Nama adalah sesuatu yang benar-benar sepesial.
Nama sangatlah langka dan sakral, seseorang tidak bisa seenaknya memberikan nama pada orang lain, karena nama itu akan mengikat mereka hingga akhir hidup mereka.
Bagi para monster, nama adalah sesuatu yang sangat penting, itu seperti mahkota di kepala mereka, lambang kekuatan dan status, itulah kenapa monster kuat memiliki nama, sedangkan monster lemah tidak bernama.
Di dunia ini nama bisa didapatkan dengan 3 cara.
Pertama, dengan memperoleh skill unik seperti seri 7Sins ataupun 7Virtous etc.
Kedua, dinamai oleh seseorang.
Seseorang yang kuat memberi nama pada yang lemah, maka kekuatan si lemah akan menerima sedikit kekuatan dari si kuat, karena itu seseorang yang lemah hanya akan memberikan nama sampah.
Dan yang terakhir, adalah menamai diri sendiri.
Untuk melakukan hal ini seseorang harus menjadi benar-benar kuat, sangat kuat hingga dunia itu sendiri mengakuinya.
Walaupun begitu, konsep ini mungkin tidak berlaku pada makhluk Humanoid dan Demi-human, namun konsep itu berlaku sangat kuat pada Grotesque seperti Satanya.
Aku bersyukur..
Aku sangat bersyukur.. karena sudah menerima nama dari tuan yang baik ini.
Satanya mengingat dunianya-Lantainya-bagaimana gadis-gadis lain menerima nama dari para penghuni gua dan berakhir menjadi budak di gua itu.
Nama akan mengikat jiwa si pemberi dan penerima, selain itu si penerima akan kekuatan si pemberi.
Bukankah itu sama seperti legenda itu?
Pernikahan atau semacamnya?
Karena di dunianya-lantainya-satania tidak pernah melihat ada orang yang menikah, dia tidak benar-benar yakin.
Dia hanya pernah membaca tentang hal itu di sebuah buku tua, pernikahan-Menyatukan dua insan yang saling mencintai…
Fufufu!
Tidak, tuan Vainz dan aku tidak memiliki hubungan seperti itu... Dia memberiku nama hanya karena tuan Vainz itu sangat baik!
Hm!
Karena dia sangat Baik! Dia pastinya berbeda dari gadis pucat yang memberi nama Archdemon di gua itu.
Tapi... Hm!
Cinta... Hehehe... Aku akan terikat pada tuan Vainz hehehe..
Satania menyeringai saat melirik Vainz yang berjalan di depannya.
Eh?
Dia melihat ekspresi Vainz yang terlihat tidak senang.
Apakah tuan Vainz menyesali keputusannya memberiku nama?
Apakah dia tidak bahagia karena aku berubah menjadi seperti ini!
Apakah-?!
Saat puluhan apakah lainnya berkeliaran di dalam kepalanya, Satanya mengingat peristiwa beberapa saat lalu.
Tuan Vainz mengatakan maaf...
Tapi itu benar kan?!
Aku bukan anak kecil lagi?
Seharusnya tuan Vainz mengerti hal itu!
Aku sudah dewasa! Seorang wanita-
Satanya melihat Vainz yang menghela nafas berat dari sudut matanya.
-Nghh!
Aku bukan anak-anak lagi!
Tapi...
Satanya meraih tangan Vainz tanpa mengangkat kepalanya.
Dari sudut matanya dia bisa melihat Vainz yang tersenyum kecil.
Seperti yang kuduga, menggandeng tangan anak-anak seperti ini cukup menyenangkan.
…. tangannya lebih lembut dari yang kuduga hmm...
Beberapa pikiran aneh mulai membanjiri kepalanya saat Vainz memikirkan tentang tangan kecil di dalam genggamannya.
Aku harus mengalihkan pikiranku atau tanganku akan berkeringat dan itu akan sangat memalukan.
…ah!
Benar juga,..
"Status."
Name : Vainz Michaelist
Level : 12 HP : 206/206
Race : Mëldir MP : 812/812
Class : Necromancer LV 3 SP : 45/156
0/156 + 0
Resistance : 150
Physical Atk : 236 Physical Def : 223
Magic Atk : 168 Magic Def : 72
Intelligence : 184 Agility : 252
Title :
• Assassin • Gross Eater • Heartless • Merciless
Skill Point : 450
Active Skills :
• Appraisal LV 9 • Silence LV 8 • Stealth LV 10 • Oder LV 7 • Dash LV 5 • Summons Skeletal Warrior LV 4 • Summons Skeletal Mage LV 2 • Sky Eye LV 2 • Widen Magic LV 3
Passive Skills :
• Peserta LV 4 • Depth of Occultism • Night Vision LV 7 • Precaution LV 9 • Pain Resistance LV 9 • Pain Mitigation LV 4 • Rot Resistance LV 7 • Poison Resistance LV 3 • Exhaustion Resistance LV 7 • SP fast Recovery LV 7 • Overeating LV 8 • Cold Resistance LV 5 • Dark Resistance LV 2 • Black Resistance LV 1 • SP lessened consumption LV 9 • HP fast recovery LV 9 • Faint Resistance LV 5 • Fear Resistance LV 3 • Ideal Body LV 3 • Life LV 3 • Strength LV 3 • Fire resistance LV 1 • Anger LV 4 • Rise up Summons • Magic Stream LV 1 • five Sense Enhancement LV 5 • Heat resistance LV 5 • Concentration LV 3 • Language Comprehension LV 2
Magic Skills :
• Create-Undead Magic LV 10 • Healing Magic LV 6 • Shadow Magic LV 3 • Fire Magic LV 8 • Dark Magic LV 3 • Water Magic LV 4 • Black Magic LV 1
Vainz menatap lempengan kaca biru tipis didepannya dengan ekspresi kaku.
