mengerikan huh..

Biasanya Vainz akan kaget dan semacamnya, namun akhir-akhir ini.. dia sudah terlalu terbiasa dengan hal-hal semacam ini.

Lagipula aku juga punya title Heartless dan Merciless, satu lagi tambahan title yang mengerikan seperti ini tidak akan membuatku kaget.

Selain itu efeknya juga lumayan, setidaknya aku tidak akan merasa kasihan saat menyiksa sampah.

Curse Magic, aku tidak yakin kenapa skill ini ada di title penyiksa, lebih baik kubiarkan saja.

Lalu mind Corruption..

Sebagai seorang penyiksa..

Kurasa ini wajar, lagipula orang-orang biasanya menyiksa untuk mendapatkan informasi.

Tapi, dengan efek samping semacam ini.. aku tidak bisa menggunakannya sembarangan.

Aku harus memastikan bahwa seseorang sudah benar-benar tidak berguna lagi sebelum menggunakan skill ini huh..

Vainz akan menutup Statusnya saat sudut matanya menangkap sesuatu.

Aha, aku hampir lupa dengan yang satu ini.

Err.… Bukankah seharusnya skill ini milik dokter atau semacamnya? Kenapa aku mendapatkan skill semacam ini?

Vainz memegang dagunya dan mengingat kembali peristiwa beberapa jam yang lalu.

Aku memotong lidahnya, memotong kakinya, menarik keluar ususnya, memotong organ vitalnya, lalu menyembuhkannya dengan Healing Magic… dan terus melakukan hal itu.. aku tidak ingat aku pernah membedah tubuh kecil itu.

Hrmmm.…

Terserahlah, lagipula dia sudah mati sekarang.

Vainz menutup Statusnya dan melambaikan tangannya ke arah Earth Bunker di belakangnya, sebagai responnya lingkaran magic berbentuk kubah mulai terbentuk di sekitarnya.

Vainz menggunakan perintah mental dan menyuruh dua Skeletal di sisi Earth Bunker itu untuk menjauh.

Dia memang membuatku sangat marah sebenarnya, tapi dia juga membuatku mendapat beberapa informasi dan skill baru.. terimakasih sampah yang mencoba melukai gadis kecilku.

Aku ingin mencoba mantra ini pada monster yang kuat.. tapi mau bagaimana lagi.

"[Avatar of Fire]!"

Lingkaran magic berwarna merah cerah itu pecah seperti kaca dan hancur berkeping-keping saat sebuah api kecil mulai berkobar di ujung jari telunjuknya.

Vainz mengarahkan jari itu ke Earth Bunker di depannya, api kecil itu lepas dari tangannya dan melayang dengan kecepatan sedang ke arah Earth Bunker itu.

Api kecil itu menyentuh Earth Bunker dan mulai membesar dengan kecepatan tinggi.

Earth Bunker yang seharusnya tidak bisa terbakar mengingat bangunan itu terbuat dari tanah dan batu sekarang mulai terbakar hebat.

Namun hal itu belum selesai, karena mantra itu belum menunjukkan wujud aslinya.

Secara perlahan, dari gumpalan api itu muncul sebuah sosok wanita.

Sosok itu terus membesar, menggunakan api sebagai medianya, dia terus membentuk tubuhnya dan menjadi semakin besar.

Urgh..!

Vainz berbalik dan bersembunyi di belakang pohon.

Tidak peduli dari sudut manapun aku melihatnya, mantra ini terlalu kuat...!

Wanita dengan tubuh api itu sekarang tampak lebih besar dari orc si Gatekeeper yang pernah vainz hadapi sebelumnya, dengan bagian bawah yang menyatu dengan api dari Earth Bunker.

Wanita itu mengangkat tangannya dan meninju Earth Bunker yang menjadi sumber keberadaan apinya.

Saat Earth Bunker itu hancur, api dan wanita itu perlahan lenyap.

…..errr.… rasanya sangat sia-sia kurasa?

Fire Magic LV 10 Avatar of Fire.

Saat dirapal, mantra itu akan terlihat seperti single target mengingat satu api kecil yang muncul, namun sebenarnya mantra itu adalah tipe AOE.

Jika mantra itu diarahkan pada sebuah desa, sebuah rumah akan terbakar habis untuk menciptakan sosok wanita itu, berikutnya wanita itu akan menyebarkan api ke seluruh desa sebelum menghancurkannya dengan pukulannya.

Vainz sudah tahu efek dan kegunaan mantra itu sejak awal, namun dia tetap ingin mencobanya mengingat dia gagal melakukannya beberapa jam yang lalu.

"….. mungkin aku akan menggunakan mantra ini di lantai selanjutnya.."

Selain itu aku sangat lapar Sekarang..

Vainz merapal earth magic dan menumbuhkan sebuah pohon di depannya.

Aku rasa …seharusnya Satanya sudah selesai kan?

Shadow Exchange.. ahhh, biarkan saja..

Lagipula aku mulai agak mengantuk sekarang…

Untuk merapal earth Bunker lagi... MP ku belum cukup.. tapi aku ingin cepat-cepat tidur...

Vainz melirik Earth Bunker separuh gosong di belakangnya.

Satanya tidak akan kembali dalam waktu dekat.., jadi tidak apa-apa kan?