Vainz menggali lubang yang cukup besar dan meletakkan beberapa kain untuk membuat tempat tidur sederhana.
Dia menggunakan beberapa kain lain dan membungkus satania dan meletakkannya di dalam tempat tidur itu.
"Hmm.. tidak buruk."
Vainz mengalihkan pandangannya dan menatap kota di bawahnya dengan mood yang baik.
Dia mengingat salah satu scene dari film yang pernah dia tonton saat masih berada di bangku SMP.
Itu adalah film yang menceritakan tentang seorang physcopath yang menteror sebuah kota di malam hari.
Physcopath itu akan menyergap korbannya saat sendirian, membiusnya, membawanya ke tempat persembunyian sebelum akhirnya memutilasi tubuhnya dan menjualnya.
Itu film yang agak mengerikan sebenarnya, Vainz sempat takut saat menonton film itu untuk yang pertama kalinya.
Walaupun begitu dia mulai menyukainya di menit-menit akhir.
Pada akhirnya physcopath itu ditangkap polisi dan di eksekusi di depan publik.
Apa yang Vainz ingat adalah pertanyaan polisi itu pada si physcopath.
Bagaimana kau bisa tidur nyenyak di malam hari setelah kau melakukan tindakan sekeji itu?-
"-Aku tidak pernah minum kopi lebih dari jam 9 malam."
Dia membuat seringai kecil saat mendengar kalimat yang dari mulutnya sendiri.
Vainz menatap kota di bawahnya beberapa saat dan dia mengerutkan dahinya.
Akan ada banyak sekali nyawa yang melayang sebentar lagi, namun dia tidak benar-benar peduli.
Tidak ada perasaan bersalah.. berdosa, peduli.. Vainz hanya ingin mencoba skill baru ini.
Setelah memastikan para Skeletal berada di tempat mereka masing-masing, Vainz mulai merapal mantra.
"[Widen Magic - Firewall]!"
Dari pinggir-pinggir kota itu, api kecil perlahan-lahan membesar dan memanjang.
Terus memanjang dan membentuk lingkaran dengan diameter 175meter di atas tanah.
Beberapa kobold dan makhluk humanoid lain yang masih terjaga-bermesraan di pinggir jalan-mulai berteriak panik setelah melihat tembok api yang muncul entah darimana dan mengelilingi kota mereka.
Vainz menelan ludah karena hasil yang luar biasa ini, walaupun begitu dia masih belum selesai.
"[Widen Magic - Rain of Fire]!!"
Lingkaran magic berwarna merah terang terus berputar di telapak tangan Vainz selama beberapa menit.
Saat pola-pola di dalam lingkaran magic itu berhenti bergerak, sebuah api kecil perlahan mulai berkobar.
Api itu tidak membesar maupun memanjang, sebaliknya api itu perlahan mulai melayang di udara dan terus terbang ke langit hingga tidak terlihat.
Seseorang yang belum pernah melihatnya akan berpikir hal itu konyol, sejujurnya jika Vainz yang melihatnya dia juga akan berpikir hal yang sama.
Namun dia tahu fakta sebenarnya, berkat Precise magic power Operation, dia tahu.
Vainz tahu bahwa itu hanyalah sebuah awal.
"Mantra level 8 ke atas itu sangat luar biasa, hanya orang bodoh yang akan berani meremehkan fakta itu."
Tepat setelah kalimatnya menghilang di udara, Vainz melihat ada cahaya di atas kota itu.
Sebuah cahaya yang berbentuk lingkaran magic yang sama seperti di telapak tangannya.
Namun itu hanya berlangsung sekejap, sangat singkat.
Berikutnya, secercah cahaya kecil muncul dari langit, satu, dua tiga.. terus bertambah seolah tidak terbatas.
Vainz tanpa mengalihkan perhatiannya dari pemandangan itu memberikan perintah pada 4 Skeletal mage di sekitarnya.
"Mulai."
Empat skeletal mage yang menerima perintahnya mulai merapal mantra mereka dan menyerang kota itu, di sisi lain para Skeletal Warrior tetap bersiaga di sekitar kota dan di gerbang utama untuk memastikan tidak ada satupun makhluk yang lolos dari pembantaian ini.
Cahaya kecil itu jatuh, Vainz berpikir cahaya itu akan mati saat kecepatan jatuhnya bertambah mengingat jarak cahaya kecil itu dari tanah.
Namun cahaya itu masih tetap menyala, bahkan setelah Bergerak dengan kecepatan tinggi dan akhirnya menyentuh atap salah satu rumah di kota itu.
"….Rain of Fire.."