…Tunggu-tunggu… ada yang salah dengan jumlah MP ku!
Aku yakin jumlahnya hanya 400an kemarin.. bagaimana bisa menjadi dua kali lipat?!
Magic hoard.. hm?
Tidak ada.. hilang?
Atau sudah berevolusi? …. yang satu ini?
100x … berarti ini benar-benar evolusi skill magic hoard.. hmm, cukup masuk akal..
Lalu.. yang satu ini.
….HUH?!
…..….EHHHHHH???!!!!
INI SKILL YANG BENAR-BENAR GILA!!!
Jadi skill ini alasan kenapa MP ku yang seharusnya terkuras tapi segera pulih dalam waktu sangat singkat!!
Dan ini!
Apa-apaan efek tambahan ini!
Bukankah itu berarti aku tidak perlu membeli magic skill apapun?! Aku hanya perlu merapal mantra!!
Vainz menahan jari-jarinya agar tidak meremas tangan satania karena kebahagiaan yang dia rasakan sekarang.
....Aku harus mencobanya…
Tapi.. aku tidak tahu mantra magic lain kecuali yang kumiliki sekarang.… Hmm, tanpa memiliki?
Vainz membuka daftar shop dan mencari magic skill yang sudah dia incar sebelumnya.
Lightning Magic.
Dia menekan kata-kata yang melayang di depannya namun tidak ada reaksi apapun.
… Bagaimana dengan appraisal?
Ho-Oh!!!
Bagaimana dengan yang ini?
Hmm..?
Bagaimana dengan yang ini?
….err.. bukankah ini aneh? Appraisal ku Level 9-
-Ohhh!
Ayo kita coba sekali lagi!
… Untuk magic tingkat dua dan tiga benar-benar harus membeli Kurasa?
Urgh!
Aku benar-benar kelaparan saat ini, selain itu apakah dia baik-baik saja?
Vainz melihat Satanya yang terlihat kesulitan berjalan karena medan di bukit itu.
"Kau baik-baik saja?"
Satanya mengangkat wajahnya dan menatap Vainz dengan ekspresi cerah.
".. **** baik-baik saja."
"Hmm..."
Mereka membutuhkan waktu beberapa saat untuk turun dari bukit itu dengan hati-hati dan menghabiskan beberapa menit untuk berjalan menuju gerbang utama sebelum akhirnya mereka akhirnya tiba di dekat kota itu.
Benar-benar tidak ada apapun yang tersisa huh..
Vainz melihat sisa-sisa bangunan yang terbakar di depannya.
Jika aku tahu Satanya akan menjadi sebesar ini dalam semalam, aku akan mengambil beberapa pakaian dari kota ini terlebih dahulu… sungguh disayangkan.
Vainz berjalan menuju celah diantara dua bangunan dimana 9 Skeletal Warrior sedang berlutut, dia mengengam tangan satanya erat-erat setelah melihat ada perubahan pada ekspresi gadis itu.
Vainz mengarahkan jari telunjuknya kepada Skeletal Warrior di depannya.
Aku cukup yakin kalau ini pasti berhasil..
"[Lightning]!"
Petir putih muncul menggeliat seperti makhluk hidup dari tangan ke bahu Vainz.
Beberapa saat kemudian, benda itu melompat dari ujung jarinya yang mengarah ke Skeletal Warrior seperti aliran listrik dari awan.
Petir itu menyelimuti tubuh tulang skeletal Warrior di depan Vainz selama beberapa detik, namun Skeletal Warrior itu sendiri kelihatannya tidak menerima damage apapun.
Hooo... Tidak buruk.. selain itu apakah Skeletal ini tidak memiliki kelemahan terhadap Elemental magic? Apakah berarti mereka juga immune dengan Holy Element?
Hrmmm.….
Pertanyaan itu menghilang dari benak Vainz saat sudut matanya menangkap Satanya yang menatapnya dengan mata berbinar.
"**** **** Menggunakan ***** petir ****?"
"Err.. ya aku bisa, ******?"
Apa-apaan err itu?!
Harusnya aku langsung menjawabnya kan?
Maksudku, aku ingin terlihat sedikit keren di depan gadis ini...
Hmm, Deja Vu?
Vainz terus berjalan dengan pertanyaan itu di kepalanya.
Setelah memberikan perintah pada 5 Skeletal Warrior untuk berburu di sekitar kota itu, Vainz dan satanya berjalan di kota itu untuk mencari pakaian dan apapun yang mungkin masih layak pakai.
"Tidak ada apapun yang ******* hmm"
Satanya melirik Vainz yang ada di sampingnya.
Aku tahu tuan Vainz itu memang agak dingin dan kejam, tapi membakar kota seperti ini...
Dia bisa mencium bau tubuh yang terbakar dari segala arah, satanya juga beberapa kali melihat mayat yang terbakar di bawah reruntuhan bangunan.
…tindakan tuan Vainz salah, namun dia pasti memiliki alasan untuk ini kan?
Vainz memutuskan untuk keluar dari kota itu setelah merasakan Satanya mengengam tangannya lebih erat.