Chereads / Monárch / Chapter 40 - Chapter 39 - Widen Magic

Chapter 40 - Chapter 39 - Widen Magic

Lt.18

Vainz melangkah keluar dari parallel gate dan melihat sekelilingnya.

Hmm... Ini benar-benar malam huh.

Vainz meletakkan tas di punggungnya kebelakang parallel gate.

Dia mengambil celana yang bersih untuk menggantikan celana yang terkena cairan dari Ghoul sebelumnya dengan hati-hati agar tidak membangunkan satania.

Setelah berganti, Vainz menggali lubang kecil dan mengubur celana kotor di tangannya untuk menghindari kejadian yang sama seperti orc kemarin.

"…sekarang.."

Vainz melihat sekelilingnya, suasana hutan yang tenang dan gelap di malam hari.

Hrrrmm.. agak dingin huh.

Dia mengambil jubah lusuh dari tas nya dan di saat yang bersamaan menggendong satania.

Untuk sekarang… aku akan mencari penghuni lantai ini terlebih dahulu.

Vainz mengaktifkan 3 skill nya dan memeluk satania yang masih tertidur sebelum akhirnya mulai berjalan tanpa arah.

Setelah beberapa menit berjalan, Vainz melihat cahaya dari atas bukit.

Dia berjalan ke atas bukit itu dan apa yang dia temukan bukan sekedar cahaya.

Itu sangat luas, apa yang dia lihat tidak bisa dibandingkan dengan desa orc ataupun desa elves.

Itu luas, sebuah kota.

Jalanan yang seharusnya gelap di malam hari terlihat sangat terang karena batu magic yang diletakkan di sepanjang jalan.

Tidak hanya penampilannya saja, kota itu juga sangat ramai.

Vainz bisa mendengar suara dari seluruh penjuru kota itu.

Dan yang berjalan di jalan-jalan yang diterangi cahaya magis adalah anjing yang berdiri dengan dua kaki-Kobold.

Namun tidak hanya ada kobold.

Vainz bisa melihat beberapa Elves dan makhluk humanoid lain yang berkeliaran di kota itu.

Hmm... Sepertinya ini kota yang cukup menyenangkan… tapi dimana si Gatekeeper? Parallel gate?

Vainz menyipitkan matanya dan mulai menyisir kota itu.

Hooh!

Skill baru?

Selain itu skill aktif ehh..

Ayo kita coba..

"[Sky Eye]"

Ho-oh!

Rasanya seperti menggunakan teropong.. walaupun tidak semenakjubkan itu.. mungkin karena masih level satu.

Vainz terus menyisir kota itu, berkali kali, lagi dan lagi.

Namun dia tidak bisa menemukan parallel gate itu.

…aku justru melihat puluhan kobold yang bermesraan ehh...

Baiklah, mari asumsikan jika parallel gate itu ada di tempat lain, di dalam hutan misalnya.. akan kuapakan kota ini?

Vainz menonaktifkan Sky Eye dan mengamati lingkungan sekitar kota di depannya.

Kota itu terletak di antara 4 bukit besar, mungkin siapapun yang membangunnya berharap agar kota itu terlindung dari banjir atau semacamnya.

Apakah mereka tidak mempertimbangkan terjadinya tanah longsor?

Vainz terus mengamati kota itu selama beberapa menit sebelum akhirnya bertanya-tanya.

Mereka sudah selesai?

Dia merasakan MP nya yang tidak dikonsumsi lagi, itu berarti para Skeletal sudah menyelesaikan lantai sebelumnya.

-Pergi ke lokasiku saat ini. Aku meninggalkan tas di belakang parallel gate, salah satu dari kalian ambil tas itu.

Setelah memberikan perintah pada para Skeletal, Vainz mengintip ke dalam jubahnya untuk melihat satania.

Hmm... Dia masih tertidur?

…. rasanya ada yang tidak benar.

Apakah gadis ini sakit atau semacamnya?

Vainz meletakkan telapak tangannya di dahi satania.

….tidak.., kurasa tidak sakit.

Tapi gadis kecil ini adalah Imp kan? Ada kemungkinan bahwa gadis ini menderita penyakit parah yang belum pernah-sebagai manusia-kulihat sebelumnya!

Dengan telapak tangan yang masih berada di dahi satania, Vainz mulai merapal Greater Heal.

Namun, bahkan setelah hampir 6 menit, tidak ada perubahan apapun pada ekspresi satania.

Tidak ada rasa terganggu dan semacamnya.

Dia hanya terlihat sedang tidur dengan sangat nyaman.

"….. Kurasa dia tidak sakit... Mrmhh... Terserahlah, jika gadis ini mati atau semacamnya aku akan membuangnya dan memungut anjing dari kota ini."

Itu pernyataan yang kejam, namun Vainz tidak peduli.

Lagipula dia memungut satania dengan tujuan untuk menjadikannya hewan peliharaan, dan hal itu tidak berjalan dengan begitu mulus.

Dan sekarang, di depannya adalah kota yang dipenuhi Kobold-Anjing, dengan kata lain Vainz bisa mendapatkan hewan peliharaan yang asli dari lantai itu.

Pemikiran itu menghilang dari otaknya saat sudut matanya menangkap beberapa sosok Undead tulang yang berjalan mendekat.

Baiklah… karena mereka sudah ada disini.. mari kita kembali ke pertanyaan sebelumnya.

Apa yang akan kulakukan pada kota ini?

Option one.

Seperti sebelumnya, bertarung secara langsung bersama dengan para Skeletal.

Itu tidak buruk, namun aku ingin istirahat sekarang.

Option two.

Menunggu hingga besok pagi dan beristirahat untuk malam ini.

Ini bagus, sejujurnya aku sangat setuju dengan rencana ini.

Option three.

Menyerang kota ini dari jarak jauh menggunakan Magic sekaligus membiarkan para Skeletal Mage naik level.

…..ini bagus, sejujurnya ini option yang paling efesien…

Vainz mengalihkan pandangannya pada Skeletal mage di depannya.

Race : Skeletal Class : Magician LV 2

Magical Atk : 60 Magical Def : 58

Intelligence : 56 Physical Def : 52

Agility : 42

Magic Spell :

• Fireball LV 4

Aku yakin jumlah ghoul di lantai sebelumnya cukup banyak… tapi hanya ini? Level 16?

.. berarti sudah jelas bukan?

Selain itu aku juga ingin mencoba skill ini.

Kedengarannya cukup menjanjikan, ..

…..Hmmmm?

Woah... Bukankah ini skill yang sangat hebat?

Maksudku, ..Mantra seperti wall of fire bisa mencakup 60 meter area.. jika digabungkan dengan skill ini … level satu.. berdasarkan level skill.. level satu-100m?

Bukankah itu berarti aku bisa membakar area seluas satu kilometer saat skill ini level 10?!

Tapi tetap saja, aku yakin konsumsi MP nya juga tidak sedikit… dan MP ku sekarang..

MP : 67/468

Hmm... Kurasa menunggu sedikit lama tidak akan masalah.

Skeletal Warrior dengan tas di punggungnya maju dan mendekati Vainz, namun karena Skeletal itu dipenuhi darah dan kotoran dari lantai Ghoul, Vainz tidak benar-benar mendekati skeletal itu.

Vainz membuka tas di depannya dan mengambil beberapa tusuk daging.

SP ku.. kurasa aku tidak pernah menghawatirkan SP akhir-akhir ini?