Api kecil itu disusul dengan ribuan api kecil lainnya, membuat pemandangan yang spektakuler dan indah yang sesuai dengan nama mantra nya, namun di saat yang bersamaan sangat kejam.
Suara teriakan dan tangisan perlahan mulai mengisi telinganya
Vainz bisa mendengarnya bahkan dari jarak yang cukup jauh, mungkin karena skill five Sense Enhancement atau mungkin karena suara itu yang terlalu keras, namun Vainz Masih tidak peduli-
Pemandangan ini sangat indah..
-Karena dia hanya fokus pada hujan api di depannya.
Tidak cukup sampai disitu, para Skeletal mage yang selesai merapal mantra mereka mulai menembakkan fireball, menambah pemandangan didepannya menjadi semakin luar biasa.
"Ini benar-benar mengonsumsi banyak sekali MP huh.…."
Vainz tidak perlu memeriksa status nya untuk melihat bagaimana MP nya yang terus dikonsumsi seolah tidak ada hari esok.
Dia bisa merasakannya, MP nya terus dikonsumsi dan disaat yang bersamaan MP nya juga pulih.
Tidak terlalu buruk, .. tapi rasanya masih kurang.
"[Widen Magic - Rain of Fire]!!!"
Sama seperti sebelumnya, api kecil perlahan mulai berkobar dan Bergerak ke langit.
Efek mantra sebelumnya yang hampir selesai segera digantikan dengan mantra yang baru, membuat pemandangan didepannya seolah tidak akan pernah berakhir.
Jika para Skeletal Warrior ikut bertarung.. maka aku akan sekarat karena kehabisan MP.
Setelah beberapa menit, ada sesuatu yang lain yang menghampiri Vainz.
Aroma daging dan rambut terbakar, bercampur dengan aroma kayu terbakar dan teriakan kesakitan.
Kurasa ini memang kejam.
Tapi aku tidak merasakan apapun.. seharusnya ada sedikit… hm, aku dapat title baru kan?
Umu.
Walaupun aku berharap agar seluruh exp dari lantai ini akan di makan oleh para skeletal mage, kurasa satu level tidak masalah-
-eeee.…
Kurasa aku terlalu berlebihan malam ini..
Efek rain of fire perlahan memudar dan hanya menyisakan bangunan-bangunan yang terbakar.
Kehilangan ketertarikan, Vainz berbaring di tempat tidur sederhana yang dia buat sebelumnya.
Sekarang.. title ini.
"….Ha-ha-ha-ha.. aku tidak akan terkejut... satu lagi title yang mengerikan."
Vainz meraih satania dan memeluknya erat-erat agar tidak kedinginan.
Dia melihat dua Skeletal Warrior yang bersiaga di dekat tempat tidur sederhana buatannya.
Mereka berdua adalah yang pertama kan? Mungkin aku harus memberikan nama pada mereka?
Vainz merasakan kesadarannya yang perlahan mulai melemah.
…Ah.. aku hampir lupa.
-Tunggu hingga para magician naik beberapa level, setelah itu pimpin tiga skeletal Warrior baru itu.
Sekarang aku bisa tidur...
Hmmm...
Vainz mengaktifkan skill itu, dan dua skeletal mage muncul di dekatnya.
"…Bergabunglah bersama 4 skeletal mage itu. Terus serang apapun yang terjadi."
Dua skeletal mage itu membungkuk dan Bergerak ke samping 4 Skeletal mage dan mulai merapal mantra mereka.
"…..mrmhhh... Tambahan dua lagi.. kurasa aku harus melepaskan firewall.. ...11 Skeletal Warrior dan 6 Skeletal mage huh .."
____
Dingin sekali… selain itu suara berisik apa itu?
Satania membuka matanya perlahan, dia mengangkat kepalanya dan melihat para Skeletal mage yang terus-menerus menembakkan fireball.
Dia seharusnya terkejut, seharusnya begitu.
Namun Satania sudah sering melihat hal-hal yang baru sejak bersama Vainz, jadi hal seperti ini adalah hal yang cukup biasa baginya.
Satania mengalihkan perhatiannya dari para Skeletal mage dan melihat Vainz.
…..Tuan ini pasti sangat kelelahan.
Satania bangkit dan meletakkan kepalanya di atas lengan kiri Vainz, dia berbaring membelakangi pria itu.
Berikutnya dia meraih tangan kanan Vainz dan meletakkannya di atas bahunya.
Hangat.…
Dia melihat langit di atasnya, bulan yang bersinar terang terlihat sangat indah.
Sudah saatnya… selamat ulangtahun diriku.